IX - How To Explain [2]

4.9K 1K 867
                                    

Youniverse, hari ini kita masuk ke 2 part terakhir sebelum ending. Masih seperti kemarin, kalau kalian nanti mau ada extra part. Maka, part-part terakhir menjelang ending ini diramaikan terus yaa. Nanti kubuatkan extra part pasti.

Jangan lupa juga untuk tekan vote yang ada di pojok kiri bawah lalu tinggalkan komentar yang ramai. Semakin ramai menjelang ending, semakin besar peluang ada extra part. Itu menunjukkan kalian punya antusias tinggi dengan Guardsman.

So, enjoy it. Tolong tetap ikuti Guardsman sampai ending. Aku, sudah menyiapkan ending terbaik yang pernah kubuat. Apa pun yang kalian baca di part-part ini, kalau itu bukan extra part, artinya masih ada yang bisa berubah!

Aku selalu mencoba memberikan apa yang tidak pernah kalian bayangkan. Aku, bisa buat dua ending dalam satu cerita dan Guardsman story pertama yang akan seperti itu.

Tim manapun, akan kubuat kalian gembira. Tapi, sebagai pelengkap, di sela-sela rasa bahagia, harus ada rasa sakitnya. Biar story ini terasa lebih real, even ini adalah fantasi kita bersama,

aku dan Youniverse tercinta.

*





Sunyi, lembab dan sepi. Jungkook membuka kaos yang sudah dipakainya selama tiga harian ini. Dia, tidak berada di hunian mewah seperti biasanya. Pria itu mengasingkan diri. Akan kembali ke tengah-tengah Seoul untuk memberi ancaman pada setiap kaum.

Dia tidak mendengar kabar apa pun mengenai seseorang yang dijadikan alasan untuk memberantas keluarga petinggi.

"Apa, mereka menaruh bunga di petimu?" gumam Jungkook. Dia menyamankan posisi duduknya.

Pria itu duduk di salah satu ranting pohon yang paling kokoh dan kuat. Matanya yang berbeda warna itu menatap langit mendung penuh penyesalan. Seharusnya, dia tidak membiarkan ini terjadi lagi.

"Aku akan membawakan bunga terbaik yang pernah kau terima nanti, Hasa. Tapi biarkan aku menyelesaikan semuanya terlebih dahulu," lanjut Jungkook.

Beberapa bulir air dari langit mengenai tubuh atas Jungkook yang telanjang. Pria itu memukul dadanya sendiri dan mulai berbicara.

"Hei! Aku tidak tau kenapa kau kali ini mendukungku. Tapi, sepertinya tujuan kita sama. Berhenti memintaku diam di dalam tubuhku sendiri. Pikiranku terasa di lapangan luas yang kosong. —

— Aku benci sendirian, sekalipun itulah kenyataannya. Biarkan aku bergerak, kalau dirimu ingin membantu, diamlah di dalam sana, Sialan. Aku Tuan mu, karena ini tubuhku," monolog Jungkook.

Matanya kembali memandang lurus ke depan. Dia rindu. Hampir mati rasanya karena ingin tau bagaimana kabar Hasa, kalaupun nyatanya gadis itu sudah tiada, Jungkook ingin memeluk tempatnya dimakamkan.

Karena terakhir kali dia memegang tubuh itu, detak jantung Hasa sudah menghilang. Lima peluru yang keluar dari moncong pistol itu benar-benar tepat mengenai seluruh jantungnya. Sangat mustahil untuk selamat.

"Aku akan ke kota," ujar Jungkook pada akhirnya.

Tidak perlu alat transportasi, Jungkook hanya membutuhkan kemampuannya sebagai vampir untuk berpindah tempat dengan cepat. Contohnya seperti sekarang, dia sudah berada di dalam huniannya.

GUARDSMAN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang