Part 8

76 5 0
                                    

Happy Reading

***

"shiren?" tanya cika dengan raut wajah terkejut yang sangat kentara

Shiren mengernyit bingung
"iya kak" shiren menatap cika

"kenapa?" tanyanya

"ehh.. nggak kayak pernah denger nama kamu" jawab cika dengan wajah seolah mengingat ingat sesuatu

Shiren hanya tersenyum kikuk

"udah deh kak" rendy tak memalingkan wajahnya pada buku didepannya

"sana jangan ganggu" usirnya dengan mengibaskan tangannya

"oke" cika berlalu meninggalkan mereka

"YANG PACARAN LAGI GAK MAU DI GANGGU" teriak cika

"KAAAAKK" suara rendy menggema di ruang tamu

Shiren melotot mendengar itu semua

'ini ya definisi hutan dalam rumah' batin shiren

Setelah menyelesaikan tugasnya, shiren mengemasi buku bukunya dan berpamitan kepada mauren

"tan shiren pamit ya" pamit shiren dengan mencium tangan mauren

"maaf biskuitnya shiren habisin" lanjutnya melirik toples biskuit coklat yang kosong

"nggak papa" mauren tersenyum kearah shiren

"atau mau tante kirimin ke rumah?" tanyanya

"ehh.. nggak usah tan makasih" shiren tersenyum geli

"beliin aja ma sepabriknya" sahut rendy pelan

Mauren terkekeh mendengar perkataan putranya itu

"kamu pulang naik apa?" tanya mauren

"naik taksi tan" shiren merogoh saku roknya

'ponsel gue dimana' batin shiren

"nggak usah biar rendy yang anter" putus mauren

"eeh.. nggak tan biar shiren naik taksi aja" jawabnya setelah ingat ponselnya di bawa rendy

"nggak" jawab mauren cepat

"ren cepet anterin shiren" mauren menatap rendy yang sedang bergulat dengan ponselnya

"dia udah gede ma, biarin napa pulang sendiri" jawab rendy acuh

"RENDY" tekan mauren

"ck.. iya iya" jawab rendy pasrah

"nyusain" gumam rendy pelan saat melewati shiren

Setelah bergulat dengan kebisuan di perjalanan sampailah mereka di depan rumah shiren

Shiren menyodorkan tangannya ke arah rendy setelah turun dari motor

"apa?" tanya rendy

Belum sempat shiren menjawab rendy lebih dulu memotongnya

"jangan bilang lo minta uang ke gue" tebak rendy

"gue bukan suami lo yang harus nafkahin lo" lanjutnya

"he.. tuyul monas gue minta ponsel gue, mana?" shiren menonyor kepala rendy

"ck" rendy merogoh saku celananya

"nih" dia menyodorkan ponsel berlogo apple gigit itu ke arah shiren

Shiren menyahut ponselnya dan masuk ke rumahnya

"gak tau trima kasih" rendy menyalakan motornya dan pergi meninggalkan rumah shiren

My Boyfriend'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang