Bagian 13

73 45 5
                                    

20:11
Surabaya city

Katrina berbelanja dimarket, keperluan dirumahnya mulai habis, kartina melihat-lihat barang-barang didepannya dan berfikir apa yang mau dibelinya, tetapi saat kartina berjalan tersenggol seseorang, dengan cepat kartina langsung melihatnya, mata katrina membulat sempurna melihat siapa yang disebelahnya.

Elgi juga memandanginya dengan pasti dan menatap mata wanita itu, ia merasa wanita itu pernah dilihatnya, lalu tersenyum.

"Kau kakak tiri elga kan? Me-mengapa kau bisa disini?"tanya katrina yang takut salah menduga.

Elgi menyunggingkan senyumnya, melihat bawah sejenak kemudian melihat ke katrina"Ya, saya kakak tirinya Elga, sama aja kayaknya ya,"elga tertawa kecil"Kamu ngapain kesini? Bukannya kamu 1 sekolah dengan elga? Owh jangan-jangan kalian lagi marahan makanya kamu kabur dari kota jakarta, ya nggak?"tebak elgi yakin.

Katrina memandang elgi dengan tak suka"Bukan urusan kamu,"katrina melihat-lihat barang-barang di market.

"Tinggal jujur aja kok payah,"bisik elgi ditelinga katrina, membuat katrina merinding mendengar suara elga, katrina langsung menoleh ke elgi yang menunjukkan senyum liciknya.

"Udah deh mendingan pergi daripada tetap disini!"gertak katrina pelan menatap tajam elgi, kemudian cuek, selintas difikirannya terfikir kenapa elgi ada disini? Bukannya rumahnya sama dengan elga, sama-sama dari jakarta.

"Apa sih yang membuatmu tertarik sama anak pelakor itu?!"tanya elgi melihat rak tempat belanja.

Mata katrina membulat sempurna mendengar kalimat pelakor yang diucapkan elgi, merasa tak percaya, namun malas untuk menjawab pertanyaan elgi.

"Jawab atau enggak kuancam!"

Katrina memutar bola matanya menghundus nafas kesal, langsung menghadap ke elgi yang masih berada disampingnya"Saya akan kasi tau kakak kenapa saya bisa tertarik sama elga, pertama, awalnya elga saya anggap adik sendiri, enggak lebih, yang kedua, karena saya sering bersama elga, banyak yang menganggap saya dan elga pacaran, dan elga juga jujur kepada saya kalau Elga menyukai saya, dan yang ketiga, saya gak mengharap apa-apa dengan elga,tapi elga yang sering kasi saya barang-barang atau makanan, karena sampai sekarang elga saya anggap masih seperti adik."perjelas katrina yakin didepan elga.

Elgi tertawa kecil menggelengkan kepalanya, menoleh ke arah lain, menyandarkan tangannya ditempat barang-barang market"Kalau elga dateng kerumah kamu bawa barang atau makanan, berarti kamu mengharap apa-apa dong dari dia, berarti kamu udah lolos mau berbohong dengan saya,"protesnya."Saya yakin anda juga sudah memanfaatkan elga, dan jangan-jangan uang jajan elga juga untuk kamu, demi kamu, dan kamu juga banyak nutupin aib elga dari saya,"

"Aib? Aib apa? Saya gak ngerti?"tanya katrina tak mengerti.

"Elga itu ... Gak pernah curhat tentang dirinya ke kamu? Ah atau, kamu gak cemburu kalau elga berduaan, udah sering jumpaan dengan cewek lain, dan bahkan mereka kayak pacaran gitu, kamu gak cemburu,"propokator elgi Memanas-manasi katrina yang tak percaya.

"Kak, pokoknya saya kembali pada pembicaraan saya yang pertama, saya hanya menganggap elga adik, gak lebih! Jadi kalau memang elga memberikan sesuatu dengan saya, saya terima, gak minta imbalan! Dan saya kesini! Karena kakak saya ngajakin saya pulang kampung! Karena disini kampung halaman saya! Dan kalau elga dengan yang lain! Itu gak masalah bagi saya!"tekas katrina kemudian pergi meninggalkan elgi yang tetap berdiri ditempat tadi.

Elgi tertawa geli mendengarnya, menoleh ke yang lain lalu melihat arah katrina pergi"Bohong,"

•√•√•√•

"Ini saja belanjaannya mbak?" tanya kasir menghitung belanjaan katrina.

"Iya kak,"jawab katrina mengangguk melihat kasir.

Elga AuliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang