55. Kembali

20 3 0
                                    

Beberapa Tahun Kemudian

Sudah cukup lama Dito tinggal di London, dirinya sudah berhasil mewujudkan impiannya dan Rahel. Sedikit tapi pasti Dito sudah bisa merelakan kepergian Rahel.

"Hel, lihat deh. Gua udah berhasil membangun sebuah bisnis yang kita rencanakan sejak SMP. Lo pasti bangga kan sama gua Hel. "

Karna kesuksesannya Dito berhasil membuka cabang diberbagai negara terutama Indonesia.

"Tumben nih bocah nelpon gua. " ucap Dito mendapatkan telepon dari Aldi

Via telepon on

"Hai sayang, kamu kangen ya sama aku. "

"Gua tampol ya lo, jijik sumpah dengarnya. "

"Hahahaha, lagian tumbenan lo telpon gua. Jangan bilang lo kangen ya sama gua. "

"Sumpah Dit rasanya gua pengen nyusulin lo. "

"Tuh kan bener lo kangen sama gua, buktinya sampe mau nyusulin gua. "

"Gua nyusulin lo buat nampol muka lo biar sadar, gini gini gua masih normal ya. Apa jangan jangan sekarang lo.... "

"Lo lanjut ngomong gua tonjok ya, enak aja nyangka gua gitu. Gua masih normal tau. "

"Syukur deh kalau begitu. "

"Lo nelpon gua kenapa? "

"Lo pulang dong. "

"Lo nelpon gua cuma mau ngomong gitu doang, lo buang buang pulsa gua doang. "

"Tapi kan yang nelpon gua, harusnya yang habis pulsanya gua dong. "

"Eh iya juga ya. "

"Makannya dengerin dulu, gua nyuruh lo pulang buat datang ke acara gua. Gua mau ngelamar Luna. "

"Wah serius lo mau ngelamar Luna."

"Iya lah, masa bercanda. "

"Ok gua pulang. "

"Nah gitu dong. "

"Udah ya Di, gua sibuk nih. "

"Sok sibuk lo."

"Biarin aja.... "

Via telepon off

Seminggu kemudian Aldi melakukan rencananya. Setelah semua persiapan selesai, malamnya Aldi mengundang Luna untuk datang ke suatu tempat.

"Akhirnya kamu datang juga Lun. "

"Ada apa?"

"Lun, maukah kamu menikah denganku?"

Tamu yang datang meneriaki Luna untuk menerima lamaran Aldi. Luna terdiam sejenak hingga akhirnya dia menjawab pertanyaan Aldi.

"Gua gak bisa nerima lo. "

"Kenapa Lun? Bukannya kamu cinta denganku? "

Sahabat Hidup [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang