13. Bunga Mawar

15 4 0
                                    

Rahel menatapi bunga mawar yang diberikan Dito beberapa hari yang lalu, dipegangnya bunga mawar tersebut.

"Apa gua salah ya memiliki perasaan terhadap Dito? " tanya Rahel mengambil sebuah botol lalu mengisinya dengan air, setelah itu dia meletakan batang bunga mawar tersebut kedalamnya.

"Gua akan rawat bunga ini baik baik." ucap Rahel

Rahel menjatuhkan tubuhnya diranjang miliknya, dia kembali teringat kejadian beberapa hari yang lalu saat Aluna tiba tiba datang. Ada rasa menyesal didalam diri Rahel, mengapa dia tidak pernah menyadari perasaan Dito padanya. Tanpa sadar air mata mulai menetes membasahi pipinya, disaat Rahel sedang sedih tiba tiba dia mendapatkan sebuah telepon dari Dito dengan terpaksa Rahel mengangkatnya.

Via telepon on

"Halo Hel... "

"Halo Dit.... " ucap Rahel dengan isak tangisnya

"Hel, lo nangis? " tanya Dito

"Gak Dit. " jawab Rahel berusaha menyembunyikan kesedihannya

"Gak Hel, lo pasti nangis. Gua video call ya. " ucap Dito

Via telepon on

Via video call on

"Tuh kan lo nangis. " ucap Dito

"Gak kok Dito, gua cuma kelilipan aja. " ucap Rahel menghapus air matanya

"Eh jangan dihapus. " ucap Dito

"Jelek ah Dit." ucap Rahel

"Kalau emang lo lagi sedih, keluarkan semuanya Hel. Keluarkan semua air mata lo, asalkan lo nantinya bisa melupakan rasa sedih itu. " ucap Dito

"Gua beneran gak nangis Dit, oh ya kenapa lo nelpon? " tanya Rahel

"Gua mau cerita Hel." jawab Dito

Rahel sudah bisa menebak apa yang akan diceritakan Dito, meski berat Rahel berusaha untuk mendengarkan cerita Dito.

"Kayaknya lagi senang nih. Mau cerita apa? " tanya Rahel

"Tapi sebelumnya gua mau nanya, kok lo pulang duluan sih. Mana pulangnya sama si Aldi Aldi itu lagi. " ucap Dito terlihat kesal

"Gitu gitu dia bos gua woi, harus sopan dong. Lagian ya tadi tuh gua lihat lo masih sibuk berduaan sama Aluna, gua kan mau pulang Dit. Ya udah jadinya gua pulang bareng Aldi. " ucap Rahel

"Lo kok bisa deket banget sama Aldi sih Hel. " tanya Dito

"Gak tau nih, nyaman aja deket sama dia. Apa jangan jangan gua suka sama dia ya. " jawab Rahel

"Eits lo gak boleh pacar pacaran, dilarang keras." ucap Dito

"Kok gitu sih, gak asik lo Dit. Masa gua gak boleh lo boleh, gak adil ah." ucap Rahel

"Pokoknya lo gak boleh pacaran sama orang lain. " ucap Dito

"Terus gua pacarannya sama siapa dong. " ucap Rahel

Sahabat Hidup [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang