BM 15

10.5K 1K 34
                                        

Valeria menurunkan kaca mobil. Dia melihat rumah sederhana dan hangat itu terawat dengan baik. Valeria meminta sopirnya untuk menunggu di luar pagar, biar dia sendiri yang masuk ke dalam rumah. Sesampainya di depan pagar, seorang pria berlari kearahnya. Pria yang mungkin berusia lebih dari lima puluh tahun.

"Bu Valeria... Saya Pak Ahmad, penjaga rumah ini. Bu Fanya sudah memberitahu saya soal kedatangan Anda..."

Valeria hanya tersenyum. "Ya. Tolong buka pagarnya..."

Tangan Pak Ahmad bergerak membuka pintu pagar, mempersilahkan Valeria masuk. Hari sudah sangat siang saat itu. Matahari menembus celah-celah jendela. Walau semua perabotan tertutup kain putih tapi tidak ada debu sedikitpun.

"Bu Fanya meminta saya terus menjaga rumah ini. Setiap seminggu 3 kali, saya membersihkan rumah ini. Terkadang juga Pak Yuda datang, setiap setahun sekali bertepatan dengan hari pernikahannya.." Pak Ahmad tertegun sejenak kemudian menunduk, "Maaf, Bu Valeria... Saya..."

"Tidak apa. Saya hanya akan mengambil sesuatu yang diminta Bu Fanya setelah itu pergi..."

"Baik. Saya akan membersihkan halaman belakang, jika Anda membutuhkan sesuatu, Anda bisa berteriak dari balkon."

"Ya. Terima kasih..." Valeria langsung menaiki tangga mengikuti petunjuk dari Fanya tadi.

"Datanglah ke rumah lama Yuda. Setelah menaiki tangga, belok kiri. Pintu kedua kau akan menemukan ruang kerja Yuda. Cari laci paling bawah, di bagian bawah laci kau akan menemukan sebuah surat..."

Valeria berjongkok menarik laci terbawah kemudian mencari sesuatu yang menempel di bawah laci. Senyumnya mengembang. Perlahan dia melepas perekat dan mengambil surat.

"Yuda... Aku tahu niatku buruk saat pertama kali aku mendekatimu. Aku minta maaf. Tapi seiring berjalannya waktu, kau membuatku melupakannya. Aku menyadari aku mencintaimu tapi dunia kita benar-benar berbeda. Sampai kau memilihku. Kita hidup dalam kebahagian. Aku sungguh mencintaimu, namun sesuatu terjadi... Kau yang memilihku jadi hidup kesusahan. Membiayai ku dan pendidikan dokter mu. Aku tidak bisa diam. Mamamu memberikan ku pilihan. Aku memilih membawamu kembali, Yud. Aku tahu bagaimana rasanya kehilangan keluarga, karena itu aku membujuk mu kala itu. Kupikir dengan kembalinya dirimu, kehidupan kita semakin tenang tapi itu salah. Aku hidup bukan menjadi diriku sendiri! Aku hidup untuk membuatmu tidak malu. Aku berusaha keras. Tapi kau tidak pernah melihatku! Pekerjaan menjadi prioritas mu. Bahkan saat aku ingin mengatakan bahwa aku hamil, kau memilih pekerjaanmu. Lalu aku bertemu kakak tingkat ku, aku merasa tidak kesepian lagi dan aku berusaha menerima dirimu. Lalu Mama menuduhku berselingkuh. Tepat saat aku kehilangan bayiku! Saat itu adalah titik terberat ku. Kehilangan kehidupan kecil buah cinta kita. Dan kau tidak ada di sisiku. Karenanya aku bertekad agar kau mau melihatku. Aku menjadi perempuan kelas atas dan bergaul dengan mereka. Ternyata kehidupan kaya memanglah menyenangkan sampai akhirnya aku hanyut dan berselingkuh. Karena kau tidak pernah memperhatikanku lagi, kau terlalu sibuk dan berdalih semua ini untuk kita! Kau mengingkari janjimu untuk membahagiakanku. Aku bahagia bersama lelaki lain. Aku muak dengan semuanya. Kau memberiku segalanya tapi tidak dengan kasih sayang, Yud...

"Aku ingin kabur! Aku sudah tidak bisa menahan semuanya... Aku ingin lepas darimu! Dari keluargamu dan memilih bersama lelaki lain..."

Lembar surat itu terjatuh. Kedua tangan Valeria basah dan lemas bersamaan. Dadanya begitu nyeri.

Astrid memang berselingkuh karena Yuda tidak memberinya kasih sayang. Yuda terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan Astrid sudah tidak bisa lagi menahan diri. Dia ingin lepas...

Valeria menatap lembar surat itu. Tulisannya berakhir di situ. Apa Astrid sengaja menulisnya agar Yuda mengetahui isi hatinya? Apa surat itu adalah tanda perpisahan dari Astrid? Lalu bagaimana Mama Mertuanya bisa mengetahui surat ini?

Business Marriage #3 [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang