Bagian 23

58 43 6
                                    

"Akhirnya hari itu sudah tiba."ucap elgi memakaikan jam ditangannya dengan sudah bersiap menuju rumah dena, yakni ingin melamar dena, dengan baju batik bercorak ungu dicampur coklat membuat terkesan unik bagi elgi. Ia memperlihatkan dirinya dicermin apakah sudah pas atau belum.

Tiba-tiba sartina masuk dan melihat elgi yang sudah bersiap"Ya ampun gantengnya anak mama, kayak udah gak sabar aja nih ketemu sama si dena, baru aja beberapa hari udah kangen."seloroh sartina sembari memperhatikan elgi yang senyum cengengesan mendengar ucapan ibunya.

"Gak juga kali ma, kemaren aja sempat jumpa dia pas ambil baju tunangan."

"Eh jarak lamaran dan tunangannya gak lama kan?"

"Enggak kalo gak salah, kan mama sama papa yang nentuin, elgi nurut aja."ujar elgi pasrah.

"Iya, yuk keluar, eh penampilan mama gimana? Udah cantik belum?"tanya Sartina sembari menunjukkan pemilihannya dengan memakai kebaya brokat biru muda.

"Belum kalo belum jadi mama mertua dena."jawab Elgi dengan seloroh.

"Ish kamu ini! Ada ada aja, yuk turun, ntar kelamaan!"seru sartina keluar diikuti elgi dari belakang.

"Ya kalau kelamaan elgi aja kesana sendiri, mama sama papa nanti aja."

"Eh enak banget, harus bareng dong! Masa iya lamaran anaknya orangtuanya gak ada, ntar gak mama restuin gimana?"

"Mama pasti restuin gimanapun ceritanya, gimanapun orangnya, kan mama bilang sendiri pas dena kesini, pasti mama restuin,"

"Gak! Gak bakal!"

Elgi tertawa mendengar balasan mama nya namun seketika menjadi tercengang melihat papanya bersama seorang remaja yang tak asing dimatanya, yakni elga.

Elgi berjalan mendekati pak pratama"Pa, ngapain dia kesini? Dia kan—"

"Elga papa ajak kesini biar ada yang bantu angkat, kan enak ramai-ramai, biar lengkap menurut papa."ucap pak Pratama memotong omongan Elgi yang ingin mengusir Elga.

"Tapi pa ..."

"Eh siapa namamu tadi? Katrin? Eh kat-kat siapa tadi?"tanya pak Pratama yang menoleh ke Katrina yang juga berada disana.

"Katrina om."jawab katrina.

"Oh iya, fotokan kita ya, setelah itu kirimkan ke elga ya, biar elga kasih ke om,"ujar pak Pratama.

"Iya om ya udah ambil posisi dulu."

"Yuk elgi, mama sini juga."

Sartina mendekati elgi dan menggandeng tangan elgi, pak pratama mendekatkan elga dan elgi hingga bahu mereka berjumpa, sekilas mereka saling pandang dengan sinis lalu pura-pura tidak ada masalah, tepat posenya juga elgi disamping kanan sartina dan elga disamping kiri pak pratama.

"123! Senyum!"

Katrina mulai memotret lalu mengacungkan jempol ke mereka.

"Ayo pose yang lain, mama disamping papa."pinta pak pratama.

Sartina mendekat ke suaminya dan disamping mereka tetap ada elga dan elgi.

Selanjutnya sartina ingin hanya mereka bertiga saja, dan elga mendekat ke katrina, lalu mereka tersenyum bahagia.

"Oke selesai fotonya, kita berangkat!"

Semua menuju mobil kecuali katrina dan elga, mereka menaiki motor.

"Kat, sebenarnya gue males banget ikut, mendingan kita pergi entah kemana gitu daripada ikut hadir acara lamaran dia,"ujar elga memelas saat menuju ke tempat acara.

Elga AuliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang