Part 28

48 3 2
                                    

***

Happy Reading gaeeesss!!!!
Maaf jika banyak typo dimana mana🙏.

***

Pagi ini entah angin apa yang membuat gadis cantik itu berangkat pagi ke sekolah

"pagi pak jupri" sapanya

"pagi neng shiren" pak jupri tersenyum

Shiren berjalan menyusuri koridor yang masih tampak sepi. Shiren menghela nafas sambil melirik jam tangan yang bertengger manis di pergelangan tangannya

"ren" sapa seseorang yang baru keluar dari ruang osis

"tumben udah brangkat" tanyanya

"iya kak" jawab shiren sambil terkekeh

"kak lutfi mau kemana?" tanya shiren

"mau jaga di depan" lutfi menunjuk ke arah gerbang

"kalau gitu shiren duluan ya?" shiren melangkah meninggalkan lutfi

"ehh.. ren kalau di kelas sweater nya di lepas ya" lutfi menatap sweater berwarna peach yang melekat pada tubuh adik kelasnya itu

Shiren mengacungkan ibu jari nya mengiyakan

Di perjalanan menuju kelasnya shiren tak sengaja menangkap dua orang yang tengah mengobrol di samping gedung XI IPS 5 yang kebetulan letaknya sederet dengan kelas shiren

"ngapain dia" gumam shiren

Dia mengenal salah satu dari mereka, shiren mengedikkan bahu acuh lalu berjalan ke kelasnya

"astaga sandy bikin kaget aja" pekik shiren saat membuka pintu kelasnya dan menampilkan ketua kelasnya itu yang duduk di kursi guru dengan ponsel miring di tangannya

"tumben brangkat pagi lo ren" sandy tak menggubris pekikan shiren

"pengen aja" shiren meletakkan tasnya di tempat duduk nya

Shiren membaca novel yang sempat ia bawah dari rumah

"ren gue tinggal ke kantin nggak papa kan?" tanya sandy

Shiren mengangguk tanpa menatap lawan bicara nya

Dakkk

Shiren terlonjat kaget saat ada seseorang dari luar yang melempar sesuatu di meja kelasnya sehingga menimbulkan suara yang begitu nyaring

"sandy nggak lucu ya ini masih pagi" shiren mengedarkan pandangannya di dalam kelas dan menatap ke arah jendela, namun nihil tak ada satu pun orang yang terlihat disana

"sandy kluar nggak lo" ancam shiren

Shiren mencekeram novel di tangannya dan kembali mengedarkan pandangannya, sepi tak ada tanda tanda keberadaan sandy di sana

Dakkk

Lagi kali ini suara itu terdengar lebih keras

"sandy" panggil shiren pelan

Dakkk

Dakkk

Dakkk

Suara itu terus terdengar, shiren melipat kedua tangannya di atas meja dan menyembunyikan wajahnya di sana

Setelah hampir 10 menit suara itu hilang dengan sendirinya, shiren masih tetap di posisinya sebelum seseorang menepuk bahu shiren

Rendy

"lo beneran takut?" rendy menahan tawa yang siap pecah kalah melihat wajah shiren yang berkeringat

Shiren mengedarkan pandangannya di dalam kelas ternyata sudah ada beberapa temannya yang datang

My Boyfriend'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang