"Aku menyukai caranya merujuk kepadaku."
-JJK~
Dipagi hari menjelang siang ini, Nampak kini tzuyu yang masih saja terlelap padahal sudah pukul sepuluh pagi. Tzuyu kini masih terbalut dengan selimut dan juga masih betah dengan posisinya.
Beberapa menit setelah matahari tepat mengenai wajahnya, ia terbangun. Netranya yang masih samar-samar kini beralih pada jam yang menempel di dinding kamarnya.
Tzuyu terkejut saat melihat sudah pukul sepuluh pagi. Hal ini dikarenakan tzuyu baru saja tertidur saat menjelang pagi. Sepertinya baru saja semalam tzuyu mengalami insomnia, hal itu membuat dirinya sulit tidur lebih awal. Jangan lupakan aera dan junghwa yang juga kadang menangis tak jelas di tengah malam membuat waktu tidur tzuyu semakin berkurang.
Tzuyu melangkahkan kakinya mencari aera dan junghwa yang ternyata kini bermain bersama nyonya jeon dan juga yura. Senyum tercipta di wajah tzuyu saat melihat aera dan junghwa yang sudah sangat fasih merangkak. Bahkan tangan nakalnya selalu menyentuh benda-benda di sekitarnya.
"Oh tzuyu, kau sudah bangun?" Yura menyadari tzuyu melihat mereka saat tanpa sengaja netranya menangkap kehadiran tzuyu
"Mianhe, aku sulit tidur semalaman." Ujarnya sambil berjalan lalu menghampiri mereka.
"Jungkook mengatakan jika kau sangat kekurangan tidur." Nyonya jeon melihat dengan jelas kondisi tzuyu yang seperti kekurangan tidur.
"Ibu tahu jika merawat mereka tidaklah mudah. Jadi sepertinya sejak kehadiran aera dan junghwa kau selalu kekurangan tidur? Sampai sekarang?"
Tzuyu mengangguk
"Sebelumnya memang seperti itu tetapi semenjak tiga hari yang lalu aku selalu tak bisa tidur. Padahal aku tak pernah seperti ini." Beberapa hari ini Tzuyu memang sangat sulit tidur, ia selalu ingin tertidur jika fajar telah tiba."Sepertinya kau butuh istirahat, biar kami yang akan menjaga aera dan jungwa." Yura merasa kasihan kepada tzuyu karena wajah tzuyu nampak kelelahan.
"Aku akan pergi membeli hadiah untuk aku bawa saat ke busan."
"Ayahmu juga akan ke busan. Lebih baik kalian pergi bersama." Selain tuan jeon yang punya kepentingan di busan, nyonya jeon pun khawatir jika hanya tzuyu dan sana yang pergi berdua. Walaupun mereka sudah dewasa akan tetapi nyonya jeon tetap saja khawatir.
"Baiklah, kalau begitu aku ingin bersiap dulu untuk pergi membeli hadiah untuk lucas dan yuqi." Ujarnya lalu beranjak untuk bergegas.
*
*
*Sebelum mengunjungi lokasi tujuannya, tzuyu mampir ke perusahaan milik suaminya. Tzuyu menolak ajakan sana untuk menemaninya berbelanja karena rupanya tzuyu ingin mengajak jungkook untuk pergi bersamanya.
Hal ini sebenarnya yang sangat tzuyu inginkan sejak dahulu. Ia ingin terlihat seperti pasangan yang berpacaran alih- alih flashback sebelum malaikat kecil mereka hadir.
Tzuyu menginjakkan kakinya ke perusahaan tersebut. Sesampainya di ruangan jungkook, ia malah tak melihat adanya kehadiran jungkook di sana. Rupanya ada meeting yang di laksanakan dan tzuyu tak tahu.
"Lia, bisa aku meminta bantuanmu?" Tzuyu mengunjungi meja resepsionis lia.
"Iya ada apa?"
"Bisa tolong kau panggilkan jungkook untukku?" Mohonnya membuat lia kini tak bisa apa-apa, sebenarnya jungkook akan marah jika seseorang mengganggu rapatnya.
"Maafkan aku tzuyu, presidir memberitahuku jika ketika ia rapat, tak ada yang bisa mengganggunya." Ucapan lia tentu saja membuat tzuyu cemberut.
"Kalau begitu aku sendiri yang akan menghampirinya." Tzuyu berjalan ke ruangan rapat membuat lia mengikutinya dari belakang. Lia tak ada alasan untuk mencegah tzuyu yang berstatus sebagai istri jeon jungkook.
Sesampainya di hadapan pintu ruangan itu, tanpa aba-aba tzuyu langsung saja masuk dan membuat seisi ruangan itu menoleh kearah nya.
Jungkook baru saja ingin marah namun sosok yang ia lihat membuat nya bungkam sebelum berbicara.
Jungkook mengangkat kedua alisnya saat melihat tzuyu menatapnya.Jungkook yang tahu jika tzuyu ingin berbicara dengannya kini mengalihkan tanggung jawab rapat kepada taehyung agar rapat itu tetap terjalankan.
"Ada apa?" Tanya jungkook saat melihat wajah tzuyu begitu kesal.
"Temani aku untuk berbelanja."
"Bukannya kau akan pergi bersama sana?"
"Aku juga ingin pergi denganmu." Pernyataan tzuyu benar-benar membuat jungkook tak mengerti. Awalnya sana yang ingin menemani tzuyu namun tzuyu berkata jika ia ingin pergi bersama jungkook.
"Kau lihat sendiri kan aku sedang rapat?"
"Lebih penting aku atau rapat?" Lagi dan lagi ucapan tzuyu membuat jungkook menggaruk tengkuk nya yang tak gatal itu. Baru kali ini tzuyu berucap seperti kata yang tak masuk akal.
"Tzuyu, bukannya sana mengatakan jika ingin menemanimu?"
"Aku sudah mengatakan kepada sana eonni jika aku ingin pergi denganmu, tetapi kau malah tak mau seperti ini, jika tak ingin menemaniku tak apa." Mata tzuyu memerah membuat jungkook benar-benar heran dengan tingkah laku tzuyu. Jungkook berspekulasi bahwa ini efek karena tzuyu kelelahan dan kurang tidur.
"Dengar sayang, ada hal penting yang aku harus sampaikan pada rapat kali ini. Kau pergi bersama sana saja, hm?" Jungkook memegang kedua pipi tzuyu lembut.
"Sudahlah, jika kau tak ingin pergi, aku pergi sendiri saja." Tzuyu kesal dan langsung saja ingin pergi meninggalkan sosok yang menyebalkan di hadapannya. Namun, langkahnya terhenti saat jungkook menahan lengannya.
Sesaat, jungkook menghela nafasnya berat.
"Baiklah, aku akan menemanimu."ujarnya membuat tzuyu tersenyum kemenanganDengan pasrah pun jungkook mengikuti kemauan tzuyu karena jika tidak, tzuyu pasti akan marah padanya hingga berhari-hari.
***
~TBC~
Happy Weekend Everyone😍
Biarkan cerita ini menemani weekend kalian ya wkwkw.Jangan lupa vote dan juga tinggalkan komentar kalian untuk part kali ini.
See you Next Chapter Nochucolate😍👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, He's My Husband(End)
Fanfiction^[END]^ ~ ^ Entah cara apa lagi yang harus ia lakukan agar suaminya ingin menerima ia sepenuhnya. Bahkan ia tetap bertahan walau kenyataannya dirinya menolak untuk bertahan. Tapi apa dayanya? Hatinya seolah meminta dirinya untuk bertahan walaupun de...