#35

665 72 8
                                    

"Terimakasih atas cinta tulus yang kau berikan kepadaku."
~CTY

Hari hari telah berlalu, kini di kediaman jungkook dan tzuyu ramai akan banyaknya orang. Ya kini nyonya jeon dan tuan chou telah tinggal bersama mereka, yura pun kini sudah tinggal bersama mereka walaupun jungkook masih tak bisa menerima kenyataan ini.

Suara tangisan junghwan membuat tzuyu segera menggendong putra kecilnya, ia rasa jika junghwan kini lebih rewel dari si cantik aeri.

"Kenapa kau terus saja menangis, sayang? Apa gucci mengganggumu?" Tanyanya membuat junghwan semakin menangis.

"Sstt tenanglah, gucci hanya ingin berteman denganmu." Lanjutnya

"Junghwan ayolah berhenti menangis, lihat aeri, ia bahkan tersenyum saat gucci mendekat kearahnya." Nyonya jeon memperlihatkan aeri yang terus saja tersenyum kepada tzuyu.

"Junghwan mungkin masih takut eomma." Ujarnya lalu diakhiri dengan kekehannya.

"Junghwan sangat mirip dengan jungkook sewaktu kecil, dia bahkan tak ingin melihat wajah ayahnya saat menggunakan topi."

"Begitukah? Itu ketakutan yang sangat unik." Ujarnya kembali terkekeh.

"Ya seperti itu tapi, lihatlah sekarang. Dia bahkan bisa melawan ayahnya."

"Jangan sampai kelakuan ayahnya itu menurun kepada putraku." Tzuyu ingin agar sifat ayahnya yang satu ini tak menurun pada putranya, jika sampai itu terjadi maka bisa saja junghwan sangat keras kepala. Tapi mau bagaimana lagi? Junghwan dan aeri adalah darah daging jungkook, pasti sembilan puluh persen sifat jungkook berada pada junghwan dan aera.

Mereka pun lebih terlihat mirip dengan sang ayah daripada ibunya.

"Hey, apakah kalian baru saja membicarakanku?" Ujar jungkook yang baru saja tiba kemudian menghampiri tzuyu lalu mengecup kening istrinya dengan dalam. Tak lupa pula ia mencium kedua bayi kecilnya.

"Ya, tak salah lagi." Tutur tzuyu.

"Jangan menjelek jelekkan ku di hadapan putra dan putriku. Itu akan membuat mereka memikirkan hal yang tidak tidak."

"Tak separah itu, aku hanya ingin mereka memiliki sifat tak sama persis denganmu." Ujar tzuyu membuat jungkook segera saja membantah.

"Tapi apa salahnya? Mereka juga bayiku, jadi pasti sifatku akan ada pada mereka juga." Ucapnya tak mau kalah.

"Sudah sudah, tak baik berdebat dihadapan bayi kalian. Lebih baik bahas yang lain saja." Nyonya jeon langsung saja menghentikan perdebatan suami istri itu.

"Tzuyu, bagaimana dengan rencanamu ke italia bersama jungkook?"tanya nyonya jeon

"Hm itu tak bisa aku pastikan ibu, junghwan dan aeri masih sangat kecil untuk dibawa pergi kemana mana."

"Kalian pergi lah, tak usah membawa junghwan dan aeri, ibu yang akan merawat bayi lucu ini." Tawarnya membuat tzuyu menggeleng.

"Aku juga akan membantu bibi!" Sorak yura dengan semangat.

"Betul, kau siapkan semuanya hari ini dimulai dari pemesanan tiket hingga persiapan kalian."

"Baiklah ibu, aku akan memberitahu sana eonni dulu." Ujar tzuyu lalu segera memberikan junghwan kepada sang ibu mertua.

*
*
*

Kini malam telah datang, riuhan angin malam membuat tirai dikamar tzuyu dan jungkook terkibaskan. Dengan cepat jungkook menutup jendelanya agar sang angin malam tak menganggu  tidur kedua malaikat kecilnya.

Jungkook tersenyum saat melihat sang istri kini berdiri tepat disamping baby box putra dan putrinya. Seketika air matanya menetes melihat sosok wanita yang sangat luar biasa dihadapannya.

Bagi pria jeon itu, semakin hari istrinya semakin cantik. Bahkan ketika tidur saja jungkook selalu memandang bahkan mencium area wajah sang istri.
Tak ada kata yang dapat ia ungkapkan kali ini selain bersyukur. Ia sangat bersyukur karena tuhan memberikan dirinya seorang istri yang hebat dan juga kedua bayinya yang berjenis kelamin pria dan wanita. Bukankah itu sangat langka? Itulah mengapa rasa syukur terus saja ingin jungkook ungkapkan.

Dia menghampiri tzuyu yang sangat nyaman menatap kedua malaikat kecilmya di box bayinya. Jungkook kemudan memeluk sang istri dari belakang membuat tzuyu terkejut.

"Kenapa kau terus memandangi mereka, hm?" Tanya jungkook

"Karena mereka putra dan putriku."

"Apakah kau tak mengerti perasaanku?" Jungkook benar benar membuat tzuyu tak mengerti.

"Mwo?"

"Kau tak mengerti bahwa jika kau seperti ini terhadap mereka, aku sangat cemburu." Ungkap jungkook membuat tzuyu berbalik ke arahnya.

"Ish, kau bahkan cemburu dengan anak kita sendiri." Tzuyu langsung saja beranjak keluar menuju balkon

"Ya tentu karena aku tak ingin membagi kasih sayangmu." Jungkook mengikuti tzuyu dengan wajah  cemberut.

Jungkook langsung saja menarik tzuyu ke dalam dekapannya lalu kembali merengek.
"Ayolah yeobo, kau juga harus memberikan kasih sayangmu kepadaku." Rengekan jungkook tentu saja terdengar manja di telinga tzuyu.

"Bukankah jika seperti ini aku terlihat seperti memiliki tiga bayi?" Ucapnya lalu mengalungkan tangannya di leher jenjang suaminya.

"Tentu, bayimu yang satu ini sangat membutuhkan banyak kasih sayang darimu, bukankah begitu nyonya jeon tzuyu?" Jungkook mendekatkan wajahnya membuat tzuyu terdiam.

"Baiklah, aku akan memberikan kasih sayangku padamu setengah saja." Tzuyu membuat jungkook langsung saja kembali menjauhkan wajahnya.

"Yaish, kenapa seperti itu?"

"Karena setengahnya akan kuberikan kepada junghwan dan aeri tapi, rasa cintaku sepenuhnya hanya untukmu." Ujar tzuyu membuat jungkook segera tersenyum lalu mengecup bibir ranum sang istri.

"Aku mencintaimu jeon tzuyu."

"Aku lebih mencintaimu jeon jungkook."

Mereka tersenyum bersama lalu saling berpelukan dibawah terangnya cahaya rembulan.

Seolah kini rembulan pun menjadi saksi atas kisah cinta mereka.




TBC~

ini random up ya hehe.
Jangan lupa vote dan comment nya please....😊💜

See you next chapter💜





Yes, He's My Husband(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang