- Benteng Firebend, pada waktu yang bersamaan -
Seorang gadis berambut hitam legam sepinggang berjalan memasuki ruangan tempat para pemimpin divisi mengadakan rapat untuk laporan malam. Sontak semua mata memandangnya, kemudian mereka menunduk hormat.
Dengan senyum, gadis itu mengangguk sebagai balasan sambil melangkah menuju kursi pemimpin di paling ujung. Dikarenakan putra mahkota Targaryen selaku pemimpin pasukan tidak ada disini, dia pun terpaksa mengambil alih sebagai penanggung jawab.
Gadis itu tersenyum cantik, "pertemuan bisa kita mulai, silahkan divisi 1,"
Clover, pria berbadan besar berzirah hitam yang duduk di sebelah gadis itu membuka mulut.
"Dini hari tadi terdapat 2 orang pekerja tambang yang mencoba menyerang gerbang barat, namun sudah kami lumpuhkan dan interogasi,"
"Pekerja tambang?! Kau yakin?" Seru Ezra, ketua divisi 4 dengan heran.
Sejauh ini para pekerja tambang tak berani mengikuti kelompok pemberontak karena mereka digaji langsung oleh istana dan takut kehilangan pekerjaan, tapi ini mengejutkan. Para pemberontak mulai merangkul pekerja tambang.
"Aku yakin, dari alat, pakaian hingga kondisi mereka, mereka benar - benar pekerja tambang," ucap Clover mantap, membuat semua peserta rapat menganggukkan kepala.
"Lihat kan! Ryuu semakin berbahaya. Seperti kataku sebelumnya, kita buru saja mereka dan kita penggal satu - satu. Itu lebih gampang, benar kan kakak cantik?" seru Graham, ketua divisi 2 dengan semangat menatap sang pemimpin rapat.
Gadis itu tersenyum lebar, ibu jari dan telunjuknya dengan cepat menarik telinga kanan Graham sehingga pria yang awalnya tersenyum senang itu langsung berteriak kesakitan.
"Wow! pendapat yang sangat bagus Graham, namun lebih baik kau simpan saja," ucap gadis itu dengan gemas, sedangkan anggota rapat lainnya sedang tertawa puas.
"Kau penyihir yang jahat, Alexa!" cicit Graham menahan tangis.
Alexa tertawa dan melepaskan jarinya dari telinga Graham yang sudah memerah, "pujianmu aku terima,"
"Edith, lihatlah orang – orang kejam ini. Mereka membuli anak yang lemah," adu Graham pada gadis berkuncir kuda disampingnya sambil meletakkan kepalanya di pundak gadis itu dengan wajah memelas.
Edith menepuk – nepuk puncak kepala Graham menenangkan, gadis itu sudah menganggap Graham seperti adiknya sendiri walaupun semua orang tau Graham punya perasaan lebih pada Edith.
"Rata - rata anggota Ryuu adalah penyihir hitam tingkat tinggi, hanya dengan energi element dan otak terbatas milikmu kau tidak akan bisa menghadapi 1 anggota mereka tanpa terluka," ujar Ezra, ketua divisi 4 menggerakkan jari telunjuknya untuk mendorong kepala Graham dari pundak sang adik.
Pria berambut panjang itu melototi Graham yang menatapnya dengan sebelah bibir dinaikkan karena kesal adegan romantisnya dihalangi calon kakak ipar.
"Benar, apalagi setiap bulan purnama merah. Kekuatan sihir mereka menjadi dua kali lebih kuat, darah naga yang mereka gunakan benar - benar membuat mereka menjadi monster," ujar Clover memukul meja dengan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Princess
FantasyBianca Sabine Camille, putri bungsu dari kerajaan kecil nan makmur diujung barat bernama Vanfald. Kerajaan yang dipenuhi oleh para pengendali element air. Dia disebut sebagai putri kesayangan rakyat Vanfald, Cerdik dan terkenal berandal. Suatu ketik...