#40

615 65 4
                                    

"Jika aku yang memulai maka aku yang harus memperbaikinya."
-CTY

~

"Apakah perjalanan dari sungai han sampai disini membutuhkan waktu satu jam?" Ujarnya memancing

"I-itu a--"

"Jawab dengan jujur." Jungkook memotong ucapan tzuyu lalu menghampirinya.

"Aku menginginkan makanan di pinggir jalan jadi aku singgah untuk membelinya."

"Jika hanya membeli makanan, mengapa harus sampai memakan waktu yang banyak?" Jungkook membuat tzuyu diam seribu bahasa.

"Aku tak sengaja bertemu sehun tadi."

Reaksi jungkook hanya terlihat biasa saja karena ia tahu apa yang terjadi.
"Oh, baiklah." Jawabnya singkat membuat tzuyu segera berkutip

"Tapi hanya bertemu saja, tidak lebih." Lanjutnya tegas.

"Kau tak memikirkan putra dan putrimu? Mereka bahkan menangis hingga tertidur. Ibu dan yura mebantuku menenangkannya." Suara jungkook sudah mulai meninggi membuat mata tzuyu memanas.

"Aku mengira jika mereka masih bersamamu."

"Mereka juga menangis beberapa menit setelah kau pergi, namun nyatanya kau ingin pulang karena pria itu." Jungkook benar - benar sudah di ambang amarah kini. Tak ada kesabaran jika ia melihat tzuyu bersama pria lain. Jungkook akui ia memang egois karena hanya ingin tzuyu menjadi miliknya sendiri. Bukankah memang hal itu tak salah? Karena memang jungkook sangat cemburu dengan pria yang tertarik pada istrinya.

"Mwo? Sudah kukatakan aku hanya tak sengaja bertemu dengannya." Tzuyu kini mulai melawan jungkook jika seperti ini.

"Seharusnya jika seperti itu kau harus bergegas untuk pulang. Tidak tinggal berbincang dengan pria yang jelas jelas menaruh perasaan padamu!." Bentaknya membuat tzuyu tak tahan menjatuhkan air matanya.

"Sehun mana mungkin merebut wanita yang sudah bersuami."

"Jika seperti itu, seharusnya kau yang sadar, kau punya anak dan suami. Bahkan kau membuat anak mu menangis keras." Ujarnya menggeleng membuat tzuyu kini merasa bersalah.

"Baiklah jika seperti ini, aku mengalah aku salah tapi, pernahkah aku semarah ini jika kau bersentuhan dengan wanita lain?" Ucapan tzuyu membuat jungkook kini membeku. Perkataan tzuyu ada benarnya juga.

"Bahkan jika sekalipun kau memeluk atau memperhatikan wanita lain, aku tak pernah semarah ini padamu." Tzuyu menangis histeris membuat jungkook kini tak bisa apa apa jika telah mengingatkan masa lalunya.

Tzuyu memegang kepalanya yang terasa berat.
"Oppa, kau sangat egois."

Tzuyu meninggalkan jungkook begitu saja dalam kamarnya lalu beranjak menghampiri junghwa dan aera.
Sedangkan jungkook hanya bisa pasrah dengan masalah apa yang terjadi antara dirinya dan sang istri.

*
*
*

"Tzuyu, apa makanannya sudah siap?" Tanya nyonya jeon.

"Semuanya sudah siap eomma, kita hanya perlu menatanya di meja makan."

"Kau bisa memanggil jungkook untuk segera makan pagi. Dan yura akan membantuku menata makanan ini di meja." Nyonya jeon berlalu menuju ke dapur.

"Eonni, bisakah kau memanggil jungkook oppa? Biar aku yang menata makanannya. Aku juga harus membawa junghwa dan aera kemari." Ujar tzuyu membuat yura segera mengangguk, hal ini pun membuat yura nampak heran dengan mereka yang terus saling mendiamkan sejak semalam.

Sesampainya yura di kamar jungkook, ternyata pintu kamar itu tak terkunci.
Yura dengan santainya masuk tanpa mengetuk membuat jungkook yang kini bertelanjang dada kaget akan kehadiran yura.

"Ada apa?" Ujarnya dingin sambil bergegas memakai bajunya.

"Tzuyu menyuruhku untuk memanggilmu sarapan."

"Katakan bahwa aku akan segera datang." Ucapnya membuat yura segera pergi.

"Tzuyu menyuruh yura untuk memanggilku? Bukankah seharusnya dia cemburu?" Gumamnya dalam hati.

Jungkook kembali mengingat bahwa semalam tzuyu tak tidur bersamanya.
Hal ini pun jelas bahwa sebenarnya masalah mereka kini benar - benar serius. Jungkook mengaku dirinya salah disaat tzuyu sedang kesal dengannya namun, ia juga kesal kepada tzuyu sekarang.





Meja makan terasa canggung tanpa adanya suara karena kini tzuyu, junghwa dan aera tak ikut untuk sarapan pagi.

"Oh ya, tzuyu tak ikut sarapan?" Tanya yura

"Junghwa dan aera belum bangun. Tzuyu mengatakan jika dia tak akan makan jika mereka juga tak makan."

"Sungguh, tzuyu terlihat aneh sejak semalam." Perkataan yura lantas membuat jungkook menghentikan aktivitasnya.

"Jungkook, apa kalian ada masalah?" Ujar nyonya jeon membuat jungkook segera menepisnya.

"Hanya kesalahpahaman. Aku akan berangkat kerja." Jungkook langsung saja beranjak dari posisinya lalu meraih tas nya untuk segera berangkat ke kantornya.

Disisi lain kini tzuyu baru saja selesai memandikan si kembar. Sebenarnya aera dan junghwa sudah bangun namun, tzuyu hanya beralasan tadi.

"Apakah mommy menyusahkan kalian kemarin? Mianhe." Ujarnya sambil memasangkan baju milik aera.

"Kalian bahkan marah kepada mommy karena semalam kalian terus saja menangis. Bahkan mommy kurang tidur tapi tak apa, mommy bahkan akan mempertaruhkan nyawaku demi kalian." Lanjutnya lalu mengecup kening mereka bergantian.

"Sepertinya kalian harus makan sekarang, tunggu sebentar, mommy akan mengambilkan makanan untuk kalian." Ujarnya lalu beranjak untuk meminta tolong agar yura ingin membawakan sarapan untuk aera dan junghwa. Tanpa tzuyu sadari, aera yang berusaha ingin menggapai mainannya kini terjatuh.

Bugh!

"Aeraaa!" Teriak tzuyu diiringi tangisan aera yang baru saja terjatuh dari kereta miliknya. Suara teriakan Tzuyu dan tangisan aera sontak membuat junghwa ikut menangis pula.

Tak lama setelah insiden itu, yura dan nyonya jeon kini pun datang.




***

TBC

Maaf makin kesini makin ga jelas ya?😭 aku gatau mau gimanain ceritanya jadi yaudah jadinya gini. Bentar lagi end ya... terimakasih buat yang sudah baca dan support cerita ini huehueee.

See you next chapter 😊
Jangan lupa vote dan comment nya notchucolate! 💜

Yes, He's My Husband(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang