38. Bianglala

10 3 0
                                    

Setelah asik menikmati semua permainan tibalah wahana terakhir yaitu bianglala. Rahel dan Dito menikmati pemandangan matahari terbenam dari atas bianglala, tidak lupa mereka mengabadikan momen tersebut. Rahel sangat senang bisa melihat senyum Dito kembali, dia juga senang karna bisa menikmati waktu bersama dengan Dito.

"Makasih ya Hel. "

"Yang penting lo gak sedih lagi. "

"Mungkin yang dibilang nyokap lo ada benarnya Hel, gak seharusnya gua kayak gini. "

"Berarti lo akan menerima keadaan kakak lo? "

"Ya mungkin udah saatnya buat gua memiliki seorang kakak, meski terasa menyakitkan tapi gua harus bisa menerimanya Hel. "

"Bagaimanapun keluarga yang terpenting Dit, gua akan temenin lo menemui kakak lo. "

"Makasih Hel. "

Setelah dua hari menginap di rumah Rahel, Dito memutuskan untuk pulang setelah sekolah.

"Kenapa lo gak langsung pulang aja Dit? "

"Gua rasa setelah pulang sekolah aja Hel, karna gua takut nantinya gua gak fokus belajar."

"Lo benar, jangan sampai nanti lo malah gak fokus. "
"Eh iya Dit, lo belum temui Aluna loh setelah kejadian waktu itu. "

"Nanti juga ketemu Hel. "

"Aluna itu kan pacar lo Dit. "

"Iya Rahel, gua langsung ke kelas Aluna deh kalau gitu. "

"Ya udah sana. "

"Bye, gua pergi dulu jangan kangen sama gua. "

Tepat saat Dito pergi Aldi datang menghampiri Rahel. Kebetulan juga Rahel ingin mengembalikan barang Aldi yang tertinggal beberapa hari yang lalu.

"Kebetulan Di, ini barang kamu yang ketinggalan."

"Sekarang kamu jelasin ke aku, apa yang kamu sembunyikan dari aku. "

"Maksud kamu apa sih, aku nyembunyiin apa? "

"Malam itu kamu suruh aku pulang karna Dito mau ke rumah kamu, gitu? "

"Apa sih maksud kamu. "

"Kamu gak usah bohong, jelas jelas aku lihat kamu pelukan sama Dito. Jadi diam diam kamu ada hubungan sama Dito dibelakang aku. "

"Kamu salah paham, plis dengarin penjelasan aku dulu. "

"Aku kecewa Hel, kenapa kamu dia diam selingkuh sama Dito. "

"Aku sama Dito hanya sebatas sahabat! Asal kamu tau semua itu gak seperti bayangan kamu, dan aku kecewa karna kamu tega nuduh aku selingkuh! "

"Gak gitu Hel, tolong maafin aku. "

"Sekarang lebih baik kamu tenangin diri kamu, jernihin otak kamu biar gak suka berburuk sangka. " ketus Rahel pergi meninggalkan Aldi

Rahel sangat kecewa dengan Aldi yang menuduhnya selingkuh, andai Aldi mengetahui yang sebenarnya dia tidak akan setega itu. Rahel berjalan menuju kelasnya, tidak lupa dia menghapus air mata yang menempel dipipinya.

Sementara itu Dito menghampiri Aluna, tidak lupa dia membelikan coklat kesukaan Aluna.

"Hai sayang. "

"Dito. " ucap Aluna memeluk Dito
"Kamu kemana aja beberapa hari ini, aku khawatir tau. "

"Maaf ya aku gak ada kabar, ini coklat kesukaan kamu. "

"Wah makasih sayang."

"Kamu gak marah kan sama aku? "
"Maaf ya waktu itu bikin kamu jatuh ke danau. "

Sahabat Hidup [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang