II - How To Hear [2]

6.2K 1K 562
                                    

Hai, Youniverse! Gimana hari ini? Kalau tidak sesuai keinginan atau sedang sedih. Ini, aku bawain Guardsman. Kemarin aku minta disayang-sayang Guardsman-nya, dan ditimang-timang juga gak apa hahaha!

Jangan lupa yaa, untuk mengapresiasi Guardsman, tekan vote di pojok kiri bawah dan tinggalkan komentar seramai mungkin. Untuk yang tidak tau mau ngetik apa, karena bingung dan lain-lain. Aku sangat senang dan merekomendasikan, tinggalkan hati ungu💜.

So, enjoy it! Vote keberapa nih?

*




Kenapa di dunia ini bisa ada seseorang yang menjelma menjadi Mudita? Hasa pun ingin rasanya seperti itu. Tapi bukankah terlampau menyakitkan? Apa itu hanya dikhususkan untuk orang-orang yang baik perasaan atau hatinya sudah mati?

Atau mungkin, Mudita, kata yang hanya diciptakan untuk sekumpulan orang yang tidak pernah mengenal perjuangan? Sepertinya tidak. Justru, para pelaku Mudita adalah si pemilik perasaan paling besar dan juga, si orang tidak ambisius yang sesungguhnya.

*Mudita (rasa simpati)
rasa ikut merasa bahagia melihat orang lain berbahagia atau perasaan gembira yang dapat menghilangkan rasa iri hati.

Mobil Jungkook sebentar lagi hanya akan kembali dinaiki oleh dua orang. Sebab setelah mobil ini berbelok, mereka akan sampai depan apartment milik Hyemi.

Gadis itu sepanjang jalan terus mengajak Jungkook mengobrol, anehnya, pria itu juga terus merespon. Sesekali, justru dia yang akan mengajak bicara.

Hasa, iri. Di awal pertemuan mereka, pria itu tidak pernah menunjukkan afeksi yang seperti sekarang. Yah, mungkin karena faktor saat itu dia masih bersikap sangat kanak-kanak. Tapi tetap saja, Hasa iri.

"Kapten Jeon, terima kasih atas tumpangannya. A-aku senang kau tidak menolak tadi. Padahal, kudengar kau tipikal orang yang tidak mau direpoti. Aku kagum padamu," ujar Hyemi.

Mendengar itu, Hasa ikut memainkan mulutnya, seolah-olah ikut berkata layaknya Hyemi. Penglihatan Jungkook tidak luput dari itu semua. Tapi, baginya Hasa tidak perlu melakukan hal seperti tadi. Hyemi hanya mencoba jujur. Itu hal yang bagus, di mata Jungkook.

"Terima kasih. Biar kuantar ke pintumu," ujar Jungkook.

Kepala Hasa reflek menegak, lalu ia mencengkram kedua sisi tubuhnya. Tatapan lurus ke depan, kedua orang itu sama-sama turun, oh ya, Jungkook kembali membukakan pintu untuk Hyemi.

Kedua mata Hasa melirik perlahan ke arah samping, dia bisa dengan jelas mengetahui betapa tingginya rasa tertarik yang dimiliki Hyemi untuk Jungkook. Kalau ia minta untuk disandingkan. Kira-kira akan lebih besar perasaan siapa?

Seketika, Hasa menggelengkan kepala lalu memukul dashboard. Apa yang barusan memasuki otaknya? Dirinya saja tidak tau apa yang dia rasakan pada Jungkook itu termasuk kategori perasaan yang normal atau perasaan yang tidak normal.

"Maaf sedikit lama, tadi Hyemi menawariku minum terlebih dahulu."

Jungkook kembali memakai sabuk pengamannya. Hasa melirik, lalu memerhatikan pria itu cukup lama.

"Kedekatanmu dengan Hyemi terlihat seperti saling punya perasaan. Kau yakin dia orang yang baik?"

Jungkook menoleh dengan kening berkerut.

GUARDSMAN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang