39. Papa

15 2 0
                                    

Beberapa bulan kemudian

Tidak terasa sebentar lagi ujian kelulusan akan dilaksanakan. Itu artinya sebentar lagi prom night akan dilaksanakan, semua panitia sibuk menyiapkan acara. Rahel yang termasuk panitia mulai sibuk dengan tugas tugas yang harus dilakukannya, ditambah lagi dia harus fokus belajar agar mendapatkan hasil yang bagus dalam ujian nanti.

"Awalnya gua pikir kegiatan ini akan membuat gua sedikit menjauh dari Dito dan aldi, tapi nyatanya gua harus berada diposisi yang sama dengan mereka. Apa ini udah jadi takdir untuk gua. " ucap Rahel

Tanpa sadar Rahel mulai melamun pada saat dirinya sedang diatas tangga, dia juga tidak menyadari seseorang tanpa sengaja menyenggol tangga tersebut dan membuatnya goyang.

"Eh kok tangganya goyang, duh bisa bisa jatuh nih gua. "

Rahel yang sudah tidak dapat menahan tangga tersebut pun terjatuh. Namun seseorang dengan sigap menahan tubuhnya hingga membuatnya terluka.

"Aww sakit banget. "

"Oliv..... Ya ampun kaki lo sakit ya. "

"Gak apa apa kok kak, gua baik baik aja. " ucap Oliv mencoba untuk berdiri namun dia malah terjatuh

"Kalau emang gak kuat jangan dipaksa berdiri. " ketus Alvaro menahan tubuh Oliv

"Gua beneran baik baik aja kok. "

"Tapi kaki lo kayaknya memar, maafin gua ya gara gara lo nahan tubuh gua tanpa sengaja gua timpa kaki lo. "

"Justru tadi kak Rahel bahaya banget, kalau lagi di tangga jangan melamun kak. "

"Jadi lo tadi jatuh Hel? " tanya Alvaro
"Ada yang luka gak? "

"Harusnya lo tanyanya ke Oliv, lihat tuh kakinya memar banget. "

"Ya tapi kan keselamatan lo penting Hel. "

"Kayaknya Alvaro perhatian banget sama kak Rahel, jangan jangan Alvaro suka lagi sama kak Rahel. " batin Oliv

"Liv kaki lo harus segera diobati, ayo gua gendong lo. "

Awalnya Rahel pikir menggendong Oliv adalah hal yang mudah, namun nyatanya tidak. Rahel dan Oliv terjatuh dan membuat kaki Oliv semakin sakit.

"Ayo sekali lagi Liv, takutnya kaki lo makin sakit. " ucap Rahel tidak menyadari luka dikakinya
"Awww...."

"Kak, kaki lo luka. "

"Gak apa apa kok, duh gimana ya caranya. "

"Biar gua aja yang bawa Oliv. " ucap Alvaro menggendong Oliv

"Kenapa gak daritadi sih Al. "

"Ya maaf. "

"Tolong ya obatin luka Oliv. "

"Tapi lo? "

"Tenang aja, cuma luka kecil kok. Oliv lebih penting. "

"Ya udah kalau gitu gua bawa Oliv dulu, nanti gua balik lagi. "

"Eh gak usah, nanti gua yang kesana."

"Ok kalau gitu. " ucap Alvaro membawa Oliv ke UKS

"Awww ternyata sakit juga ya."

Ditiupnya luka dikakinya berharap rasa sakitnya akan hilang, namun itu sama sekali tidak membantu. Disaat Rahel masih meniupkan lukanya seseorang datang dan mengobati luka Rahel.

"Kalau lo tiup doang tapi gak diobatin, gimana bisa sembuh. "

"Ya kan gua pikir sakitnya bisa hilang kalau gua tiupin. "

Sahabat Hidup [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang