23. Between The Two Of Them

3.5K 138 0
                                    

Hallo my readers, enjoy and happy reading ya...

Maaf karena kemarin ada upload draft, aku bener-bener gak tau....

Lea POV

Aku diterima di universitas ternama di US dan di jurusan yang aku idamkan yaitu jurusan kedokteran, kedua orangtuaku sangat mendukungku dan senang sekali setelah tau aku masuk universitas ternama itu. Bahkan papaku menghadiahkan aku satu unit mobil mewah keluaran terbaru merk dari eropa, aku memiliki kakak laki-laki dia sekarang sudah bekerja di perusahaan milik papa, sehingga papa tidak begitu keberatan aku masuk kuliah kedokteran dan tidak mengambil sekolah bisnis sama seperti papaku.

Masa-masa kuliahku sangatlah menyenangkan, memiliki teman-teman yang menyenangkan dan aku juga terkenal sebagai mahasiswa pandai di jurusanku, dosen-dosen pun kagum akan kepintaranku mereka selalu menyanjungku dimanapun aku berada. Saat memasuki tugas praktikum di lab aku melihat seorang lelaki sebagai pembimbing kelasku salama masa praktikum, dia begitu tampan dan dia adalah seniorku di universitas ini, dia juga lulusan terbaik di universitasku dan sekarang dia sedang menempuh gelar profesor. Aku dengar-dengar dia adalah calon profesor muda, aku sangat mengaguminya namanya Haresh, dia juga salah satu dokter di rumah sakit terkenal New York, sudah tampan, pintar, baik hati juga, dan pekerja keras sungguh lelaki idaman.

Jadwal praktikum adalah salah satu jadwal perkuliahan yang aku tunggu-tunggu karena aku bisa bertemu dengan dr Haresh, dia hanya kekampus saat mengajar praktikum saja selebihnya dia fokus dengan program profesornya dan sesekali ke rumah sakit tempat dia bekerja, saat dia memasuki ruang praktikum aku sangat deg-degan mataku tidak bisa lepas melihatnya memberi arahan untuk kami para mahasiswanya.

"Mari kita mulai praktikum kita hari ini dan tolong fokus agar kita tidak terjadi kesalahan" Ucapnya dengan nada tegas dan beratnya, dia sangat perfeksionis dan detail sekali.

"Baik dokter" Jawab secara bersamaan.

Aku selalu mencuri-curi pandangan kearahnya sampai suatu ketika aku tidak sengaja terkena pisau bedah dan jariku terluka.

"Auuchhh"

"Astaga Lea jarimu berdarah" Ucap salah satu temanku, aku memgangi jariku yang berdarah dibalik sarung tangan medis, dan dr Haresh menghampiriku dia terlihat panik melihat jariku yang berdarah.

"Kenapa bisa berdarah, mari saya obati luka kamu, yang lain tolong dilanjutkan dan fokus ya, sebentar lagi akan ada asisten lab yang datang menggantikan saya, saya akan mengantarkan teman kalian"

"Baik dokter"

Dia memegangi jariku yang berdarah sambil memegang bahuku, rasanya hatiku sangat berbunga-bunga melihatnya dalam jarak yang sangat dekat seperti ini, oh tuhan tolong jangan putar waktumu dengan cepat.

Sampailah kami di ruang kesehatan dan dia dengan sigap mengobati lukaku, aku melihatnya dengan sangat dekat dan tidak berkedip sama sekali, jantungku rasanya seperti mau copot melihat orang yang aku sukai.

"Nah ini luka kamu sudah saya obati kamu bisa kembali lagi ke lab, tetapi kamu hanya boleh melihat saja jangan menyentuh apapun disana"

"Dan satu lagi, jangan melihat saya dengan tatapan lapar seperti itu, kamu seperti ingin menerkam saya" dr Haresh melihat kearahku dengan pandangan datarnya, sontak seketika aku menunduk malu karena selama ini dia tau aku selalu diam-diam curi pandang kearahnya.

"Maafkan saya dokter" aku menjawab dengan malu dan nadaku yang sedikit gemetar.

Dia pergi meninggalkanku sendirian dan aku juga menuju ke lab sendirian, saat aku memasuki lab aku tidak melihatnya, huftttt apakah dia tidak ingin melihatku sampai-sampai dia menghindariku. Tak hanya disitu saat kelas kami masuk lab minggu depannya dia juga tidak ada, apakah dia sangat risih dengan aku, apa aku terlalu berlebihan dengannya sampai-sampai dia tidak mau mengajar praktikum di kelasku.

I Want You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang