Maaf typo bertebaran.
Happy Reading!!
***
Shiren berdiri di bawah sower, membiarkan air dingin itu mengguyur tubuhnya. Ini masih pagi sekali untuk melakukan ritual mandi di pagi hari, bahkan matahari pun belum terlihat di ufuk timur.
Gemercik air berhenti tanda bahwa shiren sudah selesai mandi, shiren berdiri di depan cermin mulai menyisir rambut lebatnya dan mengikatnya sambil melirik jam di atas nakas 04.39
Shiren meninggalkan kamar tak lupa menenteng totebag miliknya
"mbok iren keluar dulu ya tolong bilangin kakak" shiren melihat mbok na berjalan ke arah dapur
"iya neng" mbok na melihat majikannya itu keluar rumah
"pak rudi" shiren celingak celinguk mencari supir pribadi keluarganya itu
"iya neng" pak rudi terbirit birit menghampiri shiren dari ruangan sebelah taman depan rumah
"pak tolong anterin iren" kata shiren terputus
"hallo" shiren menempelkan benda pipih itu ke telinga
"..."
"iya ini juga mau jalan"
"..."
"oke" shiren memasukkan ponselnya setelah mendengar sambungan terputus
"ayo pak" shiren berjalan kearah mobil lau duduk di kursi penumpang
Shiren membiarkan kaca pintu mobil terbuka dan membiarkan angin masuk dan menerpa wajah cantiknya
"neng entar di jemput jam berapa?" tanya pak rudi setelah mereka sampai di depan gedung yang masih terlihat tutup
"nggak usah pak" shiren membuka pintu mobil "iren pulang sendiri"
Shiren turun dari mobil dan mulai melangkah
"ren" panggil seseorang yang tengah keluar dari mobil
"udah lama?" shiren menghampirinya
"belom" jawabnya tersenyum ke arah shiren
"kita lomba lari kayak biasanya, siapa yang menang kali ini dapet hadiah" tantangnya kemudian berlari menjauh dari shiren
Shiren yang melihat itu gelagapan langsung melempar totebag miliknya kedalam mobil orang itu yang kebetulan kaca mobil terbuka
"KHESYAAAAA" teriak shiren menggelegar dia berlari menyeimbangi kecepatan khesya
Khesya tertawa mendengar teriakan itu, menambah kecepatan berlarinya sebelum shiren mendahuluinya.
Entah sudah berapa putaran mereka mengelilingi gedung itu dengan khesya tetap memimpin di depan, sedangkan shiren di belakang menyeringai kecil dan mulai menjalankan aksinya.
Khesya yang merasa aneh di belakang, menoleh
"tu anak kemana?" gumam khesya tak melihat keberadaan shiren di belakang"cari siapa" tanya seseorang dari depan
Khesya menoleh cepat dan melotot mendapati shiren yang tengah berlari mundur di depannya
"heh.. anak monyet" umpat khesya dan berlari mengejar shiren bahaya jika sahabatnya itu yang menang
Shiren tertawa menang dan berlari meninggalkan khesya dengan cepat
"huh.. huh.. huh" nafas khesya terangah-engah
"lemah" ejek shiren dengan melipat tangan di dada
"ck" decak khesya
"yok masuk" shiren menenteng totebag dan berjalan menuju pintu gedung tersebut yang masih tertutup
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend's
Ficção Adolescente◼ Baca aja dulu nanti juga suka ◼ Budayakan follow sebelum baca!! ◼ Plagiat dimohon dengan hormat untuk menjauh. Bagaimana jadinya jika cewek ceria,cerewet di satukan dengan musuh bebuyutannya yang kaku, cuek yang suka menjailinya. "lo.." jeda sh...