#38

634 63 4
                                    

"Junghwa, aera. Kenapa kalian terus saja menangis?" Tzuyu sangat panik ketika junghwa dan aera tak hentinya menangis. Ia pun meminta bantuan kepada yura agar bisa menenangkan si kembar.

Tzuyu dan yura menghela napas nya ketika melihat aera dan junghwan yang kini terlelap dalam gendongan mereka. Tzuyu merasa lega, dengan melihat belum ada satu pun pekerjaan yang telah selesai, akhirnya ia bisa segera menyelesaikannya.

Namun, Justru kini pekerjaan tzuyu sangat menumpuk akibat ulah si kembar. Tetapi, tzuyu rasa ia sangat bahagia jika dapat mengurus junghwa dan aera dengan sangat baik.

Walaupun sebelumnya jungkook memaksa jika ingin mempekerjakan baby siter untuk kedua bayinya, tzuyu justru menolaknya mentah - mentah karena ia rasa tak akan ada pengalaman jika bukan sepenuhnya tzuyu yang merawat mereka.

"Tzuyu, apa jungkook pergi sepagi itu hingga melewatkan makan pagi bersama?" Nyonya jeon kini mempertanyakan putranya yang tak nampak sedaritadi.

"Oppa bilang ia akan sibuk hari ini jadi, sebentar aku yang akan mengantarkan makan siang nya."

"Jungkook benar - benar tak memiliki istirahat akhir - akhir ini, kemarin saja matanya terlihat seperti sayu." Ujar nyonya jeon yang kini merasa kasihan kepada putranya karena terus menerus pulang larut dari kantornya.

"Semalam dia juga tidur larut, bahkan aku tak bisa tidur nyenyak ketika melihat ia masih bekerja padahal sudah waktunya tidur." Tzuyu merasa khawatir karena jungkook bahkan terus menerus bekerja tanpa henti. Tzuyu berniat ingin membantu suaminya namun, jungkook menolak lantaran ia tahu bahwa mengurus bayi akan lebih sulit.

"Ibu, boleh aku titip mereka? Aku ingin mengantarkan bekal ayahnya." Lanjut tzuyu

"Tentu nak, pergilah dan tolong hati - hati" ujar nyonya jeon lalu mengusap surai hitam sang menantu

"Aku akan pulang secepatnya." Ujarnya lalu pergi untuk bersiap siap

*
*
*

"Oppa." Tzuyu kini makin khawatir setelah melihat jungkook yang tertidur di meja kerjanya.

"Oh tzuyu." Jungkook langsung saja beranjak lalu pergi memeluk tzuyu yang kini merasa khawatir padanya.

"Aku merindukanmu."

"Oppa selalu saja membuatku khawatir." Nada suara tzuyu terdengar bahwa ia kini sedang menangis.

"Aku tak apa, kenapa kau menangis?" Jungkook melonggarkan pelukannya lalu beranjak menghapus jejak air mata yang membasahi pipi chubby istrinya.

"Oppa terus saja bekerja setiap harinya, bahkan sampai kekurangan tidur."

"Hanya sesekali aku akan seperti ini, pekerjaanku baru saja selesai. Besok jaehyun yang akan mengurus pekerjaanku." Ujarnya lalu memegang tangan tzuyu

"Lalu?"

"Lalu aku akan menghabiskan waktu bersamamu dan juga bayi kita." Jungkook sangat gemash melihat raut wajah tzuyu ketika khawatir. Hingga ia pun tak tahan untuk mencubit pipi tzuyu.

"Isshhh!" Gerutu tzuyu saat jungkook mulai bertingkah.

"Oh ya, mengapa kau kemari?"

"Ini, aku membawakan makan siang untukmu. Jangan lupa di makan."tzuyu memperlihatkan kotak bekal berwarna ungu tersebut, lalu memberikannya kepada jungkook.

"Siap, nyonya jeon." Godanya membuat tzuyu justru mencubit perutnya.

"ada apa?"

"Godaanmu tak berlaku untuk tempat umum."

"Siapa bilang ini tempat umum?" Jungkook benar benar membuat tzuyu memundurkan langkah nya hingga punggungnya bersentuhan dengan dinding.

"O-oppa bagaimana jika ada yang melihat--"

Jungkook langsung saja membungkam mulut tzuyu dengan sebuah kecupan manis.

"Bahkan jika kita melakukan hal itu disini, tak akan ada yang melihatnya. Apa kau 'ingin?" Jungkook sukses membuat mata tzuyu membulat. Dengan jahil jungkook melingkarkan tangan kekarnya ke pinggang ramping tzuyu.

Namun, dengan cepat tzuyu menjauhkan tubuh nya dari jungkook.
"Ish, oppa apa yang ingin kau lakukan? Aku harus segera pulang. Sampai ketemu dirumah." Tzuyu melambaikan tangannya tepat di hadapan jungkook, ia pun melangkahkan kaki nya untuk meraih kenop pintunya.

"Nyonya jeon, apakah kau tak ingin memberiku sebuah hadiah manis sebelum pulang?" Ucapan jungkook membuat tzuyu membeku. Bagaimana tidak? Suara jungkook sangat lantang padahal kini tzuyu sudah berada di ambang pintunya.

Sungguh, tzuyu sangat malu saat melihat klien jungkook semuanya mengarah pada mereka berdua.

"Apa kau tak mengerti, hm?" Jungkook memeluk tzuyu dari belakang. Sontak tzuyu kaget saat merasakan tangan kekar suaminya kini melingkar sempurna pada perut rampingnya. Bahkan dagu jungkook kini menopang pada bahu tzuyu.

"Oppa lepaskan, aku malu." Ujarnya sambil menunduk

"Aku tak akan melepaskanmu sebelum kau memberikan ciuman untukku." Atas apa yang jungkook ucapkan, para klien nya bersorak untuk menggoda presidirnya yang sedang bermesraan depan mereka semua. Tzuyu hanya bisa menutup matanya sambil menahan rasa malu nya.

Cup...

Secara teparksa tzuyu harus melakukannya, ia tahu betul jika sifat suaminya akan tetap sama sampai kapan pun. Terutama jika jungkook menginginkan sesuatu, dirinya harus mendapatkannya saat itu juga.

Jungkook kini membalas ciuman tzuyu membuat sang istri semakin kesal.
"Lepaskan, Aku ingin pulang." Ujarnya dengan amarah yang tak tertahankan, jika saja mereka berada dirumahnya, mungkin tzuyu sudah memarahi jungkook.

"Baiklah, pulanglah dengan hati hati." Ujar jungkook namun tzuyu hanya membalasnya dengan dehaman lalu beranjak pergi.





***

jungkook ngeselin banget ya 🤣!
Maaf ceritanya ga masuk akal gitu ya hehe.

Jangan lupa vote dan comment nya... see you😍


Yes, He's My Husband(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang