Hai Youniverse, seperti biasa, aku datang bawa Guardsman kesayangan kalian lagi. Setelah beberapa hari tidak up karena aku merayakan imlek, jadi harus prepare banyak hal. Aku harap kalian mengerti.
Kembali mengingatkan, jangan lupa tekan vote lalu berikan komentar seramai dan sebanyak mungkin yaa. Aku senang sekali kalau kalian aktif di sini, rasanya jadi mau up terus, aku jadi tau kalau ada yang nungguin story ini untuk up.
So, enjoy it. Warn❗️Blood!
*
Sendari tadi, tatapan Taehyung terus mengarah pada Hasa yang tengah berdiri di samping tubuh Jimin yang terbujur kaku. Yang pada awalnya, tubuh itu memang sudah dingin, kini terasa semakin dingin. Tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi.
Jungkook menghujam dadanya dengan belati perak. Sedangkan belati perak dan racun adalah dua hal berbahaya untuk kelangsungan hidup bangsa vampir. Tidak ada yang berkata apapun. Mereka semua hanya diam, mematung, di dalam ruangan yang berbau anyir.
Kim Nara sedang berada di perjalanan, gadis itu sempat pingsan mendengar Jimin mengalami hal semengenaskan ini. Tidak ada yang dapat menyalahkan Jungkook sepenuhnya setelah mendengar langsung perkataan dari Choi Seoji.
Tubuh Jungkook menerima banyak mantra-mantra dari penyihir, atau mungkin ramuan-ramuan yang tidak jelas apa efek sampingnya. Tak ada peracik sehebat Kim Nara dalam hal-hal semacam itu. Sama sekali tidak ada. Yoongi pun berani bertaruh nyawa untuk opini tersebut.
"Jungkook harus membayar ini dengan nyawanya, kita harus membunuh dia" ujar Taehyung.
Hasa menatap pria itu dengan cepat, sedangkan Yoongi membuang muka.
Si pemilik nama Jeon Jungkook, duduk, meringkuk di pojok ruangan. Menyesali apa yang dia lakukan tanpa sadar, atau mungkin secara sadar. Hanya dia sendiri yang tau, karena itu adalah tubuhnya, perbuatannya.
"Dia harus dikurung. Jungkook, tolong jangan menyusahkan semua orang lagi. Lihat perbuatanmu sekarang, Hasa pun bisa mati tercabik-cabik atas tanganmu," ujar Namjoon.
Seokjin yang mendengar itu hanya bisa menggigit bibir dalamnya. Dia, tengah berpikir keras. Jimin, sudah dianggap seperti adik, begitu pula yang lain. Kejadian seperti ini rasanya mematikan separuh hidupnya yang memang telah mati.
"Aku akan membawanya keluar bersama Namjoon," kata Hoseok pada akhirnya.
Kedua orang itu, Jung Hoseok dan Kim Namjoon, membawa Jungkook keluar dari ruangan. Terlampau membenci keadaan, Hasa bahkan tidak mau melihat kepergian pria itu dari ruangan ini.
"Tubuh Jimin harus dibakar sekarang. Kim Nara memang hebat, tapi ini bukanlah kuasanya lagi. Jimin sudah menemui akhirnya," ujar Seokjin yang tentu saja benar adanya.
Pahit kehidupan, adalah salah satu rasa yang nyata, tapi seringkali diabaikan oleh siapapun. Karena tak ada yang menyukai itu. Padahal, manisnya hidup juga sama buruknya. Hal-hal manis, memuaskan, nikmat tiada tara, bisa membutakan seseorang.
Lalu apa bedanya pahit dan manis? Keduanya sama-sama perusak. Hanya berbeda cara dan prosesnya saja. Makhluk apapun tak bisa menghindari itu. Inilah, hukum alam.
"Bagaimana tubuhmu?" tanya Yoongi tanpa melirik ke arah Hasa yang berdiri di sampingnya.
"Sudah membaik," jawab gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUARDSMAN ✓
Fanfiction[Be wise: Mature content+Erotic] Bersama dengan Jungkook, Hasa tidak pernah berhenti merasakan sensasi baru yang membakar serta menenggelamkan, entah itu ambisi atau obsesi. Diawali dengan satu sentuhan hingga kecupan, diakhiri dengan sebuah jerata...