Dito melihat tubuh Rahel tergeletak tak sadarkan diri dengan luka dikeningnya.
"Hel, maafin gua. " ucap Dito memeluk tubuh Rahel
"Maaf Hel, karna gua lo jadi celaka gini. "
Dito sangatlah menyesal, seharusnya tadi dia bersikap adil. Dito merasa bersalah karna Rahel jadi terluka karnanya.
"Dito, ini bukan salah lo kok. " ucap Rahel perlahan membuka matanya
"Rahel, syukurlah lo udah sadar. " ucap Dito kembali memeluk Rahel
"Gua baik baik aja kok, tapi lo kenapa ada disini?"
"Maafin gua ya Hel, gara gara gua lo jadi jatuh ke jurang. "
"Gak apa apa kok, yang penting Aluna selamat kan. "
"Aluna lagi Aluna lagi, bosen gua Hel dikit dikit dia. "
"Hush, gak boleh kayak gitu tau dia kan....."
"Pacar gua, udah cukup ya Hel. Harusnya sekarang lo pikirin keadaan lo. "
"Kan tadi gua udah bilang kalau gua baik baik aja. "
"Gua gak percaya. "
"Nih ya gua buktiin kalau lo gak percaya. "
Ternyata tubuh Rahel sangatlah lemah akibat terjatuh, karna itulah Rahel kembali terjatuh. Dito yang melihat Rahel akan terjatuh langsung menahan tubuhnya.
"Tuh kan mana bukti kalau lo baik baik aja. "
"Cuma sakit sedikit kok. "
"Udah sekarang lo naik. "
"Gak usah Dit. "
"Hel, naik gak. "
"Iya deh. "
Dito menggendong tubuh Rahel dan berjalan untuk mencari jalan keluar dari jurang tersebut. Rahel merasa senang karna dia bisa kembali merasakan perhatian dari Dito. Tanpa sadar Rahel tersenyum.
****
"Bu, apakah anak saya sudah ditemukan? " tanya Anton
"Belum pak, kami masih berusaha untuk mencari anak bapak."
"Ini pasti gara gara anak kamu Rio, anak saya sekarang hilang. "
"Mau sampai kapan kamu selalu menyalahkan saya Anton. "
Aldi dan Aluna berlari dengan cepat menghampiri guru dan orang tuanya.
"Aldi.... "
"Papa. " ucap Aldi memeluk Anton
"Mana Rahel?"
"Pa, Rahel dan Dito jatuh kedalam jurang disana. "
"Apa!! Jatuh kedalam jurang. "
"Iya om."
"Benar kan semua ini karna Dito anak kamu. "
"Pa cukup, semuanya bukan karna Dito. Justru Dito sekarang mempertaruhkan nyawanya buat menyelamatkan Rahel. "
"Maksud kamu? "
"Jadi gini om ceritanya. " ucap Aluna menceritakan semuanya
"Ya sudah tunggu apa lagi, ayo kita cari mereka. "
Dito terus berjalan dan mencari jalan keluar, meski lelah Dito tidak menyerah. Melihat Dito bercucuran keringat, Rahel menyeka keringat tersebut menggunakan tisu yang ada dikantongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Hidup [END]
Teen Fiction"Gua gak akan pernah nyerah Dit. Selamanya gua akan selalu ada untuk lo. " ucap Rahel "Gua beruntung banget deh punya sahabat kayak lo Hel, makasih udah selalu ada buat gua. " ucap Dito Ini adalah cerita tentang perasaan, pengorbanan, kasih sayang...