Bagian 18

79 42 6
                                    

Tiba pulang sekolah, elga pergi ke motornya, tetapi saat menaiki motornya, ia merasakan salah satu ban motornya kempes, ia langsung melihat ban motornya yang didepan. Ia mengingat mengapa bisa  dan langsung teringat jalan menuju rumah aulia, dengan jalanan yang jelek. Tetapi elga suka kerumah Aulia, ia merasa nyaman disana, elga menghundus nafas kasarnya lalu mengiringi motornya menuju keluar dari parkiran.

"Elga!"panggil katrina, katrina berlari kecil mendekati elgi"Kamu kenapa? Kok motor lo gak langsung dinaikin?"

"Iya kak, kehabisan angin palingan,"

"Entah juga bocor."sahut Katrina mengamati ban motor Elga yang bocor.

"Iya juga sih, kayaknya kita gak bisa bareng kak, soalnya ban motor Elga kempes."keluhnya.

"Sama kamu aja deh, sekalian nemenin kamu."

Elga tersenyum yang masih memandang katrina"Makasih kak, yuk kak!"

Katrina menganggukkan kepalanya dan mengikuti elga keluar dari gerbang.

Dari kejauhan, belum memasuki parkiran, seseorang memerhatikan mereka"Setia banget sama tuh cowo,"ketusnya, ia adalah zafka, cowo yang suka dengan katrina, karena setiap zafka ingin disamping katrina, katrina menjauh, tetapi zafka tetap menyukainya.

"Kamu mau benerin bannya di samping sekolah kita kan?"

"Iya, dekat arban, udah lama gak jumpa dia, biasanya gue lewat terus, gak singgah."

"Memangnya kamu kemana aja?"tanya Katrina penasaran.

"Emmm kerumah kakek, udah lama juga gak main-main kesana."jawab Elga berbohong.

"Tapi kemaren tante arfani ngechat aku ngajakin aku sama kamu kesana, soalnya udah lama gak kesana."ujar katrina memberitahu jika adik ibunya Elga ada menghubunginya.

Elga langsung bingung"Iya gue gak jumpa dia, yang gue jumpa cuma kakek nenek doang,"

Katrina langsung ber o ria mendengar ucapan elgi.

Sedikit lagi sampai dibengkel arban, didepan mereka ada mobil yang berhenti, elgi sudah tau siapa dia, ia langsung resah.

Katrina terheran lalu melihat elga yang melihat mobil itu, ia juga ikut heran melihat siapa dia.

Seseorang pun keluar dari mobil itu, dan benar, ternyata elgi, dengan tangan yang diletakkan disaku celana, dan jas yang dipakainya, senyum yang dikecut membuat tau siasatnya.

"Jangan jadi laki-laki cemen, dan jangan jadi manusia yang egois, gue tau gue egois, tapi gue cuma minta tips dari lo!"sindir Elgi sembari mengode siasatnya.

"Ga ada tips! Gue belum kerja! Udah jangan buang-buang waktu, gue mau pulang!"

"Eh motornya bocor ya? Waduuuuh gini nih kalo punya hubungan tapi gak dihalalin, hukum alam mainnya! Kalo gak wanitanya yang berbadan 2, bannya ya—,"

"Bisa diem gak! Bisa gak kalo jumpa gua gak usah ajak bertengkar? Memang gua tau kalo gua anak haram! Anak pelakor! Dan apapun itu yang keluar dari mulut lo! Tapi gue mau lo menjauh dari kehidupan gue!"gertak elga memotong ucapan Elgi yang tampak memanas-manasinya.

"Lo itu yang menjauh dari kehidupan gue! Lo tu udah kayak abu kecil tapi sok tegar ngeliat alam udah gak sudi sama lo!" sungut Elgi dengan sombong.

"Kalo memang kayak apa yang lo bilang! Memangnya lo gak bisa bodo amat aja gitu sama gue?!"

"Ya namanya juga abu vulkanik, harus dimusnahin, sampai lo mati baru gue berhenti gangguin lo!"

"Kakak gimana sih! Kakak gak ada jiwa kemanusiaannya? Kalau manusia yang mpunyai jiwa kemanusiaannya, kakak harus membantunya! Gak kayak gini!"sahut Katrina yang ingin meleraikan pertengkaran kedua saudara tiri tersebut.

Elga AuliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang