Tidak menemukan Minhee di seluruh penjuru kantor, Yunseong berakhir pergi menemui pak Seungwoo ke ruangannya. Pas sekali ketika ia sampai, pria itu ada di sana dan sibuk dengan beberapa berkas yang ada di atas meja. Dan pria itu cukup kaget saat melihat kedatangan Yunseong ke situ.
“Yunseong?”
“Bantuin aku dulu, om.”
“Kenapa?”
“Aku butuh orang buat nyari Minhee.”
“Minhee?”
“Jangan tanya dulu. Pokoknya sekarang, cari Minhee.”
Tanpa banyak bertanya, pak Seungwoo akhirnya mengangguk sebelum bergerak meraih ponselnya dan menghubungi beberapa orang kepercayaan untuk melakukan apa yang Yunseong katakan. Setelah selesai, pria itu kembali menatap Yunseong dan mengatakan bahwa ia sudah melakukan apa yang Yunseong minta.
“Seong?”
Lalu, saat keduanya sudah kembali diam dengan Yunseong yang sibuk sendiri memikirkan beberapa hal juga ponselnya, pak Seungwoo membuka suaranya untuk memanggil lelaki Hwang itu. Sukses membuat si pemilik nama menatapnya dengan sebelah alis terangkat, tanda ia menunggu apa yang akan pria itu katakan selanjutnya.
“Kamu kemana selama ini?”
Pertanyaan diajukan oleh pak Seungwoo, tapi Yunseong tidak memberikan jawaban yang pasti. Ia hanya mengendik dan kembali sibuk dengan ponselnya.
“Kamu sejak kapan tahu Minhee?”
Lalu, saat pertanyaan lain diajukan pria itu, lelaki Hwang itu kembali menatapnya. Kali ini, lelaki itu seperti akan menjawab pertanyaannya.
“Baru beberapa waktu belakangan.” Jawabnya kemudian. Si Hwang itu lalu memasukan ponselnya ke dalam saku jaketnya dan menatap sepenuhnya pak Seungwoo. “Aku kenal sama Ben, udah lama banget. Tapi sama sekali gak tahu kalo mereka sepupu. Sejak kejadian itu, aku emang lari buat pergi jauh dari kehidupan lama aku, karna itu buat aku ingat sama mama papa. Semua yang berhubungan sama temen-temen aku juga aku gak peduliin. Baru beberapa waktu yang lalu aku gak sengaja ketemu sama dia. Awalnya, gak ada apa-apa, tapi setelah aku tahu kalo dia yang selama ini ada di sini, aku jadi mikir buat ngelakuin hal lain.”
“Jadi, sekarang kamu nyari dia buat balas dendam?”
“Gak jadi.” Jawaban Yunseong terlampau cepat, membuat pak Seungwoo menatapnya tak paham. Tapi, lelaki itu terlihat tidak peduli dan seperti tidak ingin memberikan penjelasan apapun. “Gak bisa juga.”
Kembali diam, Yunseong hendak meraih ponselnya dari dalam saku jaketnya. Ia akan melakukan sesuatu dengan benda itu, tapi tidak jadi begitu benda itu lebih dulu berdering dan menampilkan sebuah pesan. Membuatnya tidak jadi melanjutkan obrolannya dengan pak Seungwoo karena ia memilih untuk pergi mengurus urusan lainnya.
“Kenapa sih harus cari Minhee? Lo kalo mau nyariin dia, pergi sendiri bisa kan, Ben?”
Jihoon mengajukan pertanyaan dengan rasa kesal luar biasa. Tapi, sejak ia mulai mengomel ketika Yoonbin menariknya masuk ke mobil lelaki Ha itu, Yoonbin sudah seperti orang tuli yang sama sekali tidak mendengar apa yang ia katakan. Kekasihnya itu tetap fokus pada jalanan dan tidak menjawab ucapannya sama sekali.
“Ben!”
“Apa?”
“Gue mau turun di sini!”
“Gak!”
“Turunin atau gue lompat?”
“Emang lo berani lompat?”
Pertanyaan yang Yoonbin ajukan sukses membuat Jihoon mendengus. Dua detik kemudian ia melempar tatapannya keluar jendela. Tapi, tidak sampai dua detik lagi, ia kembali menatap Yoonbin.
“Tapi gue gak mau ikut lo nyariin Minhee.”
“Gak lo harus.” Menjawab tegas, Yoonbin lalu membelokan mobilnya saat sudah sampai di persimpangan. “Lo harus minta maaf sama dia.”
Apa yang Yoonbin katakan setelah itu sukses membuat Jihoon mendelik tajam padanya. Terlihat sekali jika si Park itu tidak senang dengan apa yang Yoonbin katakan padanya.
“Lo bilang apa?”
“Lo harus minta maaf.”
“Gak salah lo? Gue gak mau.” Menjawab cepat, Jihoon kembali melempar tatapannya keluar jendela. “Gue gak ada ngelakuin kesalahan apa-apa, kenapa gue harus minta maaf sama dia?”
“Gak salah lo bilang?” Jika Jihoon tidak terima karena disalahkan Yoonbin, lelaki Ha itu juga tidak senang karena Jihoon seakan tidak merasa bersalah setelah apa yang dilakukannya. Jihoon sadar tidak sih kalau ia baru saja merusak hubugan orang lain?
“Ya kan emang gue gak salah.”
“Gak! Lo salah udah bikin Yunseong sama Minhee makin ribut.” Yoonbin menjawab cepat. “Dan lagi, lo mau apaan sih? Lo kalo gak suka sama Minhee gara-gara gue, gak usah seret-seret Yunseong juga dong. Mereka saling suka, biarin mereka aja bisa kan?”
“Ben, lo paham gak sih sama apa yang gue bilangin tadi?”
“Gue paham.” Yoonbin menjawab cepat lagi. “Tapi, apapun itu biar jadi urusan mereka. Dan lo gak bisa nyalahin Minhee untuk semua yang terjadi di masa lalu.”
“Kenapa enggak? Bukannya udah jelas kalo semua yang terjadi sama Yunseong...”
“Gak. Minhee gak salah karna dia gak pernah tahu apa-apa."
Haiii...
Siapa yg kangen aku? Hehehehe....
Thank you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys be Ambitious || HwangMini
FanficAwalnya, hidup keduanya terlampau biasa saja, terlalu datar dan hanya berjalan apa adanya. Tapi tidak lagi setelah mereka bertemu. Karena setelah hari itu, ada ambisi rahasia di diri masing-masing, membuat hidup yang awalnya biasa-biasa saja, menjad...