BM 20

12.4K 1K 72
                                    

Kan 😁 baca ini dulu ya 😂 jangan main di skip 😘

Hari ini update spesial buat kalian yang tidak sabaran 🤭 selain itu,

Jujur 😁 saya ada maunya sebenarnya 🙈 maafkeun authornim ya 😞 🙏

Saya mau promote cerita "Still With You" yang lagi ikut kontes #gmghuntingreaders yg diadakan oleh Grass_Media

Untuk pembaca baru 🤗 silahkan di baca dan jangan sampai emosi 😂 dan untuk pembaca lama, saya minta waktu kalian untuk mau berkomentar perihal cerita "Still With You" 🤗🙋 untuk yg baru baca juga mohon komentarnya juga ya 😘🤗

Oh ya, raih juga hadiah sebagai #bestreader dalam event ini

Caranya gimana kak?
Langsung ke lapak "Still With You" atau langsung ke IG authornim @dddiannovitasari

Aku tunggu ya 🤗

❤️❤️❤️

Untuk cerita BM, kalau mau saya khilaf boleh 🙈😁 kita lihat seberapa bar barnya kalian dalam vote dan komentar

🎉🎉🎉

Tetes air memecah keheningan. Semburat cahaya muncul memenuhi kegelapan. Menyebar memberikan warna terang.

Sakit...

Seluruh tubuhnya terasa sakit. Kepalanya juga pening. Yuda menunduk menatap telapak tangannya sendiri. Hal terakhir yang diingatnya adalah tangan ini menyentuh wajah Valeria. Dia mengucapkan permintaan maaf pada perempuan itu dan...

"Yuda..."

Panggilan lembut itu membuat Yuda berputar. Matanya membelalak sempurna. Tidak!

"Astrid? Kau kah itu?" tanpa sadar Yuda melangkah mendekat menggapai perempuan itu.

Jika dia bertemu Astrid. Berarti dia sudah meninggal. Tiba-tiba Yuda menghentikan langkahnya dan tertawa getir menangis. Hidungnya mengembang, kedua matanya memanas. Ini hukuman yang pantas untuk dirinya, kan? Daripada dia hidup di dunia penuh dengan kegelapan, dan kesendirian. Lebih baik dia menebus kesalahannya dengan kematian.

"Tempatmu bukan di sini! Kau belum mati. Dan aku tidak akan membiarkan dirimu mati menyusul ku!"

"Tidak!" Yuda menebas udara dengan tangannya. "Ini hukumanku, Astrid. Aku sudah membuatmu menderita. Maafkan aku..." Yuda langsung berlutut. Dia menunduk dalam dan menangis.

"Maafkan aku... Seandainya... Seandainya aku tahu apa yang kau rasakan aku pasti... Pasti..." Yuda bahkan tidak mampu merangkai kata-kata lagi. Dia hanya menangis. Menangis meraung. Hanya inilah yang bisa dia lakukan untuk menebus kesalahannya.

Astrid mendekat. Berlutut di hadapan Yuda, meraih wajah lelaki itu. Senyum manis Astrid. Yuda ingat itu. Kenangan suka duka mereka tiba-tiba muncul. Yuda yang sudah menghancurkan semuanya.

"Aku juga salah di sini. Aku belum bisa menjadi istri baik untuk kamu. Harusnya kita bicara bersama dan aku bisa bertahan di sisimu dalam keadaan apapun, tapi aku menyerah. Maafkan aku sudah membuatmu seperti ini..."

"Astrid..." isak Yuda.

"Sekarang kembalilah. Istrimu menunggu..."

"Valeria?" gumam Yuda.

Business Marriage #3 [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang