"Tau gak Hel, kadang gua mikir ya apakah selamanya kita akan seperti ini. " ucap Dito
"Maksud lo gimana? " tanya Rahel
"Gua cuma takut, kedepannya kita gak akan bisa bersama sama lagi kayak gini. " ucap Dito
"Yaelah Dit, gak usah dipikirin kali. Jalanin aja semuanya... " ucap Rahel
"Tapi gua gak mau kehilangan lo, bagi gua lo itu berarti banget Hel. " ucap Dito
"Dito dengar ya, ada fase dimana kita akan memilih kehidupan masing masing. Contohnya, mungkin saat kuliah nanti kita akan berbeda tempat, berbeda jurusan, karna kita pasti punya tujuan masing masing." ucap Rahel
"Tuh kan Hel, itu yang gua takutin. Disaat nanti kita udah punya tujuan masing masing terus kita saling melupa, gimana tuh. " ucap Dito
"Emangnya kenapa Dit, kan udah punya jalannya masing masing. " ucap Rahel
"Gua gak bisa buat melupakan lo, gua gak sanggup Hel. " ucap Dito
"Kan gak ada yang suruh lo buat melupakan gua, lagian gua juga gak akan mungkin bisa melupakan lo. " ucap Rahel
"Lo mah, gua pikir lo benar benar mau ngelupain gua. " ucap Dito
"Cieee, kayaknya ada yang gak mau jauh dari gua nih. " ucap Rahel
Dito sama sekali tidak merespon ucapan Rahel barusan, yang dia lakukan malah memeluk Rahel dengan sangat eratnya.
"Dit, lo kenapa? " tanya Rahel bingung
"Janji ya Hel, lo gak akan jauhin gua." ucap Dito
"Sampai kapan pun gua gak akan pernah jauhin lo, tapi lo juga harus janji untuk tidak jauhin gua. " ucap Rahel
"Gua gak bisa hidup tanpa lo. " ucap Dito
"Dih, lebay lo. "
"Udah dong jangan nangis lagi, kagak malu apa. " ucap Rahel menghapus air mata Dito"Kan gua terbawa suasana kali Hel. " ucap Dito
"Tapi gua gak tuh." ucap Rahel
"Lo mah Hel. " ucap Dito
"Kalau gua pikir pikir, kayaknya gua gak pernah nyangka deh bakal jadi sedekat ini sama lo. " ucap Rahel
"Gua juga gak nyangka banget, padahal dulu gua takut banget awal awal ngeliat lo. Habisnya lo jutek banget, serem gua lihatnya. " ucap Dito
"Dulu tuh gua paling anti banget sama cowok, soalnya kebanyakan cowok itu nyakitin. " ucap Rahel
"Tapi gua gak kan. " ucap Dito
"Yaelah Dit, buat cowok kayak lo mah dekat ama cewek aja ciut, gimana mau nyakitin cewek coba. " ucap Rahel
"Itu mah dulu Hel, gua masih agak cupu. Tapi sekarang gua keren kan, udah Hel gak usah terpesona gitu. " ucap Dito
"Iya lo keren..." ucap Rahel
"Lo beneran muji gua Hel. " ucap Dito
"Iya lo keren, tapi masih kerenan sepatu gua. Makan tuh narsis. " ucap Rahel
"Padahal tadi gua udah senang senang lo muji gua, bahkan mau gua abadiin pujian lo barusan, eh taunya sama aja. " ucap Dito kecewa
"Gua bercanda doang kali Dit, lo beneran keren kok. " ucap Rahel mengusap rambut Dito
"Seriusan Hel?? " ucap Dito tampak senang
"Ntar taunya bohongan lagi. ""Gak kok, kali ini gua beneran muji lo." ucap Rahel
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Hidup [END]
Teen Fiction"Gua gak akan pernah nyerah Dit. Selamanya gua akan selalu ada untuk lo. " ucap Rahel "Gua beruntung banget deh punya sahabat kayak lo Hel, makasih udah selalu ada buat gua. " ucap Dito Ini adalah cerita tentang perasaan, pengorbanan, kasih sayang...