Absen dulu guys 🙋😍
Sini sini 🤗❤️❤️❤️
Mencoba mengenyahkan bayangan yang sejak tadi mengusiknya. Mata Yuda menemukan perempuan itu di sana. Pandangan mereka saling bertemu. Sejak Friska muncul di pintu masuk auditorium tadi, Yuda merasa perempuan itu tidak asing. Berkali-kali dia mencoba mengacuhkan pikiran itu, nyatanya itu mustahil.
Yuda duduk di kursinya bersama Bara dan Orion. Hari ini karena mereka ada operasi bersama, jadinya mereka memutuskan makan siang di kantin.
"Ada apa?" Bara bertanya di sisi Yuda. "Tidak biasa kau hanya diam memandang ke arah lain." Bara menegaskan lalu mengikuti arah pandang Yuda. "Jangan bilang kau tertarik dengan Dokter Magang bimbinganmu?"
Mata Yuda mengerjap. Melempar sorot dingin dan mendominasi. Bara langsung tersenyum melihat reaksi Yuda. Itu jawaban mutlak untuknya, bahwa Yuda tidak tertarik dengan Dokter bimbingannya.
"Lalu kenapa?" Bara kembali bertanya, mengacuhkan sorot dingin Yuda. Dia hanya ingin memuaskan rasa penasarannya. Tidak biasanya Yuda bersikap seperti itu.
"Dia mirip dengan Astrid."
Mata Yuda membelalak. Tertegun mendengar celetukan Orion. Pandangannya langsung mengarah pada Orion. Merasa di tatapan, Orion mengangkat wajah dari ponselnya.
"Apa? Aku hanya mengutarakan pikiranku. Jangan anggap serius begitu..." Orion tersenyum cengengesan. "Aku ambil pesanan kita dulu..." Orion beranjak, melarikan diri dari tatapan ngeri Yuda.
Bara hanya geleng-geleng. "Lupakan saja."
"Aku tidak tahu apa yang mengusikku." Yuda membuka suara. "Sejak kemarin rasanya banyak sekali yang ku pikirkan."
Bara menepuk bahu Yuda. "Kau harus berbulan madu. Penginapan paman Orion di desa lumayan. Pemandangan laut lepas bisa mengurangi stres. Habiskan saja waktumu bersama Valeria di sana."
"Dan menyerahkan semua urusan pada kalian berdua?" Sebelah alis Yuda terangkat. Bara sontak cekikikan. "Tidak. Jika aku ingin berbulan madu. Aku akan menunggu Sega kembali."
"Terserahlah..."
Dan Orion datang membawa makan siang mereka. Yuda berusaha mengenyahkan semua pemikiran yang mengusik, berkonsentrasi pada makan siangnya dan jadwal operasi yang sudah menunggu.
***
Valeria bosan. Hari senin seharusnya hari yang sibuk, namun tidak untuk senin hari ini. Beberapa kelas kosong karena guru-guru senior sedang merayakan pesta perpisahan salah satu guru.
"Bu Vale... Makanannya jangan di lihatin saja. Ayo! Di makan!"
Valeria mengangguk tersenyum dan mengambil beberapa cemilan lalu membawanya keluar ruangan. Di dalam terlalu ampek. Membuat Valeria pusing. Pandangannya menerawang ke lapangan basket yang tampak ramai. Sepertinya ada pertandingan basket. Senyum Valeria mengembang, lalu tiba-tiba menghilang begitu saja berubah menjadi raut muram. Dia jadi teringat kejadian kemarin di rumah mertuanya.
"Mau menghabiskan waktu di belakang?" Yuda muncul di ambang pintu perpustakaan.
Setelah selesai sarapan dan membantu Mertuanya, Valeria menghabiskan waktunya di perpustakaan. Banyak sekali koleksi Papa Mertuanya. Ensiklopedia, wawasan ilmu sosial dan buku-buku lainnya yang di suka Valeria.
"Apa aku terlalu lama di sini?"
Yuda tersenyum kecil. Senyum yang disukai Valeria. Semenjak berkompromi, Yuda lebih banyak tersenyum padanya. Ingatan awal pertemuan mereka membuat Valeria cekikikan. Hal itu membuat Yuda mengerutkan kening.

KAMU SEDANG MEMBACA
Business Marriage #3 [ TAMAT ]
Любовные романыKisah Yuda Airlangga, series ketiga dari "Boys Love" Dokter tampan spesialis bedah yang menjalani pernikahan bisnis demi kesejahteraan rumah sakit milik keluarganya. Yuda dijuluki DUREN, duda keren. Dia sudah menduda saat usianya 28 tahun. Pernikaha...