Bagian 8

125 56 6
                                    

"Oh bentar lagi pun bakalan tinggal sama aulia kan? Soalnya kan sama-sama tamat nantinya, aulia tamat, kamu juga tamat," ujar bapak aulia.

"Trus dena mau saya kemanakan pak?"bathin elgi bingung,"Haha iya pak, gak terasa nanti tu, oh ya maaf ya pak nikahnya digantikan sama adik tiri saya, soalnya saya lagi ada urusan dikampus,"

"Iya gak apa-apa, aulia, ambilkan air putih untuk suami kamu,"suruh bapak aulia.

Aulia langsung bangkit tapi elgi menolaknya.

"Eh ga usah pak, elgi mau pulang,"elgi langsung bangkit dan salam ke bapak elgi.

"Hati-hati ya,"ucap bapak aulia.

"Iya pak,"elgi tersenyum lalu keluar dan mendapati elga didepannya, elgi menyunggingkan senyumnya lalu pergi dengan menyenggol bahu elga.

Elga terdiam tanpa menoleh ke elgi lagi, ia berjalan menuju pintu dan salam"Assalamu'alaikum,"

"Waalaikumsalam,"jawab aulia dan bapaknya.

"Eh nak elga, tadi jumpa sama kakak tiri kamu?"tanya bapak aulia.

"Pak, aulia ganti baju dulu ya,"ucap aulia ke bapaknya.

"Ya udah, sini elga,"ujar bapak elga.

Elga duduk didepan bapak Aulia.

"Bapak kira kamu sama nak elgi 1 ibu, lagian nama kalian hampir sama, yang 1 elgi, yang 1 elga, yang ngasi nama bapak kamu ya?"ujar bapak aulia kemudian bertanya.

Elga tersenyum"Enggak tau pak, bapak tau darimana?"

"Itu si Elgi yang cerita, suaminya Aulia, eh, kamu udah makan? Kalau belum biar diambilin aulia, masa dari tadi kamu belum makan,"

"Eheh iya pa,"

Aulia keluar kamar dan langsung kedapur tetapi elga langsung memanggilnya.

"Aulia!"panggil elga.

Aulia langsung berhenti dan menoleh ke elga, aulia menaikkan sebelah alisnya.

Elga berdiri dan berjalan mendekati elga, elga berbisik"Temenin gue kedapur,"

"Hah? Mau ngapain?"

"Temenin gue makan dong, gue segan sebenarnya sama bapak lo,"

"Hah? Oh kalo lo segan sama bapak gue, berarti sama gue enggak?!"

"Ya ngapain segan sama lo, lo kan istri gue,"

"Ya tapi bukan kak elgi kali,"

"Cie udah kenal,"

Melihat elga dan aulia yang saling bercanda, bapak aulia menggelengkan kepalanya sembari tersenyum.

"Ih baru kenal tadi, tapi el, banyak kejanggalan saat gue bersama dia,"

"Janggal gimana?"

"Kayaknya sih gak cukup kalo hari ini ceritanya,"

"Ya udah, lain kali kayaknya bisa kan?"

"Iya, ni piring, tinggal buka tudung saji aja, ada kok disitu semuanya.

"Sendok?"

"Oh ya, nih,"

"Lu kok berani banget pulang sendiri, kenapa gak pulang sama fandi aja?"

"Gue malu el, gue gak bisa, ntar gue diejekin pacar fandi, dan rumah fandi dekat sama rumah gue, ntar bapak aku tau gimana? Ntar bahaya, ntar aku gak sekolah lagi,"

"Nikah gitu, berarti kalo sama aku gak ada masalah?"

"Eumm bisa jadi,"

Elga tersenyum mendengar jawaban aulia"Air minum gue dong,"

Elga AuliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang