"Lo kenapa kerja Hel? " tanya Dito
"Hah kerja, oh itu... Ya gua iseng iseng aja gitu Dit. Gua pengen punya penghasilan sendiri, biar gak nyusahin orang tua gitu. " jawab Rahel
"Lo gak lagi bohongin gua kan Hel." ucap Dito
"Gak kok Dito sahabatku, lo jangan cemberut gitu dong. Jelek tau keliatannya. " ledek Rahel
"Gak kok mana ada gua cemberut." ucap Dito
"Masa sih, tapi itu mulutnya kok monyong gitu. " ucap Rahel menertawakan Dito
"Yaelah Hel, gua serius nih. " ucap Dito
"Tumben banget lo serius. " ucap Rahel
"Gua mah emang orangnya serius, apalagi ngejalin hubungan sama lo. Seratus persen serius gua Hel. " ucap Dito
"Lagak lo ketinggian, make mau ngejalin hubungan sama gua. Sorry ya, gua gak suka sama cowok kepedean kayak lo. " ucap Rahel
"Masa sih Hel... " ucap Dito
"Gua tampol lo Dit sekali lagi ngomong kayak gitu. " ucap Rahel
"Galak banget sih Hel, ntar gak dapat jodoh lo... " ucap Dito
"Emangnya salah kalau gua kayak gini. " ucap Rahel
"Tapi ya Hel, kalau lo feminim dikit tuh tambah cantik tau. " ucap Dito
"Susah Dit, gua aja sekolah pake rok udah risih banget. Apalagi harus pake baju kayak gitu. Gua ngebayanginnya geli sendiri. " ucap Rahel
"Mungkin lo emang udah ditakdirin tomboi kali ya. " ucap Dito
"Nah itu cocok. " ucap Rahel
"Dan lo juga udah ditakdirin buat jadi jodoh gua. " ucap Dito
"Bercandaan lo gak lucu Dit. " ucap Rahel
"Lo mah Hel, semua ucapan gua disangka bercanda terus. Capek tau gua nunggu kepastian dari lo. " ucap Dito
"Kepastian apa sih Dit, udah deh mending lo terima aja tawaran gua buat cariin lo cewek. " ucap Rahel
"Buat apa lo capek capek nyariin gua cewek kalau gua itu mau nya cuma sama lo. " ucap Dito
"Dit, lo serius gak sih ngomong kayak gini. " tanya Rahel
"Hel, sebenarnya gua.... " ucap Dito
"Duh Dito mau ngomong apa ya, jangan jangan dia mau nembak gua. Kok gua deg degan gini sih. " batin Rahel
"Sebenarnya gua cuma bercanda aja Hel ngomong kayak gitu. Buat bikin lo salting aja. " ucap Dito langsung mendapatkan pukulan dari Rahel
"Awww, sakit tau Hel. Lo kok malah mukul gua sih. " ucap Dito memegangi pipinya yang memar
"Itu sebagai pelajaran buat lo!" ketus Rahel
"Hel, lo marah? " tanya Dito
"Gak! Gua gak marah kok. " ketus Rahel
"Tapi nada ngomong lo kayak orang marah. " ucap Dito
"Udah gua bilang, gua gak marah. " bentak Rahel
"Hel, jelas jelas lo marah. " ucap Dito
"Sekarang lo pikir deh, apa bercandaan lo itu pantas. Lo masih beruntung karna gua yang jadi korban bercanda lo, coba kalau cewek lain Dit. Apa gak sakit hati cewek itu? Lo bercanda boleh, tapi jangan sampe menyangkut hati dong. " ucap Rahel
"Lo sakit hati sama bercandaan gua Hel, berarti lo beneran suka dong sama gua. " ucap Dito
"Emangnya gua bilang ya gua sakit hati sama bercandaan lo, gua tuh kesal bukan sakit hati. " ucap Rahel
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Hidup [END]
Teen Fiction"Gua gak akan pernah nyerah Dit. Selamanya gua akan selalu ada untuk lo. " ucap Rahel "Gua beruntung banget deh punya sahabat kayak lo Hel, makasih udah selalu ada buat gua. " ucap Dito Ini adalah cerita tentang perasaan, pengorbanan, kasih sayang...