Mean baru saja diangkat sebagai satpam di sebuah galeri seni swasta yang cukup terkenal di kota Bangkok.
Pagi itu seusai wawancara, ia diajak berkeliling oleh manajernya dan diperkenalkan pada barang-barang galeri supaya ia paham bahwa tanggung jawabnya sebagai seorang satpam sangatlah besar dan berat.
Bagaimana tidak?
Barang-barang yang ia jaga sangatlah bernilai tinggi dan mahal dan ia harus bisa menjaga semua barang itu, bukan hanya dari pencurian, tetapi juga dari pengrusakan yang umumnya dilakukan oleh para pengunjung yang tak paham akan sebuah nilai seni.
Meskipun demikian, Mean sudah siap dengan tugas berat itu. Pengalamannya sebagai satpam di galeri seni lainnya sudah memberinya banyak hal dan pengetahuan bagaimana mengamankan barang jagaannya.
Mereka tiba di lantai dua. Lantai itu terbilang luas dan luang. Hanya ada tiga barang seni yang dipamerkan dan semuanya lukisan. Salah satu lukisan yang dipajang di sana telah menarik hatinya.
Lukisan itu menjelaskan seorang perempuan yang sangat cantik atau bidadari dengan dua singa dan satu bidadari lain yang tak jauh dari mereka tengah menatap langit.
Sang manajer menjelaskan filosofi di balik lukisan itu, tentang bidadari dan tunggangannya. Mereka adalah oara penjaga pintu Faradisa, rumah para malaikat, dan mereka bernama Plan dan Love.
Keduanya sangat setia dan berdedikasi dalam melakukan pekerjaannya, tetapi mereka juga terkenal sangat menggoda dan mematikan. Tak ada yang berani bermain-main dengan adik dan kakak itu sebab keduanya memiliki kekuatan yang luar biasa.
"O, mereka adik dan kakak?" ujar Mean.
"Iya, Plan kakaknya dan Love adiknya," ujar sang manajer yang bernama Gong itu.
"Ceritanya sangat menarik, Phi!" ujar Mean lagi.
"Uhm, aku juga berpikir sama. Baiklah, selamat bekerja, na! Kau sudah tahu jadwalnya, bukan! Kalau masih bingung, tanya Perth. Dia berjaga di lantai tiga dan empat. Kau satu dan dua," ujar Gong lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Track 6 Mean and Plan Short Stories Collections
RomanceMean and Plan FF Romance