"Na, Plan, kumohon! Malam ini saja! Aku tak tahu lagi harus minta tolong siapa. Kurasa kau kandidat yang paling cocok. Kau cantik, kau baik dan kau juga sangat lembut. Pleaseee, na!" nada Tonnaam merajuk.
"Kau pasti akan memujiku sepanjang itu jika ada maunya," sahut Plan sambil mendelik. Ia kembali merangkai bunga pesanan pelanggan yang akan segera dikirimkan oleh Sammy. Sammy yang mendengar percakapan mereka hanya senyum-senyum saja. Ia sudah tahu kebiasaan Tonnaam yang seperti itu.
Ada apa sebenarnya?
Semuanya dimulai saat Mean Phiravich meminta bantuan Tonnaam untuk mencarikan seorang perempuan untuknya, sebagai pendamping dalam acara makan malam dengan klien bisnisnya yang sangat penting.
Kriterianya sangat tinggi. Perempuan baik-baik dengan wajah yang terlihat cantik dan sopan dan kepribadian elegan serta cara bersikap dan berbicara yang lembut. Secara fisik, rambutnya harus panjang dan kulitnya harus mulus serta perawakan yang proporsional.
Di mana dia harus mencari kriteria yang bisa jadi bukan manusia? Akhirnya, ia mulai mengumpulkan beberapa foto dengan bantuan Yacht teman di perusahaannya juga.
Perlu diketahui Yacht dan Tonnaam ini pengacara perusahaan di perusahaan Mean, bukan mucikari yang sengaja mengumpulkan perempuan untuk klub.
Namun, bosnya ini yang juga teman kampusnya ini memang terkenal sangat sulit dalam memilih perempuan.
Seleranya sangat tinggi dan memang benar hampir semua perempuan yang pernah dikencani dirinya selalu saja berkelas dan mendekati kriteria yang sudah disebutkan tadi. Sebut saja Orn dan Fah. Kedua perempuan ini adalah pilihan Mean dan memang sangat memenuhi kriteria tadi.
Beberapa foto disodorkan dan Mean menolak semuanya dan kedua pengacara itu sudah kehabisan akal. Mereka tengah kalang kabut mencari sang perempuan dalam waktu yang sangat mendesak saat Plan tetiba datang ke kantor Mean membawa bunga dan makanan untuk Tonnaam.
Mean terpesona saat ia melihat Plan dengan bunga dan makanan di tangannya. Mereka bertemu di lobi perusahaan di depan lift dan berdiri bersebelahan saat berada di dalam lift.
Mean menatapnya beberapa kali, tapi Plan sangat acuh. Dengan rambut terurai sepinggang dan dress motif bunga berwarna kuning yang elegan, ia menghiasi rambutnya dengan jepit rambut yang warnanya senada dengan motif bunga pada pakaiannya. Sepatunya berwarna kuning juga senada dengan pakaiannya.
Ia memakai headset, mendengarkan sebuah lagu dan begitu menikmatinya sehingga ia tak menyadari bahwa seseorang tengah menganatinya sejak tadi. Beberapa kali ia mengetik sesuatu di Hpnya dan kemudian menutupnya dan memasukkannya ke dalam saku dressnya.
Bukan hanya penampilannya yang membuat Mean terpesona, tapi juga parfum yang ia pakai. Wajah dan tubuhnya tak usah lagi disebutkan. Plan sudah lulus kriteria itu. Mean tak mungkin menganga hanya karena penampilannya saja bukan!?
Parfum apa yang ia pakai sebab harumnya begitu manis dan lembut dan itu membangkitkan sesuatu dalam otaknya dan tubuhnya. Ia begitu terhipnotis oleh baunya itu bahkan sampai Mean tak sadar ia mengikuti sang perempuan dan ia beruntung sebab dari kejauhan ia bisa melihat interaksi Plan dan Tonnaam.
Itulah sebabnya Plan menjadi sumber kebahagiaan Tonnaam setidaknya untuk kali ini, sebab biasanya ia selalu berdebat dengan sepupunya ini yang terkenal sangat dingin dan datar kepada lelaki. Makanya, Plan belum menikah juga padahal usianya sudah lumayan matang, 27 tahun.
Setelah Mean melihat interaksi Tonnaam dan Plan, Mean langsung berbicara dengan Tonnaam dan ia menginginkan Plan untuk menjadi pendamping dirinya pada acara makan malam dengan kliennya yang super penting ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/257755297-288-k674684.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Track 6 Mean and Plan Short Stories Collections
RomanceMean and Plan FF Romance