#33

695 67 24
                                    

"Semua ini tak akan terjadi jika kita tak bersama."
-jjk

~

"Tzuyu!" Teriak seorang pria yang tak asing

"Oppa..." tzuyu teriak histeris saat melihat suaminya kini datang membawa beberapa orang serta 6 orang polisi namun, polisi itu masih bersembunyi.

Jungkook ingin mendekat ke arah tzuyu namun, yura dan lisa mengarahkan senjata mereka ke arah tzuyu dan perut buncitnya.

"Kau mendekat, bayi dan istrimu akan lenyap." Ujar yura saat melihat jungkook selangkah lagi akan menggapai tzuyu.

Jungkook menepuk tangannya dua kali membuat enam polisi itu bermunculan.

"Lepaskan senjata kalian, sekarang!" Ujarnya membuat lisa dan yura segera melepaskan senjatanya.

Kesempatan ini pun digunakan jungkook dan tzuyu untuk menyelamatkan diri.

"Oppa... p-perutku sakit, hiks hiks" suara bergetar tzuyu membuat jungkook segera menariknya kedalam dekapan hangatnya.

Setelah tzuyu mengatakan hal itu, jungkook langsung memeriksa keadaan tzuyu, dan benar saja sekarang keadaan tzuyu sedang tidak baik baik saja. Darah segar mulai mengalir membasahi area betisnya.

"Ayo kita ke rumah sakit." Ajak jungkook lalu menggendong tzuyu yang kini wajahnya telah pucat

"Jisung, jaehyun. Urus masalah ini sampai selesai, aku akan membawa tzuyu ke rumah sakit." Ucapnya membuat mereka mengangguk.

Jungkook membawa tzuyu ke mobilnya. Jungkook sangat panik saat tzuyu benar benar merasa kelelahan, wajahnya sangat pucat, kini Peluh pun tak hentinya membasahi tubuhnya.

Kini yang harus jungkook lakukan adalah menyelamatkan sang istri. Sebisa mungkin pria jeon itu menahan amarah yang akan diberikan kepada kedua wanita yang dengan beraninya menyentuh miliknya. Dia akan pastikan jika ada sesuatu yang terjadi kepada istri dan bayimya, dirinya tak akan memberikan ampun pada kedua wanita brengsek itu.

Sepertinya mereka harus diberitahu jika didalam kamus jungkook tercatat bahwa miliknya adalah miliknya. Menyentuh miliknya tentu akan berhadapan langsung dengan pria jeon itu. Setelah itu, ia akan berhadapan dengan hukum.

"Tolong bertahanlah demi bayi kita." Ujarnya sembari memegang tangan tzuyu

"Oppa, aku tak bisa." Ucapnya dengan lemah

"Tidak, kau pasti bisa. Kita akan segera sampai."

Jungkook terus menyemangati tzuyu yang kini sudah sulit bernapas.
Hingga akhirnya mereka telah sampai tepat di rumah sakit terdekat di daerah tersebut.

Jungkook memasuki rumah sakit itu dengan tergesa - gesa.
"Tolong!selamatkan istri saya!" Teriaknya

Lalu kemudian beberapa suster datang membawakan brankar.
"Silahkan bawa kemari." Ujar salah satu dari mereka.

Dengan sigap, jungkook membawa sang istri agar bisa ditangani secepatnya. Hal inilah yang merupakan kelemahan terbesar jungkook, yaitu membiarkan istrinya berjuang menahan sakitnya sendirian.

*
*
*

Hari sudah sangat gelap, pintu ruangan bernuansa putih itu belum saja terbuka. Sudah satu jam saat sang dokter mengatakan bahwa tzuyu harus di operasi karena dirinya kehabisan air ketuban. Bahkan persalinannya dilakukan dua minggu lebih cepat.

Diluar ruangan itu sangat banyak yang menunggu kepastian dari sang dokter. Mereka berharap tzuyu baik baik saja beserta bayinya.

"Jungkook tenanglah, sayang. Istrimu pasti akan baik baik saja." Nyonya jeon menyemangati putranya yang kini benar benar seperti kehilangan jiwa raganya.

"Bagaimana aku bisa tenang jika seperti ini? Tzuyu sedang mempertaruhkan nyawanya seorang diri, aku tak berada disisinya. Seharusnya aku dapat menemaninya jika seperti ini." Ujarnya menunduk lalu menangisi dirinya.

"Bersabarlah, tzuyu akan marah jika kau seperti ini."

Mereka menyemangati jungkook yang terus saja menangis. Tentu inilah yang terbaik untuk mereka lakukan. Beberapa menit kemudian.

"Oakk..oakk"

Suara bayi terdengar secara terus menerus. Hal ini membuat jungkook semakin mengeluarkan air matanya. Ia bersyukur karena kini dirinya telah menjadi seorang ayah. Namun, disisi lain, ia tak tahu keadaan istrinya.

Selanjutnya, suara kenop pintu terbuka membuat mereka beralih menatap ke arah datangnya suara itu. Nampak terlihat seorang dokter keluar dari ruangan itu.

Dengan sigap, jungkook menghampiri dokter tersebut dan segera mempertanyakan keadaan mereka.
"Bagaimana keadaan istri dan kedua bayiku, dokter?"

Dokter itu hanya bisa menghela napasnya panjang.
"Syukurlah keadaan bayimu baik baik saja namun, kini istrimu yang harus menanggung akibatnya."

"Apa yang terjadi padanya?" Tanya jungkook khawatir.

"Nyawanya sedang terancam, dia banyak kekurangan darah dan juga karena kelahiran bayinya yang begitu cepat, membuat ia menanggung semua bebannya." Ujar sang dokter.

Tanpa aba aba, jungkook kini memasuki ruangan tzuyu. Matanya berkaca kaca saat melihat istrinya kini terbaring lemah dengan selang infus di lengannya. Juga ada beberapa alat yang membantunya.

Bayinya kini akan dibawa oleh suster, kedua suster itu memberitahu jungkook sebelum membawa kedua bayinya ke ruangan khusus. Ia memberitahu bahwa bayinya berjenis kelamin laki laki dan perempuan setelah itu jungkook hanya bisa mengangguk lemah.

Jungkook menghampiri brankar sang istri. Dirinya benar benar tak bisa melihat tzuyu yang seperti ini, dunianya terasa sepi dan hilang karena separuh dunianya berada pada sang istri.

Dirinya hanya terus bisa mengucapkan kata maaf nya karena tak bisa menemani tzuyu berjuang.

*
*
*

"Jungkook, kau belum makan. Ayo makan dulu nak, tzuyu akan sedih jika melihatmu seperti ini." Ucap tuan chou membuat jungkook menatap kearahku.

"Papa, bagaimana aku bisa makan jika tzuyuku juga belum makan? Semua hal yang kami lakukan selalu bersama, akankah aku melakukan hal ini sendirian? Aku tak mau." Jungkook menolak dengan alasan sang istri juga belum makan.

"Tzuyu pasti makan tapi dengan cara yang berbeda."

"Tak mungkin papa, buktinya sekarang ia masih tak ingin menemuiku dan kedua anaknya. Padahal mereka sangat ingin menemui ibunya." Ujar jungkook membuat tuan chou menghela napasnya.

"Baiklah jika seperti itu. oh ya, kedua pelaku itu akan kemari jika tzuyu sudah sadar, polisi menyerahkan keputusannya pada tzuyu sepenuhnya. Tzuyu berhak memutuskan hukuman apa yang ia akan berikan kepada mereka."

"Aku juga berhak memberinya hukuman. Aku adalah suaminya." Ujarnya lalu mengepalkan tangannya kuat.

"Jika sesuatu terjadi pada tzuyuku, akan kupastikan aku memberikan hukuman yang impas untuk mereka." Lanjutnya.

"Aku menyukai pendirian mu, nak. Tapi kembali lagi, sekarang utamakan bayi dan istrimu dulu." Ujar tuan chou memperingati sang menantu.

"Tentu papa." Jawabnya singkat


***

TBC...

OKE GUYS, AKU MAU TANYA DLU NIH ENDINGNYA MAU SAMPE TZUYU DAN JUNGKOOK GIMANA? NIH KAN UDH ADA ANAK NIH, JDI ENDINGIN UDH?

ATAU KALIAN MAU KASIH SARAN UNTUK ENDINGNYA GIMANA SI TZUYU DAN JK NYA, GPP YA AKU TUNGGU DARI KALIAN HEHE

SEE YOU....


















Yes, He's My Husband(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang