Bagian 2

254 73 20
                                    

Kilas balik Elga
***
Elga bersiap pergi kesekolah, dan sudah memakai baju sekolah.

Elga ke dapur dan membuka lemari makannya, dan ada roti tawar satu bungkus dan selai nya yang baru dibeli tadi malam.

Elga mengambilnya dan meletakkan di meja makan, mengambil air minum, piring, serta sendok.

Elga meletakkan dimeja makan kemudian Elga duduk di kursi makan, sendirian, tanpa orang tua, Elga sengaja pisah dengan papanya agar tak serumah dengan istri papanya yang pertama, yaitu mama elgi dan kakak tirinya, Elgi.

Mama Elgi ingin mendapatkan harta warisan Elga, tapi pak pratama menyuruh Elga agar tidak serumah lagi dengan dirinya semenjak kepergian mama nya dan tinggal di apartemen milik mama kandungnya.

"Hmm hampa juga kalo sendiri ya, tapi kalo serumah sama papa, pasti seru juga, tapi gue benci sama elgi!"celetuk Elga dalam hatinya sembari makan roti memandangi dapurnya.

Selesai sarapan, hp Elga berbunyi, ternyata ada yang menelpon dan Elga menekan tombol hijau yang ada dilayar hp nya.
"Pagi pa, ada apa pa?"sambut Elga.

"Pagi juga Elga, papa kangen juga telponan sama kamu."balas papa elga riang.

"Iya pa, Elga juga kangen"

"Elga, nanti saat kamu berangkat ke sekolah, kamu bisa beli cincin nikah dulu sama kerumah papa sekalian,antarin cincinnya."pinta papanya

"Iya pa, bisa, ni aja masih jam 7 kurang, ya udah, Elga matiin dulu,"

"Iya, assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam pa"balas Elga.

Elga terdiam terfikir dengan cincin nikah itu, untuk apa? Dan siapa yang akan menikah? Elga menepis fikiran itu lalu berangkat dan pergi ke toko perhiasan.

Sampai di toko, Elga memarkirkan motornya dan masuk ke toko.

"Cari apa dek?"tanya pegawai toko itu.

"Cari cincin nikah kak."jawab Elgi.

"Mau ngelamar pacarnya ya? Kan masih sekolah dek ..."cibir pegawai toko perhiasan itu dan melanjutkan pembicaraannya.

"Berapaan ni kak?"tanya Elga memotong ocehan pegawai itu.

"Murah aja dek, 3 juta 400."

"Ok, ini aja kak."pinta Elga sembari memberikan uang ke penjual.

"Ini cincin untuk siapa?"tanya pegawai itu semakin penasaran.

Elga mengernyit heran lalu melihat kanan kiri,"Bukannya saya yang beli?"

"Bukan, serius kamu yang mau nikah?"tanya pegawai itu dengan rasa keponya.

Sebenarnya Elga malas menjawab, dengan terpaksa harus menjawab"Bukan, kakak saya."

"Jadi, kenapa kamu yang beli, ini namanya kan menipu saya, lain yang nikah, lain yang beli, biar jelasnya, yang nikah dong yang beli, biar saya tau,"Elga pun mengambil paper bag yang diletakkan dimeja kasir dan langsung pergi, sedangkan pegawai toko itu masih bicara dengannya.

"Kan biar tau, dan jelas, bener gak?"celoteh pegawai itu yang selesai meletakkan uang lalu melihat Elga yang sudah tidak ada disitu.

Pegawai itu menggelengkan kepalanya.
"Hm anak jaman sekarang"celetuknya melihat Elga yang sudah pergi.

Elga sudah dijalan dan pergi ke rumah papanya, dan sampai disana, mereka seperti bersiap akan pergi.

Elga pun berhenti dan mematikan motornya lalu turun.

"Udah mau berangkat ya pa?

"Elga, kamu udah sampai?"

"Iya pa, papa mau kemana?"tanya Elga setelah salam dengan ayahnya.

"Jadi gini, papa sebenarnya gak tega buat kamu seperti ini."

"Gak apa-apa, demi papa, Elga mau menurutinya."

Dari kejauhan, sartina—Mama elgi melihat Elga dan papanya dengan sinis, lalu pura-pura sibuk dan kesal.

Papa Elga memegang pundak elga"jika itu menurut mu, kamu mau gantiin elgi?"

"Elgi kemana?"

"Elgi kuliah, udah jarang pulang, mau baca dengannya juga susah, papa juga heran melihatnya, jadi ... Papa itu ada kerja sama dengan teman papa, mengelola sawah, dan sebagai mempererat keakraban papa dengan teman papa, papa menjodohkanmu dengannya, gak apa-apa kan?"

"Jadi, aku gantiin elgi?"

"Iya, tapi nikahnya atas nama elgi"

Elgi menggela nafas panjang"Ya udah pa, Elga mau"

Dari jauh, sartina senang karena Elga mau menggantikannya, dan sampai hampir jatuh karena kepeletok.

"Ya udah, nih pake jasnya,"pak Pratama memberi Tote bag berisi jas hitam, Elga menerimanya, dan melihat isinya.

"Iya pa, ntar pake jas nutupin."ujar Elga mengambil jas hitam, dan untungnya celana Elgi hitam juga.

"Pas banget sama kamu, kamu mau pernikahan ini atas nama kamu?"

Elga terheran langsung melihat pak Pratama"Lah tapi pa—"

"Udah yuk kita pergi, bingkisannya udah siap kan ma?"tanya pak Pratama dengan istrinya.

"Aman sayang,"jawab sartina.

Pak Pratama memasuki mobil dan disusul dengan sartina duduk disebelahnya.

Elga duduk dibelakang mereka, menutup pintu mobil, lalu mengambil hpnya, ia membuka aplikasi WhatsApp, membuka grup kelas jika hari ini Elga izin.

Elga Yudhawira Pratama
'Teman-teman, saya izin ya, soalnya ada urusan keluarga'

Siska sekertaris
'Ok!'

Fairuz Fuckboy
'Kemana lu El? Nikah?🤣

Mr Tian Tien
'Eh, sotoy Lo fuckboy'

Ambruel_Rian33
'Bct!'

Elga AuliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang