48. Kembali Bersama

10 3 0
                                    

Dito melihat tubuh Rahel tergeletak tak sadarkan diri dengan luka dikeningnya. 

"Hel, maafin gua. " ucap Dito memeluk tubuh Rahel

"Maaf Hel, karna gua lo jadi celaka gini. "

Dito sangatlah menyesal, seharusnya tadi dia bersikap adil. Dito merasa bersalah karna Rahel jadi terluka karnanya.

"Dito, ini bukan salah lo kok. " ucap Rahel perlahan membuka matanya

"Rahel, syukurlah lo udah sadar. " ucap Dito kembali memeluk Rahel

"Gua baik baik aja kok, tapi lo kenapa ada disini?"

"Maafin gua ya Hel, gara gara gua lo jadi jatuh ke jurang. "

"Gak apa apa kok, yang penting Aluna selamat kan. "

"Aluna lagi Aluna lagi, bosen gua Hel dikit dikit dia. "

"Hush, gak boleh kayak gitu tau dia kan....."

"Pacar gua, udah cukup ya Hel. Harusnya sekarang lo pikirin keadaan lo. "

"Kan tadi gua udah bilang kalau gua baik baik aja. "

"Gua gak percaya. "

"Nih ya gua buktiin kalau lo gak percaya. "

Ternyata tubuh Rahel sangatlah lemah akibat terjatuh, karna itulah Rahel kembali terjatuh. Dito yang melihat Rahel akan terjatuh langsung menahan tubuhnya.

"Tuh kan mana bukti kalau lo baik baik aja. "

"Cuma sakit sedikit kok. "

"Udah sekarang lo naik. "

"Gak usah Dit. "

"Hel, naik gak. "

"Iya deh. "

Dito menggendong tubuh Rahel dan berjalan untuk mencari jalan keluar dari jurang tersebut. Rahel merasa senang karna dia bisa kembali merasakan perhatian dari Dito. Tanpa sadar Rahel tersenyum.

****

"Bu, apakah anak saya sudah ditemukan? " tanya Anton

"Belum pak, kami masih berusaha untuk mencari anak bapak."

"Ini pasti gara gara anak kamu Rio, anak saya sekarang hilang. "

"Mau sampai kapan kamu selalu menyalahkan saya Anton. "

Aldi dan Aluna berlari dengan cepat menghampiri guru dan orang tuanya.

"Aldi.... "

"Papa. " ucap Aldi memeluk Anton

"Mana Rahel?"

"Pa, Rahel dan Dito jatuh kedalam jurang disana. "

"Apa!! Jatuh kedalam jurang. "

"Iya om."

"Benar kan semua ini karna Dito anak kamu. "

"Pa cukup, semuanya bukan karna Dito. Justru Dito sekarang mempertaruhkan nyawanya buat menyelamatkan Rahel. "

"Maksud kamu? "

"Jadi gini om ceritanya. " ucap Aluna menceritakan semuanya

"Ya sudah tunggu apa lagi, ayo kita cari mereka. "

Dito terus berjalan dan mencari jalan keluar, meski lelah Dito tidak menyerah. Melihat Dito bercucuran keringat, Rahel menyeka keringat tersebut menggunakan tisu yang ada dikantongnya.

Sahabat Hidup [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang