Bagian 7

136 58 7
                                    

"Ya udah gue ada tugas untuk kalian,"namun mereka langsung menoleh ke sumber suara motor yang baru datang, yakni deon yang baru sampai, memarkirkan motornya lalu berjalan mendekati teman-temannya.

Deon heran"Kalian kenapa liatin gue?"

Langsung saja elgi menghajar deon namun jofi dan fariz langsung menarik bahu elgi dan menahan elgi agar tak babak belur.

"Kenapa kalian bela!?"gertak elgi meminta dilepaskan, dan berusaha terlepas dari mereka.

"Enggak gitu juga el, kita harus pelan-pelan, jangan langsung hajar, makanpun kita harus pelan-pelan kan biar gak keselek?"bujuk jofi menoleh ke Elgi.

"Iya, tapi ngeselin banget woy!!! Udah! Lepasin gue!"

"Udah el, pelan-pelan, jangan buru-buru,"bujuk Fariz.

"Iya el, biasa aja,"sahut wirdan.

Elgi menatap tajam deon dan amarahnya masih memuncak mengingat semalam, elgi dan yang lainnya menanggung uang bir yang Deon pesan.

"Deon, lo darimana?"tanya Rezi melihat Deon.

"Iya, kenapa pas kita-kita ngerjain tugas, kenapa lo suguhin bir?"

"Kan enak? Kalian bukan para bocil lagikan?"tanya Deon santai tak memperdulikan wajah elgi.

"Iya! Kami bukan para bocil! Kami udah dewasa, tapi harus? Kami itu minum bir! Seharusnya lo yang minum itu semua!"ketus elgi.

"Lo itu salah deon, kenapa lo yang pesen? Lo yang kabur,"

"Lembut banget mereka ngomong, kayak squshy aja,"bathin elgi yang masih berusaha melepaskan tangannya.

"Oke, ya udah berapa gue ganti?"

"Gak perlu berapa! Asal lo tau! Udah lo mesan sama preman! Gue yang nanggung! Lo download ibis paint! Lo gambar sendiri lanjutan episode komik gue! Kalo lo gak selesai malam ini! Gue buat lo babak belur!!"gertak Elgi.

"Cuma itu aja? Halah kacang,"balasnya santai, namun dalam diri Elgi membuat kemarahannya tambah memuncak.

"Udah cepat lo siapin,"suruh jofi.

"Dari hitungan satu! Kalo gue udah ngitung sampai 3, gue langsung hajar lo!"

Deon menyunggingkan senyumnya, menyangka mana mungkin elgi akan menghajarnya babak belur, sedangkan tangan elgi ditahan oleh jofi dan rezi.

"Dua!"

Deon mengambil hpnya, dan membuka aplikasi ibis paint.

"Duduk lo!"gertak elgi lagi, namun saat deon ingin duduk, hp elga berbunyi, ada yang menelpon, ia langsung ingin mengangkat, tangannya dilepaskan"Halo, ada apa?"

"Kamu dimana? Buruan kesini aku lagi di depan market, ga ada taksi lewat juga,"keluh Dena didepan market dengan kantung plastik ditangannya.

"Ya udah entar lagi aku kesana,"

"Iya, awas ingkar,"

"Enggak sayang,"sahut elgi.

"Ya udah sekarang aja!"rengek Dena.

"Iya entar lagi, kalo aku udah otw aku telpon,"

"Iya iya,"elgi langsung mematikan teleponnya menyimpan ponselnya disaku celana.

"Siapa el?"tanya Fariz.

"Udah tau dia manggilnya sayang, berarti pacarnya dong!"

"Ya mana tau adiknya,"

"Adik?! Gue gak punya adik woy!"tukas Elgi.

"Ya udah,"ujar Rezi mengalah.

"Deon! Udah siap?"

Elga AuliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang