Track 6 Mean and Plan Short Stories Collections

6. REVENGE

Hak-hak Mean sebagai anggota pasukan elit kembali pulih setelah tiga bulan. Ia dinyatakan bersih dan bisa bertugas sebagaimana biasanya. Mean lebih leluasa mengumpulkan bukti-bukti di dalam kandangnya sendiri dan memberikannya kepada Weir, dan proses ini sudah berlangsung hampir sembilan bulan.

Semenjak Mean kembali, Dream merasa ada yang aneh dengan Mean. Hubungan mereka menjadi dingin dan Mean semakin diam dan lebih banyak berbicara tentang pekerjaan. Ini membuat Dream curiga sehingga diam-diam ia juga mengawasi suaminya ini sampai suatu malam, Mean menyelinap keluar dari rumah mereka dan Dream mengikutinya dan ia tak percaya yang dilakukan oleh suaminya itu. Ia melihat suaminya tengah berbicara dengan Weir, mantan atasannya dan memberikan sebuah dokumen dan usb dan ia kemudian kembali ke rumah dan melanjutkan pekerjaanya.

Perlu diketahui, saat ini jabatan Dream juga sudah tinggi di Pasukan Elit dan ia punya banyak wewenang dan salah satunya adalah memberi instruksi untuk membunuh seseorang. Melalui tim yang khusus yang ia bentuk secara diam-diam, ia menginstruksikan mereka untuk membuntuti Mean setiap harinya dan melaporkannya kepadanya. Dan akhirnya setelah satu bulan terungkap sudah pekerjaan Mean yang sebenarnya.

Dream menangis semalaman. Ia ada di posisi yang sulit. Ia tak mungkin melaporkan suaminya kepada atasannya sebab ia sangat mencintai Mean dan ia tak mau kehilangan Mean.

Satu-satunya hal yang harus ia lakukan adalah memutus rantai komunikasi antara Mean dan Weir dan caranya tentunya dengan melenyapkan Weir. Oleh karena itu, secara diam-diam, ia menginstruksikan penembak jitu terandal dalam pasukannya untuk membunuh Weir.

Weir dijebak. Dream membajak Hp Mean dan mengatakan ingin bertemu dan saat itulah penembak jitu beraksi dan membunuh Weir dan Weir mati. Kematian Weir langsung diketahui oleh Plan dan yang lainnya dan inu termasuk Mean. Mean kaget saat ia sadar bahwa HPnya telah dikloning dan jelas ia tahu ulah siapa. Geraknya semakin berhati-hati. Meskipun ia sangat ingin bertemu Plan dan menjelaskan semuanya, ia tak bisa sebab itu juga membahayakan Plan dan semuanya.

Plan sangat terpukul saat Weir mati dalam keadaan mengenaskan. Banyaj peluru bersarang di tubuhnya dan ia tahu siapa pelakunya. Ia menyelidikinya secara langsung padahal ia baru saja melahirkan anak kedua dari Weir. Masa cutinya belum selesai, tapi ia tak peduli. Ia ingin membalas dendam dan ia tahu bahwa ini ada kaitannya dengan Mean.

Selama sembilan bulan menyelidiki, Plan akhirnya menemukan siapa dalang di balik pembunuhan suaminya. Ia mengumpulkan bukti dan memberikannya kepada anggota lainnya untuk diproses. Sejalan dengan itu, Plan juga tahu bahwa Dream tak akan melaporkan Mean kepada atasannya sebab ia terlalu mencintai mantan kekasihnya itu.

Jika Plan harus kehilangan suaminya, Dream juga harus merasakan kehilangan suaminya. Tenang saja, Plan tak akan membunuh Mean. Ia hanya ingin merusak hubungan mereka dan membuat Mean bingung dan menyakiti Dream yang telah mengambil kebahagiaan darinya.

Plan meneruskan misi Weir. Ia menginformasikan Mean bahwa ia akan mengambil alih misi Weir dan jika Mean sudah mendapatkan bukti, Mean bisa menghubunginya. Mean tersentak kaget. Ia bahagia tetapi juga khawatir. Bahagia karena ia bisa memastikan bahwa ia bisa meminta maaf kepada Plan. Khawatir. Ia sangat takut Plan akan bernasib nahas seperti Weir.

Berbeda dengan pertemuan dengan Weir yang memilih di tempat-tempat seperti hutan, mobil, taman, atau dermaga, Plan memilih hotel. Plan menjelaskan kepada Mean untuk menyewa satu kamar dan melakukan transaksi, memberikan bukti-bukti di sana. Ini juga salah satu cara untuk memancing si oranf mesum dan tak bisa setia itu jatuh ke pelukannya.

Jantung Mean tak berhenti berdebar malam itu. Ini kali pertama mereka akan berdua lagi dengan Plan dan di hotel pula. Oke, ia sadar bahwa kegiatan mereka hanyalah sebuah transaksi, tapi ia bahagia, ia akan punya kesempatan untuk berbicara langsung dengan Plan.