REVISI
...
PRANG!
Sebuah pot tanah liat berisi bunga mengenai kepala belakang Felix dan hancur berkeping - keping di lantai, benda itu membuat Felix hilang kesadaran dan limbung ke samping.
Dengan cepat nyonya Bernadette menjauhkan tubuhnya dari Felix yang sedang pingsan di depannya, wanita tua itu terlihat gemetar ketakutan. Melihat itu, Jasper melangkahi tubuh Felix yang terbaring di lantai dan menenangkan nyonya Bernadette yang kesulitan bernafas. Begitu juga para pelayan toko yang berada di situ, mereka menghampiri nyonya Bernadette dengan panik.
"Cepat pindahkan nyonya!" Perintah Jasper mencoba menggendong nyonya Bernadette.
Para pelayan dengan cepat membantu mengangkat sebelah tubuh nyonya Bernadette untuk memudahkan Jasper menggendongnya, mereka pergi ke ruangan istirahat yang biasa disiapkan untuk pelanggan VIP meninggalkan Bianca dan Felix.
Bianca mendekati Felix, gadis itu dengan hati - hati mengecek keadaan suaminya. Takut jika menggerakkan lebih agresif akan memperparah keadaannya, gadis itu mengecek nadi dan pernapasan Felix. Untungnya pria itu masih bernafas dan nadinya masih teraba walau lemah.
"Syukurlah Felix, syukurlah," bisik Bianca lega ketika dia tak menemukan tanda - tanda keparahan.
Agar Felix cepat sadar, gadis itu membaringkan tubuh Felix dan mengangkat kakinya lebih tinggi dari dada. Posisi ini bertujuan untuk mengembalikan darah kembali ke otak. Tak lupa dia melonggarkan pakaian Felix agar pria itu bisa bernafas dengan mudah.
"Wow, kau cukup berbakat," ucap Jasper sambil mengangguk - anggukkan kepala mendekati Bianca yang sedang melakukan pertolongan pertama.
"Tentu saja, aku hidup di lingkungan militer jadi pertolongan pertama merupakan kemampuan yang sudah ku kuasai di luar kepala," balas Bianca bangga.
Jasper mengangguk - anggukkan kepalanya mengerti, "iya iya aku tau,"
"Akan ku panggilkan orang - orang yang lewat untuk membantu mengangkatnya, suamimu terlihat sangat berat untuk ku angkat sendiri," lanjutnya melihat tubuh Felix dari atas hingga bawah.
Bianca merentangkan tangannya menghalangi tatapan Jasper dari tubuh suaminya, "jangan melihat suamiku seintens itu, sana cepat panggil orang!"
"Aish, lihatlah betapa serasinya pasangan tukang memerintah itu ckck," bisik Jasper saat Bianca berbalik memunggunginya untuk mengurus Felix, kemudian Jasper membuka pintu toko dan keluar.
Tak menunggu beberapa lama, dengan acting sesedih mungkin di perjalanan. Pria itu mendapatkan 2 orang pria yang siap membantu, dimana salah satunya adalah kusir kereta yang membawa Bianca dan Felix kesini.
Jasper dan kedua pria itu mengangkat Felix menuju salah satu tempat tidur di salah satu kamar kecil di belakang toko. Setelah itu, kedua pria yang membantu mereka pamit. Tak lupa Bianca dan Jasper mengucapkan terima kasih karena telah membantu mereka.
"Dan sekarang apa?" Ucap Jasper mengawali percakapan setelah keheningan yang lama diantara mereka, "kau serius akan melanjutkan investigasi ini sedangkan korban tidak menginginkannya?"
Bianca menatap Jasper sebentar, kemudian menatap wajah damai suaminya yang sedang terbaring diatas tempat tidur.
"Entahlah aku bingung.. jika kita tak melanjutkannya maka kasus ini tidak akan menemukan titik terang, namun jika kita melanjutkannya Felix akan menentang. Aku tidak ingin hubungan baik yang telah aku dan Felix bangun menjadi renggang karena hal ini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Princess
FantasyBianca Sabine Camille, putri bungsu dari kerajaan kecil nan makmur diujung barat bernama Vanfald. Kerajaan yang dipenuhi oleh para pengendali element air. Dia disebut sebagai putri kesayangan rakyat Vanfald, Cerdik dan terkenal berandal. Suatu ketik...