Orion berdiri gusar sambil memandang Yuda dan Friska yang masih khusyuk didepan makam Astrid. Dia menoleh kearah perginya Valeria. Setelah mengantar kepergian Yuda dan Friska, Orion hendak kembali ke rumah sakit namun ekor matanya menangkap mobil yang tidak asing. Dan benar, akhirnya Orion mengejar lalu menemukan Valeria mengamati Yuda dan Friska. Sial! Seharusnya ini tidak terjadi!
Kepala Orion menoleh kembali kearah Yuda dan Friska, mereka ternyata sudah melangkah mendekati Orion. Kerutan dalam di kening Yuda membuat Orion harus merangkai kata yang tepat, agar lelaki itu tidak marah.
"Kenapa di sini?"
"Itu--"
"Bicara yang jelas, Rio?!"
"Valeria mengikuti kalian!" Orion menjawab dengan nada tinggi tergesa lalu mendadak murung mengalihkan pandangan. "Dia pergi sekarang, sepertinya dia salah paham..."
Dan Yuda segera berlari menuju pelataran parkit. Orion yakin, Yuda mengejar Valeria. Dia membiarkan lalu menoleh pada Friska yang tertegun akan reaksi Yuda.
"Lihat?! Jelas Yuda sudah mencintai istrinya. Astrid akan tetap ada di dalam hatinya, tapi Valeria, dia sekarang Ratu di hati Yuda. Berhentilah membuatnya terus merasa bersalah."
"Saya hanya ingin Dokter Yuda terus mengingat Mbak Astrid...."
"Jelas Astrid akan selalu dalam ingatan Yuda. Tapi dia juga harus menatap masa depan..." Orion mendekat, menutup jarak mereka. "Kau juga harus melanjutkan kehidupanmu..."
Friska masih saja tertunduk menatap kakinya sendiri. Dia juga memikirkan itu. Dia berpikir egois agar Yuda tetap memikirkan Astrid, seakan dia tidak mau Yuda bisa hidup berbahagia sedangkan Kakaknya meninggal tragis.
"Jangan berpikir untuk mengganggu rumah tangga Yuda lagi! Jatuh pada lubang kegelapan tidak akan membawa orang yang sudah mati kembali. Kamu harus ingat itu!"
***
Yuda mengendarai mobil secepat dia bisa dalam kondisi pemulihan. Satu tempat yang langsung terbesit dalam benak Yuda yaitu rumah keluarga Widyadharma. Saat pergi dari apartemen, Valeria ke sana. Pasti sekarang Valeria ada di sana juga.
Perlahan mobil Yuda berhenti. Dia keluar berlari menaiki tangga dengan susah payah karena kepalanya mulai berdenyut. Napasnya sudah terasa sesak saat dia mulai mengetuk pintu tergesa.
Seseorang membuka pintu dan mata Yuda sontak membelalak. Jayarana sudah disana. Dengan kedua tangan bersembunyi di balik badan, seakan sudah menunggu dirinya.
"Aku sudah menunggumu..." Jayarana berbicara saat Yuda melangkah masuk.
Keduanya saling berhadapan. Keringat sudah membasahi tubuhnya, kemejanya bahkan sudah melekat pas di tubuhnya.
"Saya ingin bertemu Valeria. Saya akan menjelaskan semua kesalahpahaman ini..."
"Kesalahpahaman katamu?" Jayarana berbalik menuju meja hanya untuk mengambil amplop berisi berkas perceraian yang sudah di tandatangani Valeria lalu melemparkan dengan dramatis kearah Yuda. "Kesalahpahaman dengan mengirim berkas perceraian?!"
Yuda membungkuk mengambil amplop itu. Melihat isinya dan benar. Sial! Dia belum sempat membatalkan perceraian mereka karena insiden kecelakaan. Wajah Yuda terangkat menatap Jayarana. "Dimana Valeria? Saya harus menjelaskan semuanya..."
"Aku memilihmu mengesampingkan masa lalumu. Fanya menceritakan bagaimana istrimu meninggal, dan aku menerima semua itu. Terlebih kau lelaki yang bertanggungjawab. Tapi..." Jayarana sengaja menggantung kalimatnya. Rasa sesak dan kecewa menyelimuti pria tua itu. "Aku salah memilihmu untuk membahagiakan cucuku. Aku mengulangi kesalahanku di masa lalu. Dan sekarang aku memiliki kesempatan untuk memperbaikinya..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Business Marriage #3 [ TAMAT ]
RomansaKisah Yuda Airlangga, series ketiga dari "Boys Love" Dokter tampan spesialis bedah yang menjalani pernikahan bisnis demi kesejahteraan rumah sakit milik keluarganya. Yuda dijuluki DUREN, duda keren. Dia sudah menduda saat usianya 28 tahun. Pernikaha...