12. Aluna

16 4 0
                                    

"Dito.... "

"Aluna lo akhirnya kembali lagi. " ucap Dito

"Iya Dito, gua kangen sama lo. " ucap Aluna

"Gua juga kangen banget sama lo." ucap Dito

"Dito, ikut gua." ajak Rahel menarik tangan Dito

"Kenapa sih Hel. " tanya Dito

"Lo gak ingat Aluna dulu udah tinggalin lo, kenapa sekarang lo malah dekat lagi sama dia. " ucap Rahel

"Memangnya kenapa, Aluna itu cinta pertama gua. Gua gak akan pernah lupa sama dia. " ucap Dito

"Tapi Dit, Aluna udah bikin lo sakit hati. Kenapa lo masih deketin dia. " ucap Rahel

"Lo kenapa sih Hel, kok jadi ngatur ngatur gini. " ketus Dito

"Gua hanya gak mau lihat lo sedih lagi, emangnya salah seorang sahabat peduli sama sahabatnya. " ucap Rahel

"Tapi lo terlalu berlebihan tau gak. " ketus Dito

"Sekarang gini aja, lo pilih gua sahabat lo atau Aluna. " tanya Rahel memegang tangan Dito

"Ya jelas lah gua pilih Aluna, dia sangat berarti bagi gua. " jawab Dito

"Lo jahat Dit. " ucap Rahel melepaskan tangan Dito dari tangannya lalu beranjak pergi

"Hel, tunggu lo kenapa? " tanya Dito ingin menyusul Rahel

"Dito... " panggil Aluna dari arah belakang

"Aluna... "

"Mana yang harus gua pilih, Rahel atau Aluna... " batin Dito

"Percuma gua berharap, Dito pasti akan pilih Aluna. Lebih baik gua pergi aja. " ucap Rahel pergi meninggalkan Dito

"Rahel... " teriak Dito

"Dito, ayo kita pergi. " ajak Aluna

"Eh iya Lun ayo. " ucap Dito pergi bersama Aluna

"Dito...."

"DITO... " teriak Rahel tersadar dari tidurnya

"Kok bisa ya gua mimpi kayak gitu, apa Dito akan pergi seperti di mimpi gua. "

"Ya ampun gua telat. " ucap Rahel bergegas bersiap siap

Rahel terus memikirkan mimpinya tadi malam, ditambah lagi dia tau bahwa Aluna pindah ke sekolahnya. Meskipun berbeda kelas, tapi Dito pasti tetap bisa bertemu dengan Aluna.

"Hel, kenapa? Kok bengong aja daritadi? " tanya Alvaro menghampiri bangku Rahel

"Gua bengong? Masa sih. " ucap Rahel

"Iya tau Hel, awas kesambet lo. " ucap Alvaro

"Ada ada aja lo Al, gak mungkin lah." ucap Rahel tertawa lebar

"Nah gini kan lebih bagus, daripada bengong. Serem tau. " ucap Alvaro

"Gua kan emang serem. " ucap Rahel

"Gak kok Hel, kalau lo senyum. Lo itu cantik sebenarnya, cuma lo jarang senyum aja. " ucap Alvaro

"Oh gitu ya. "

"Jangan bengong lagi ya. " ucap Alvaro

"Apaan sih Alvaro deket deket sama Rahel, gak bisa dibiarin nih. " ucap Dito menghampiri Rahel dan Alvaro

"Hel, ke kantin yuk. " ajak Dito langsung menarik Rahel

"Dit, apaan sih tarik tarik. " ucap Rahel kesal

Sahabat Hidup [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang