Tangan Fanya mengepal diatas meja begitu dia mendapatkan kabar Yuda di rawat karena jatuh pingsan. Kemarahan menjadi-jadi saat orang kepercayaannya menjelaskan alasan dibalik kejadian itu. Lima tahun berlalu, Fanya berhasil menyembunyikan rencananya. Dia mengakui ikut campur dalam rumah tangga Yuda dengan Astrid dan membuat rumah tangga putranya hancur. Tapi tidak sekalipun dia membunuh Astrid, perempuan itu yang memutuskan jalannya sendiri.
"Apa rencana Nyonya selanjutnya?"
"Bawa gadis itu ke sini! Aku akan berbicara dengannya!" Fanya mengangkat wajah. Menatap penuh amarah. Matanya berubah gelap dan tajam. "Laporkan kondisi Yuda setiap saat padaku. Aku perlu memantaunya. Aku yakin, setelah dia sembuh, dia akan mencariku..."
"Baik, Nyonya. Saya permisi!"
Fanya mengangguk lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Mungkin waktunya tiba. Cukup dia menyembunyikan semua kebenarannya. Fanya sudah memikirkan rencana itu matang-matang dan apa akibatnya untuk dirinya.
Kehancuran hidupnya. Hancurnya hubungan anak dan Ibu.
Fanya tidak memperdulikan itu. Dia hanya ingin yang terbaik untuk Yuda. Sekarang Yuda sudah memiliki Valeria, dia bisa tenang sekarang. Perusahaan juga ada di tangan yang benar.
***
Friska tahu dia memasuki dunia yang kejam saat memutuskan untuk membalas dendam pada seorang Yuda Airlangga. Dan rencana ternyata tidak cukup matang. Hingga dia berakhir ketahuan oleh Dokter Orion dan duduk di sini.
Seorang lelaki muda keluar dari ruangan, menghampirinya. "Nyonya Fanya sudah menunggu Anda..."
Tubuhnya tiba-tiba dingin. Keringat membasahi kedua telapak tangannya. Friska mengambil napas panjang lalu beranjak masuk ke dalam ruangan. Di sambut dengan dingin, Friska tahu ini akhir dari rencananya.
Fanya Airlangga tampak tidak menua. Rambut hitamnya tertata rapi di sanggul. Sorot tajam di lontarkan pada Friska, mendominasi dirinya dan Friska merasa terintimidasi sama seperti saat Yuda menatapnya.
"Friska Putri Saraswati... Aku tidak tahu kau akan menjadi batu sandungan di kehidupan Putraku!"
Friska menelan ludah. Fanya bergerak menghampirinya setelah meninggalkan kursi kebesaran wanita itu. Menutup jarak mereka. Bahkan sekarang Friska merasa dia begitu kecil, dengan sosok Fanya yang mendominasi ruangan.
"Kau adik yang baik. Aku sudah berjanji pada Astrid untuk membiarkanmu. Tidak melibatkan mu dalam masalah kami..."
"Apa?" Kerutan dalam terlihat di kening Friska. Dia tidak mengerti arah pembicaraan ini. "Apa yang Mbak Astrid inginkan?"
"Uang..."
Mata Friska membelalak. "Tidak! Kau salah! Mbak Astrid tidak seperti itu!"
"Tapi itu kenyataannya!" Fanya berbalik menjauh. Memberikan ruang. "Ku akui dia mencintai Yuda. Sangat mencintai putraku. Tapi--" tubuh Fanya berbalik, menatap Friska. "Tapi dia sudah mengkhianati Yuda! Karena saat itu Yuda sibuk dengan pekerjaan mengembangkan perusahaan. Astrid berselingkuh!"
"Bohong!"
"Aku memang memperlakukannya dengan buruk. Yah, karena aku tidak menyukai Astrid. Dia lupa menikah dengan siapa, dia pikir cinta saja bisa memberi semuanya? Tidak! Yuda terlahir sebagai pewaris Airlangga! Dia harus bisa menempatkan dirinya dan Astrid tidak bisa. Alam yang menyeleksinya!"
Friska menggerakkan tangannya menebas di udara seraya berteriak, "BOHONG! apa yang kau katakan semua BOHONG! Mbak Astrid tidak di terima di keluarga Airlangga sekuat apapun dia berusaha! Kalian keluarga kaya yang mementingkan materi! Tidak berpikir soal cinta!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Business Marriage #3 [ TAMAT ]
Любовные романыKisah Yuda Airlangga, series ketiga dari "Boys Love" Dokter tampan spesialis bedah yang menjalani pernikahan bisnis demi kesejahteraan rumah sakit milik keluarganya. Yuda dijuluki DUREN, duda keren. Dia sudah menduda saat usianya 28 tahun. Pernikaha...