XX - Wait

18.3K 1.6K 32
                                    

Bianca membalik tubuhnya menjadi terlentang, kemudian berbalik lagi menjadi telungkup. Dia menghela nafas panjang dan mencoba memejamkan mata lagi. Beberapa menit kemudian dia menyerah dan membuka mata lebar - lebar.

"Kenapa aku tidak bisa tidur?! Padahal tidak ada sesuatu yang ku pikirkan AAAARGH!" Seru Bianca frustasi, kemudian berguling - guling ke ujung tempat tidur yang harusnya ditempati Felix.

Bianca membalikkan badan dan menenggelamkan wajahnya di bantal milik Felix, dia menghirup nafas dalam - dalam.

"Hmm bau Felix," gumam gadis itu tanpa sadar.

Bianca sontak bangun dan menampar pipinya sendiri, terkejut dengan dirinya sendiri yang mulai melantir kemana - mana.

"Bianca sadar! Pikiran macam apa itu?!" Dia menampar pipi lainnya dengan keras hingga menimbulkan rona merah.

"AW! Bodoh, ini sakit," omelnya pada diri sendiri.

Baiklah, sekarang Bianca sudah seperti orang gila. Sepertinya dia butuh refreshing sebentar.

Guk guk~

Bianca berbalik dan langsung turun dari tempat tidurnya, dengan semangat menghampiri Yuki yang berlari mendekatinya. Gadis itu berjongkok dan memeluk anjing kecil itu.

"Kau merindukanku huh? Sudah lama sekali kita tak pernah bertemu, maafkan menitipkanmu bersama River," Bianca mengusap - usap punggung Yuki, "hoo! Kau sedikit berat ya, sepertinya River memberikanmu makan dengan baik,"

Sejak Bianca sibuk, River lah yang menangani Yuki di markas ksatria. Sebenarnya ingin dia titipkan pada kedua pelayannya, tapi sayang asrama pelayan memiliki tempat yang lumayan sempit untuk menampung Yuki. Kasihan Lyra dan Marley, Bianca akan mendaftarkan mereka sebagai dayang resmi istana yang diselenggarakan minggu depan agar mereka bisa menempati asrama dayang yang lebih bagus dan luas.

Guk guk~

Yuki menjilat dagu Bianca, membuat gadis itu tertawa.

"Sepertinya kau punya pemikiran yang sama denganku, ayo kita pergi jalan -jalan malam," ucapnya semangat dan menaruh Yuki di lantai, kemudian mengambil selendang tebal yang kebetulan menggantung di dekat meja rias.

Bianca menyampirkan selendang di pundaknya agar tidak kedinginan dan memakai sandal, sekarang dia sudah siap pergi jalan - jalan. Gadis itu membuka pintu, diikuti oleh Yuki yang mengekori dari belakang.

Guk guk~

Yuki mengonggong, mata Gadis itu menggendong Yuki.

"Sssstt~ jangan berisik Yuki, ini sudah malam. Jangan mengganggu orang lain," gumam Bianca memperingatkan.

Yuki melebarkan pupilnya dan menjulurkan lidah, rupanya buntalan lemak berbulu itu sudah mengerti. Ngomong - ngomong tentang sebutan itu, Bianca jadi mengingat Felix. Pria itu selalu memanggil Yuki sebagai "buntalan lemak berbulu" atau "hewan menggonggong berbulu", panggilan kurang ajar yang sayangnya malah membuat Yuki lebih memilih Felix daripada Bianca. Jika berada digendongan Felix, Yuki pasti tidak ingin turun lagi bahkan jika Bianca menawarkannya makanan anjing paling mahal sedunia pun.

Bianca menyusuri koridor istana dalam diam, kakinya menuntun gadis itu menuju taman labirin. Taman yang berada di dekat pintu masuk istana fort mibeji, yang saat ini belum dijelajahi Bianca karena tidak tau peta labirin. Katanya taman ini seluas hampir 1 hektar, salah - salah dia bisa terjebak disini.

Bianca mendongak menatap langit dan sontak terpesona. Karena cuaca musim dingin, kumpulan bintang berkombinasi dengan indah.

 Karena cuaca musim dingin, kumpulan bintang berkombinasi dengan indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Crown PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang