34. Sakit

21 3 0
                                    

Keesokan harinya Oliv berencana menceritakan semuanya, dia akan jujur kepada mereka semuanya.

"Kak, gua takut..." ucap Oliv

"Lo tenang aja ya, gua akan selalu ngelindungin lo. " ucap Rahel menguatkan Oliv

"Selamat pagi kak Rahel.... " sapa Riko terlihat bingung

"Pagi Riko, kak Rahel bawa sarapan buat kamu loh. " ucap Rahel memberikan kotak makan kepada Riko

"Kok kak Rahel ada dua? "

"Karna kak Rahel punya kembaran, kenalin ini namanya Oliv adik sekaligus kembaran kak Rahel. " ucap Rahel

"Hai kak Oliv, aku Riko... "

"Hai, jadi ini yang diceritain Kak Rahel kemarin. "

"Pasti kak Rahel suka ceritain aib aku ya. "

"Ya gak dong, kata kak Rahel kamu itu anaknya ceria banget. Ternyata benar ya. " ucap Oliv mengusap kepala Riko

"Aku boleh pingsan gak kak? Aku terbang dipuji sama kakak. "

"Kamu ini ya... " ucap Oliv terlihat gemas

"Liv kasihan tau ntar kalau dia beneran terbang gimana, kan susah nangkepnya. "

"Iya juga ya. " ucap Oliv tertawa penuh keceriaan

"Sering sering ceria kayak gini ya Liv."

"Selama ada kak Rahel dihidup gua, pastinya hidup gua akan selalu ceria." ucap Oliv memeluk Rahel

"So sweet banget, jadi pengen dipeluk juga. " ucap Riko

"Boleh dong, lo kan udah gua anggap sebagai adik. " ucap Rahel menarik Riko kedalam pelukannya

Rahel senang karna dia bisa memiliki kedua adik yang selalu membuatnya bahagia, dia sangat bersyukur akhirnya hidupnya bisa kembali sempurna.

"Udah yuk kita ke kelas." ajak Rahel

"Ayo kak. "

"Kalau gua pergi sendiri aja kak, soalnya kan kita beda kelas."

"Jangan lupa dimakan loh, awas ya kalau sampai gak dimakan. Jangan lupa jaga Rani juga."

"Siap kak, gua pergi dulu ya. "

"Rani itu siapa Hel? "

"Adeknya Dito Liv."

"Ternyata lo gak cuma dekat sama Dito aja ya, sama adeknya juga dekat banget. "

"Dekat karna kebetulan aja kok, udah yuk ke kelas. "

Rahel dan Oliv yang terlihat akrab saat memasuki kelas membuat semua murid merasa heran. Oliv pun menjelaskan kebenarannya dan tentu saja semua orang langsung menghujat Oliv.

Sekarang Oliv tahu rasanya berada diposisi Rahel, merasa terasingkan. Yang dia temui hanyalah tatapan sinis, Oliv merasa sangat tidak nyaman.

"Gua emang pantas dapetin ini semua, ternyata ini yang dirasakan oleh kak Rahel. "

Pada saat istirahat Oliv berniat membeli makanan di kantin, tapi Rahel tidak bisa menemaninya karna ada urusan mendadak. Dengan terpaksa Oliv harus ke kantin sendiri. Selama perjalanan ke kantin tidak henti hentinya Oliv mendengar suara hujatan dari siswa disekolah tersebut, tapi Oliv teringat akan pesan Rahel yang mengatakan dia harus kuat dan tegar.

"Tega banget ya fitnah kembarannya sendiri, padahal kan jelas jelas dia yang salah. "

"Emang dasar nenek sihir. "

Sahabat Hidup [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang