III - How To Feel [2]

6.2K 1.1K 604
                                    

Masih semangat gak ini kalian? Gak kerasa sudah masuk di part 3 season 2 lho. Memang bakalan lebih pedas konfliknya. Tapi makin banyak juga sentuh-menyentuhnya, hahaha!

Seperti biasa Youniverse, mohon apresiasinya. Tekan vote di pojok kiri bawah dan tinggalkan komentar kalian yang ramai, yang banyak, pokoknya biar meriah Guardsman-nya. Mana nih yang kemarin mau timang-timangin?

So, enjoy it. Gak lama lagi kita bakalan berpisah sama Guardsman!

*




Frekuensi salju sudah tidak sekecil semalam, saat kejadian panas menggairahkan yang Hasa lalukan bersama si Kapten tim penyelidik. Hari ini, volum salju sudah sangat besar. Bahkan banyak kendaraan yang parkir sembarangan, mulai tertutupi bagian atapnya oleh serpihan dingin yang jatuh bebas dari langit itu.

Namjoon sedari tadi mendengarkan dengan saksama penjelasan si gadis Han. Bahkan kedua tangan Hasa sudah memakai sarung tangan khusus, agar tidak meninggalkan sidik jari apapun.

Karena ini masih tahap penyelidikan, dia tidak mau mencemari benda-benda di rumah detektif Kang dengan hal itu.

"Jangan menyentuh sembarangan, posisi yang ada, tidak boleh berubah sampai polisi sampai," ujar Namjoon.

"Iya, aku juga tau. Menurutmu, aku akan bekerja asal-asalan? Walaupun aku berakhir menjadi detektif karena ulahmu yang seenaknya itu. Dasar, pria bermarga Kim adalah penguji kesabaranku."

Mendengar penuturan gadis itu, Namjoon tertawa pelan.

"Oke, apa pendapatmu tentang ruangan ini?" tanyanya.

"Detektif Kang sepertinya sudah meninggalkan beberapa petunjuk. Dan itu artinya, sebelum dia dibunuh, dia memiliki banyak atau setidaknya cukup waktu guna meninggalkannya. Yah, kemungkinan kedua adalah, dia sudah menaruh curiga pada orang ini dan dia meninggalkan petunjuk sudah sangat lama."

Hasa menjilat bibir.

"Bisa saja ruangan ini tidak pernah terpakai lagi sejak dia meninggalkan petunjuk. Masalahnya, detektif Kang bukanlah orang yang suka dibidang artistik, untuk apa dia membuat desain-desain ini? Dan, jika dilihat dari tanggal pembuatan yang ada. Ini hari pelantikan presiden."

"Memangnya kenapa dengan pelantikan presiden?" tanya Namjoon lagi.

Mereka berdua bertatapan cukup lama.

"Kau ini pelupa atau memang tak tau? Pelantikan presiden dua tahun yang lalu memakan korban. Detektif senior seperti dia ini pasti dipanggil untuk datang. Mana mungkin dia menyelesaikan ini di tanggal yang sama," jelas Hasa.

"Jadi, menurutmu dia membeli ini hanya untuk ditinggalkan sebagai petunjuk, begitu?"

Si gadis Han mengangguk.

"Lagi pula, seluruh tanda panahnya mengarah ke depan. Ke arah lukisan itu," Hasa menunjuk sebuah lukisan kuno di depan mereka. Namjoon mengikuti arah jari gadis itu.

"Kalkulator?" tanya Namjoon.

"Shit, aku ingin membukanya. Tapi polisi-polisi itu kapan datang?"

Si pemuda Kim mendekat ke arah Hasa dan ikut memerhatikan kalkulator yang tidak tertutup dengan rapi itu. Seperti ada sesuatu di dalamnya.

GUARDSMAN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang