Part 25

44 3 2
                                    

***

Happy Reading!!!
Di mohon dengan sangat!! setelah membaca di setiap partnya dimohon menekan tanda bintang 🙏

***

"RENDY"

Rendy menoleh ke belakang dan tersenyum melihat seseorang yang menghampiri nya dengan berlari kecil

"boleh peluk?" tanya rendy saat seseorang itu berdiri tepat di depan rendy

Rendy memeluk seseorang di depannya itu dengan erat saat dia mengangguk tanda memberi izin

"rendy kangen banget sama bibi" tutur rendy

Seseorang yang di panggil bibi itu terkekeh

"bibi juga kangen banget sama den rendy" jawabnya lalu mengurai pelukan rendy

"rendy aja bi sum" ralat rendy

Bi sum pengasuh reno, sekaligus pengasuh rendy dan cika

Pada saat mauren di haruskan meninggalkan kedua anaknya itu untuk urusan di luar kota dia menitipkan kedua anaknya di rumah sahabatnya ini, alhasil kedua anaknya itu juga menyayangi bi sum

"nggak bisa atuh den, bibi udah terbiasa manggil gitu" sela bi sum

"tapi tadi bisa" keukeh rendy

"tadi mah replek den" jawab bi sum

Rendy terkekeh mendengar jawaban bi sum

"tuh kan bibi jadi lupa" kesal bi sum

"nih den, kemarin teh bibi bikin kukis kesukaan den rendy, nggak taunya den rendy kesini" rendy menerima paper bag coklat itu

"makasih bi, jadi ngrepotin" ujar rendy tak enak hati

"buat den rendy mah nggak ada kata ngrepotin" goda bi sum

Rendy tertawa mendengar penuturan bi sum

"banyak banyakin ketawa den biar tambah ganteng" tambah bi sum

Rendy hanya tersenyum manis sebagai jawaban

"den rendy nggak mau nginep di sini aja, kata nyonya den rendy sendirian di rumah" tanya bi sum

"nggak usah bi rendy di rumah aja" jawab rendy

"bi rendy pulang dulu ya" rendy melirik jam tangannya pukul 01.27

Bi sum mengangguk dan tersenyum ke arah putra majikannya itu

Setelah masuk ke dalam mobilnya, mobil lamborghini berwarna silver itu melesat meninggalkan pekarangan mansion Bataradhikta

***

Matahari sudah menampakan sinarnya sejak tiga puluh menit yang lalu, namun pemuda yang masih bergulat dengan mimpinya itu seolah tak terganggu dengan sinar mentari yang masuk ke dalam kamar bernuansa monokrom itu

Pemuda itu duduk dan menyandarkan tubuhnya sambil memejamkan matanya

Cklekk

Pria paruh baya berwajah tampan itu masuk dan duduk di sisi kasur anak samata wayangnya

"sebagai hukuman kamu papa bakal cabut satu fasilitas kamu, meskipun itu kamu beli dari uang kamu sendiri" tegas pria itu

"ponsel atau ps" tambahnya

"paa" pemuda itu seolah tak trima

"ponsel, ps, atau mobil" pria itu tampak santai dengan pertanyaannya

My Boyfriend'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang