29. Rani

14 2 0
                                    

"Tante udah keterlaluan banget, jujur kali ini Rahel benar benar kecewa sama tante." ucap Rahel menyusul Dito

Dito tidak menyangka mamanya tega berbicara seperti itu, padahal tadi dia sudah sangat bahagia karna bisa memiliki adik.

"Dit, jangan sedih lagi ya. " ucap Rahel duduk disamping Dito

"Gua gak nyangka aja, nyokap gua jahat banget. " ucap Dito

"Mungkin nyokap lo lagi banyak pikiran, gua yakin nyokap lo gak mungkin setega itu. " ucap Rahel

"Padahal tadi gua senang banget karna bisa kembali menyayangi seorang adik. " ucap Dito

"Maksud lo? "

"Sebenarnya gua itu punya adik Hel, tapi saat kecil adik gua diculik dan tidak pernah ditemukan. " ucap Dito

"Kok lo gak pernah cerita tentang masalah ini. "

"Gua cuma gak mau kembali mengingat masa lalu kelam itu, gua merindukan dia Hel. Pasti dia sudah tumbuh menjadi remaja yang cantik."

"Udah ya, gua yakin adik lo pasti merindukan lo juga, tapi lo harus kuat. " ucap Rahel menyenderkan kepala Dito dipundaknya

Tanpa sengaja mama Dito menemukan sebuah selendang saat tidak sengaja melewati kamar yang tadi sempat ditempati Rani, dilihatnya selendang yang sangat dikenalnya itu.

"Selendang ini.... Berarti anak itu adalah.... "

"Papa....."

"Eh Dit, nyokap lo kenapa teriak?" tanya Rahel

"Udahlah palingan juga gak penting. " ucap Dito

"Tapi Dit, udah yuk samperin aja. " ucap Rahel menarik Dito

"Mama kenapa sih teriak malam malam. "

"Pa, anak kita.... "

"Mama kenapa? "

"Dito, ternyata anak tadi adalah adikmu. " ucap Riri mamanya Dito

"Rani adik aku ma? " tanya Dito

"Iya Dit, selendang ini adalah bukti semuanya. Disini terukir nama mama, papa, kamu dan adikmu. " ucap Riri

"Apa kamu serius yakin? " tanya Rio papa Dito

"Aku serius dan sangat yakin, karna ini adalah selendang peninggalan neneknya Dito. " ucap Riri

"Mama tega! Dengan teganya mama ngusir Rani, padahal Rani adalah anak kandung mama. " ucap Dito

"Dito, mama lo kan tadi belum tau jadi wajar ajalah. " ucap Rahel berusaha menenangkan Dito

"Maafin mama Rani sayang, mama menyesal sudah mengusirmu." ucap Riri menangis

"Maafin Dito ma, tadi Dito udah marah marah sama mama. " ucap Dito memeluk mamanya

"Tolong bawa Rani ya Dito, mama sangat merindukan dia. " ucap Riri

"Dito janji akan bawa Rani, mama jangan nangis lagi ya. " ucap Dito

"Udah ya jangan sedih lagi. " ucap Rio ikut memeluk Dito dan Riri

Rahel sedikit iri melihat keharmonisan keluarga Dito, sedangkan Rahel sama sekali tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari mamanya. Tanpa sadar air mata Rahel keluar membasahi pipinya. Dito yang menyadari Rahel menangis langsung menarik untuk ikut berpelukan, Rahel sangat bersyukur karna orang tua Dito sangat menyayanginya.

Sementara saat ini Riko sedang duduk termenung memandangi langit malam, dia sangat rindu dengan Rani. Padahal dia dan Rani baru berpisah sebentar saja, tapi rasanya seperti bertahun tahun.

Sahabat Hidup [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang