Hallo....aku upluad lagi nih....
Enjoy and happy reading ya....
Pukul 10 malam tiba-tiba ponsel Jazmine berbunyi ternyata ada panggilan masuk dan setelah dilihat tertera nama asisten pribadi keluarga Scouts, Jazmine yang sibuk dengan buku yang dia baca sontak saja terkejut, ada gerangan apa asisten keluarganya menelfonnya apakah mereka akan membicarakan perjodohannya dengan lelaki pilihan papinya.
"Hallo tuan Luke, ada apa tumben sekali telfon saya ?"
"Hallo nona muda saya ingin mengabarkan kalau saat ini tuan dan nyonya sedang berada di Washington DC, mereka menghadiri rapat dengan kolega bisnisnya, dan mereka besok akan mengunjungi anda nona muda ke New York tempat, dan anda diminta datang ke alamat yang sudah ditentukan tuan dan nyonya, setelah ini saya akan mengirimkan tempat pertemuan kalian"
"Baiklah tuan Luke, saya akan datang sebelumnya terimakasih sudah memberiku kabar ini, selamat malam" Jazmine menutup sambungan telfonnya, dia sedikit menyunggingkan senyumnya karena dia akan bertemu dengan kedua orang tuanya dan dia bisa mengenalkan Josh kepada kedua orang tuanya, sehingga dia tidak akan dijodohkan lagi dengan pilihan papinya.
Hari ini Jazmine akan bertemu dengan kedua orang tuanya di salah satu hotel mewah di New York pada pukul 5 sore dan Jazmine juga diminta menginap oleh kedua orang tuanya di hotel tersebut, kedua orang tua Jazmine rencana akan stay di New York selama 3 hari lalu setelahnya mereka akan kembali ke Australia.
Pagi sampai sore dia tetap pada aktivitasnya untuk bekerja, dan kali ini Jazmine berangkat ke rumah sakit dengan kedua sahabatnya tidak diantar oleh Josh, Jazmine meminta Josh untuk menjemputnya dan dia berencana untuk mengajak Josh menemui kedua orang tuanya.
Selesai dengan pekerjaannya Jazmine keluar dengan ke rumah sakit dan dia sudah melihat bahwa mobil Josh sudah terparkir di halaman rumah sakit, dia menagajak Josh untuk menuju hotel tempat kedua orang tuanya menginap, Jazmine ingin memberi kejutan untuk kedua orang tuanya dan Josh pastinya.
"Josh kita ke alamat ini ya aku harus menemui seseorang dan aku mau ikut denganku kali ini"
"Kemanapun kamu pergi aku akan selalu berada disampingmu honey" Josh tersenyum dan menggenggam erat tangat Jazmine dan mengecup mecra punggung tangan kekasihnya.
Diam-diam Marvel mengikuti arah kedua orang, dia ingin mengetahui kemana mereka pergi dan apa yang dia lakukan, Marvel tidak rela melihat Jazmine selalu bermesraan dengan lelaki lain walaupun lelaki itu Josh yang dengan Jelas kalau Josh adalah kekasih Jamzine.
"Honey kenapa tempatnya di hotel, kamu mau menemui siapa sih ?" Josh mengerutkan dahinya, dia bingung dengan kekasihnya ini, sebenarnya siapa yang akan ditemui oleh Jazmine, sepanjang perjalanan Jazmine hanya terdiam dan tidak biasanya kekasihnya ini mengajaknya untuk menemui menemaninya untuk menemui seseorang.
"Nanti kamu akan tau Josh siapa orangnya, kita ke restoran hotel dulu ya kamu sudah lapar kan aku yang traktir kali ini" Jazmine hanya tersenyum dan tidak memberi tau Josh kalau hari ini mereka akan bertemu dengan kedua orang tua Jazmine.
Dari jauh Marvel tetap mengamati gerak gerik kedua insan itu, dia sangat marah untuk apa mereka ke hotel segala, Marvel sudah memiliki pikiran yang negatif mengenai Jazmine dan Josh, dia berpikiran kalau mereka berdua sudah melakukan sesuatu yang lebih di hubungan mereka, tentunya hal itu sangat tidak diterima olehnya, dengan cara apa pun Marvel akan menghentikan mereka berdua kalau mereka malam ini akan melakukan kegiatan intim itu.
Sudah lebih dari 1 jam Jazmine dan Josh menunggu kedatangan kedua orang tua Jazmine, Jazmine sangat khawatir dengan hal ini, selain itu dia bisa melihat kalau Josh sudah menunjukkan raut bosannya dan jengkel, Jazmine sangat mengetahui kalau Josh paling tidak suka menunggu seseorang, Jazmine pun menghubungi tuan Luke untuk menanyakan keberadaan kedua orang tuanya.
"Hallo tuan bagaimana dengan pertemuan hari ini, aku sudah menunggu lebih dari satu jam apakah papi sama mami jadi menemuiku ?" Tanya Jazmine dengan penuh harap dengan kedatangan kedua orang tuanya.
"Maaf nona saat ini tuan dan nyonya sudah berangkat ke Australia karena terdapat pekerjaan yang tidak bisa ditinggal disana dan ini sifatnya sangat mendesak, saya baru akan mengabari nona, mungkin kalau mereka ke USA aku akan memberi tau nona lagi" Luke merasa bersalah dengan Jazmine dia mengerti betapa kecewanya nona mudanya ini karena tidak jadi bertemu dengan kedua orang tuanya, namun harus bagaimana lagi dia hanya seorang asisten bukan juga anggota keluarga dari Jazmine jadi dia hanya menuruti perintah tuan dan nyonya Scouts.
"Lain kali kalau mereka tidak sudi menemuiku jangan memberitahuku tentang kedatangan mereka ke New York dan aku sudah tidak akan mau lagi untuk menemui mereka lagi" Jazmine langsung menutup telfon tersebut diikuti dengan dengusan kasar nafasnya.
Jazmine menangis sejadi-jadinya dan dengan sehisteris mungkin, dia amat kecewa yang sangat mendalam dengan kedua orang tuanya, dia masih memiliki kesabaran akan tetapi saat ini kedua orang tuanya sudah melewati batas kesabaran yang dia miliki.
Joshua yang melihat kekasihnya menangis dia langsung menghampiri dan memeluknya, dia berusaha menenangkan kekasihnya agar berhebti menangis dan mau menceritakan, sebenarnya ada apa dan siapa yang dia telfon dan siapa yang akan mereka temui malam ini.
"Honey..sstt ssttt sdah jangan menangis lagi, hey kalau kamu bersedih seperti ini aku juga ikut sedih" Jazmine tetap menangis terus dan semakin menjadi, sehingga mereka berdua menjadi tontonan banyak orang di restoran hotel mewah tersebut.
Josh pun memesan salah satu kamar di hotel tersebut, dan membawa Jazmine untuk menuju kamar tersebut, dia tetap memeluk Jazmine dan setelah sampai di kamar yang dia pesan dia mendudukkan Jazmine dan memberikan segelas air putih agar Jazmine semakin tenang dan rileks.
Marvel mengikuti kedua orang tersebut dan dia juga memesan kamar disebelah kamar Jazmine dan Josh, dia akan bersiap kalau Josh mulai melakukan hal-hal yang tidak senonoh kepada Jazmine, di kamarnya dia mendengarkan dengan seksama apa yang dibicarakan oleh kedua orang tersebut, namun yang Marvel tidak ketuahui yaitu Josh memesan kamar yang memiliki sistem kedap udara, sehingga apa yang dia dan Jazmine bicarakan tidak terdengar oleh siapapun, sebenarnya Josh sudah mengetahui kalau dia dan Jazmine merasa diikuti oleh seseorang dan dia akan menghajar orang tersebut.
"Josh sebenarnya hari ini aku akan memberikan surprise kepadamu tapi semuanya gagal" Josh semakin penasaran dengan Jazmine.
"Surprise apa sayang ?"
"Sebenarnya hari ini kedua orang tuaku mengunjungiku ke New York dan mereka akan stay disini selama 3 hari, tetapi tadi mereka sudah kembali lagi ke Australia"
"Ya tuhan sayang, tidak apa-apa kita bisa bertemu mereka dilain waktu, mungkin mereka sedang sibuk dan banyak urusan, kamu jangan bersedih lagi ya"
"Seharusnya mereka tidak menghubungiku Josh, aku sudah tau kalau mereka tidak sudi untuk menemuiku, mereka terlalu egois dengan keperluannya masing-masing tanpa harus memikirkan perasaanku, apa aku tidak berarti untuk mereka bahkan kehadiranku pun tidak pernah dinanti oleh mereka" Jazmine sangat histeris dengan perasaannya saat ini.
"Jazmine sayang hey, look at me, kamu itu spesial kamu adalah anak perempuan yang sangat istimewa, jangan terlalu berpikir hal yang negatif dengan kedua orang tuamu, meraka pasti sangat menyayangimu"
"Papi dan mami tidak pernah menganggapku ada Josh"
"Hey sayang mereka sangat menganggapmu okey, kamu masih ada aku, kamu masih dikelilingi oleh orang-orang yang snagat menyayangimu, jangan bersedih lagi okey" Josh memeluk Jazmine dan berusaha menenangkan Jazmine, dia berpikir kalau Jazmine selama ini dangat tersiksa dengan kedua orang tuanya, dia bersumpah dlam hati kalau dia akan selalu ada untuk Jazmine dan tidak membiarkan Jazmine bersedih selamanya.
Jangan lupa vote, follow dan comment ya....
Saran dan semangat dari kalian pastinya akan sangat membantuku di ceritaku
See you in next chapter my lovely readers.....
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You (COMPLETED)
RomanceJoshua Neil Thompson (28 tahun) CEO Thompson Group yang memiliki gurita bisnis pada berbagai bidang usahanya seperti properti, rumahsakit, hotel, restoran, dan produk lainnya. Dia adalah CEO tampan yang banyak disukai oleh para wanita, akan tetapi d...