7. Pergi

19 4 0
                                    

"Lepasin gua!! " ketus Rahel

Dibawanya Rahel kehadapan mamanya dan dengan teganya mama Rahel langsung menampar Rahel dengan kencangnya.

"Kemana kamu semalam hah! Kamu ini sukanya cari masalah terus! " bentak Anggun

"Rahel capek ma! Setiap pulang pasti Rahel selalu diperlakukan buruk, apa mama pernah mikirin perasaan Rahel, betapa capeknya hidup yang Rahel jalanin. " ucap Rahel menangis

"Buat apa lo nangis? Biar mama prihatin gitu sama lo. " bentak Oliv

"Mama tuh capek ngadepin kamu, dari kecil kamu sukanya bikin onar. Apa kamu gak malu! Mama malu sana sikap kamu! " bentak Anggun memukul Rahel

"Rahel cuma membela diri Rahel ma, apa salah kalau Rahel membela diri, Rahel cuma gak mau diinjak injak harga dirinya. " ucap Rahel

"Tapi sikap lo tuh malah bikin harga diri lo jatuh tau gak. " ketus Oliv

"Apa kamu gak lihat adek kamu Oliv, dia sikapnya berbeda jauh sama kamu. Kadang mama bingung ya, kalian kembar tapi sikap kalian berbeda jauh, Oliv gak pernah bikin mama malu. " ucap Anggun

"Terserah ma! Belain aja terus Oliv, Rahel ikhlas. Sekarang mama mau nya apa? Rahel pergi dari rumah ini, biar mama gak lagi harus menanggung malu. Apa itu mau nya mama! Jawab ma! " ucap Rahel sedikit membentak

"Udah ma, usir aja Rahel dari rumah ini. Gak ada untungnya juga dia di rumah ini. " ucap Oliv

"Gak! Kamu ikut mama! " ucap Anggun menarik Rahel menuju gudang

Didalam gudang Rahel disiksa habis habisan dengan beberapa pukulan, habis sudah wajah Rahel memar. Rahel juga dikurung didalam gudang dan disuruh tidur didalam sana.

"Kenapa gak mama usir aja sih anak gak tau diuntung itu, bisanya kan cuma bikin onar. " ucap Oliv

"Sekarang kamu masuk kamar, tidur udah malam. " ucap Anggun

"Mama belum jawab pertanyaan aku." ucap Oliv

"Tidur mama bilang! " bentak Anggun

"Mama jahat. " ucap Oliv berlari menuju kamarnya

Sangat gelap berada didalam gudang tersebut, Rahel hanya bisa menangis sambil menahan rasa sakit yang ada.

"Kenapa? Kenapa mereka selalu jahat sama aku, salah aku apa. " ucap Rahel

"Pa... Rahel kangen papa, pulang pa Rahel butuh papa, Rahel mau peluk papa. " ucap Rahel meringkuk dibelakang pintu

"Papa pulang pa, Rahel mau ketemu sama papa. " teriak Rahel

Sementara itu Anggun hanya bisa mendengar rintihan suara Rahel dari balik pintu, Anggun juga merindukan sang suami, dia juga ingin bertemu dengannya.

"Mas, kamu kapan pulang. Anak anak butuh kamu. " ucap Anggun menangis

Dito tidak bisa tidur, daritadi dia selalu memikirkan Rahel. Entah kenapa perasaannya sangatlah tidak tenang, dia merasa Rahel sedang ada masalah.

"Duh kok gua pikiran Rahel terus sih, kenapa firasat gua gak enak gini ya. " ucap Dito

Keesokan harinya disaat Rahel masih terlelap tidur, pintu gudang terbuka dengan kerasnya menampakan sosok Oliv berdiri didepan pintu tersebut.

"Bangun, dasar pemalas. Udah pagi nih. " ucap Oliv membangunkan Rahel dengan cara mengguyurnya

"Apaan sih Liv, basah nih baju gua. " ucap Rahel kaget

"Gak usah banyak bacot, sekarang lo pel lantai gudang ini. " ucap Oliv

Sahabat Hidup [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang