21. Oliv

17 3 0
                                    

Aldi merasa bersalah kepada Rahel, dia memutuskan untuk kembali meminta maaf kepadanya. Aldi yang sedang berjalan menuju kelas melihat Rahel yang berdiri tak jauh dari tempatnya.

"Rahel.... " panggil Aldi menghampiri Rahel

"Maafin gua ya Hel, gua tau seharusnya gua gak terlalu kepo sama kehidupan lo. Maafin gua ya Hel. " ucap Aldi meminta maaf dengan tulus

"Iya, gua maafin..."

"Beneran Hel, makasih ya." ucap Aldi memeluk Rahel

Aldi merasa aneh dengan diri Rahel, tidak biasanya Rahel berpenampilan seperti itu. Saat dia memeluk Rahel rasanya sangatlah berbeda.

"Hel lo kok beda banget hari ini. " tanya Aldi

"Masa mau gitu gitu aja sih. "

"Tapi lo beda banget, keliatan lebih cantik. " puji Aldi

"Bisa aja lo, eh iya gua duluan ya."

"Kenapa gak bareng aja ke kelasnya? " tanya Aldi

"Gua ada urusan, ya udah kalau gitu gua duluan ya. "

"Kok gua ngerasa ada yang aneh ya. " ucap Aldi berjalan menuju kelasnya

Tanpa sengaja Aldi kembali melihat Rahel, tapi anehnya penampilannya sangatlah berbeda dari yang tadi. Rahel kembali ke penampilan biasanya yang tomboi berbeda dengan tadi yang terlihat feminim. Aldi pun menghampiri Rahel dan menarik kuncir rambut Rahel hingga terlepas.

"Apaan sih, main lepas lepas aja. " ucap Rahel merasa kesal

"Lo lebih cantik diurai gini tau rambutnya, kayak tadi. " ucap Aldi

"Gak jelas lo, kayak tadi gimana coba. Dari gua datang ke sekolah nih rambut udah dikuncir. " ucap Rahel

"Gak usah gitu deh Hel, gua jelas jelas liat lo tadi diurai rambutnya. Bahkan kita ngobrol. " ucap Aldi

"Ngobrol apa lagi coba, kan gua lagi marah sama lo. " ucap Rahel

"Jangan bercanda Hel, tadi lo udah maafin gua pas gua minta maaf ke lo." ucap Aldi

"Benar benar gak jelas ya lo. " ucap Rahel pergi meninggalkan Aldi

"Kok aneh banget sih. " ucap Aldi merasa bingung

Rahel memasuki kelasnya bertepatan dengan bel masuk, semua murid masuk ke kelas masing masing.

"Mau sampe kapan sih gua sama Rahel kayak gini. Makin lama gua gak sanggup. " batin Dito menatap Rahel dari bangkunya

"Jangan cuma diliatin aja, harus bertindak juga dong. " ucap Alvaro

"Percuma Al, Rahel udah gak mau dekat sama gua lagi. " ucap Dito

"Tapi lo pernah gak sih cari tau kenapa Rahel ngejauhin lo. Kan pasti ada alasannya tuh." ucap Alvaro

"Lo benar Al, pinter banget lo. Kenapa gua gak kepikiran buat cari tau ya. " ucap Dito

"Dito, bukan waktunya lagi ngobrol. Kamu ini ya, sekarang kamu ibu hukum, rangkum materi bab 4 di perpustakaan. Harus selesai hari ini. "

"Gak kebanyakan bu. " protes Dito

"Kamu mau saya tambah hukumannya. "

"Eh jangan bu, sekarang juga saya meluncur ke perpus. " ucap Dito berlari menuju perpustakaan

"Dito jangan lari lari..."

"Emang dasar tuh anak, baiklah anak anak kita lanjutkan ya pembelajarannya. "

Sahabat Hidup [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang