Part 3

108 7 6
                                    

Kriiing kriiingg

Jam beker di atas nakas berbunyi keras, sedangkan pemiliknya masih bergulat dengn mimpinya

Kriing kriingg

"tack" shiren mematikan alarm tersebut dan berjalan kekamar mandi dengan mata yang masih tertutup, 15 menit berkutat di kamar mandi

Shiren keluar dari kamar mandi dan menyisir rambutnya sambil duduk di depan meja riasnya, tak lupa dia memoles wajahnya dengan bedak tipis dan lipbalm di bibir tipisnya

Setelah lama berkutat di depan cermin shiren keluar kamar sambil menenteng tas di bahunya

"pagi kak" sapanya

"pagi" jawab sherly

"sarapan dulu ren" ajak sherly

"iya kak" jawab shiren
Mereka sarapan dalam hening, setelah sarapan shiren berangkat ke sekolah dengan naik bus.

Sesampainya di kelas shiren tidak melihat keberadaan khesya

"tumben ni anak, jam segini belom nyampek" gumam shiren sambil melirik melirik jam tangan miliknya yang menunjukkan pukul 06.53

"sandy" panggil shiren yang melihat sandy duduk di bangku guru sambil mamainkan game online di ponselnya

"lo liat khesya nggak?" tanya shiren

"kayaknya dia nggak masuk ren" jawab sandy

"tuh suratnya" lanjutnya dengan menunjuk surat di atas meja dengan dagunya.

Shiren mengambil surat tersebut dan membacanya, tertulis keterangannya khesya sedang sakit

"prasaan kemarin baik-baik aja" gumam shiren

"yang nganterin suratnya siapa?" tanya shiren

"reno" tebak shiren

"nggak tuh ren, tadi suratnya di bawa si bian katanya dari anak IPA 5" jawab sandy

"noh lo tanya aja si bian, dia lagi molor di belakang" lanjut sandy

Shiren mengikuti arah pandang sandy dan menemukan bian yang sedang tidur dengan kepala di atas tumpukan tanganya sebagai bantal di atas meja

Shiren kembali ke tempat duduknya dan bel masuk pun berbunyi, shiren berencana menjenguk khesya sepulang sekolah.

"ssss" desis shiren merasa rambutnya di cabut seseorang dari belakang.

Shiren tidak mengubris apa yang di lakukan rendy di belakang, dia memilih kembali fokus pada pembelajarannya.

***

Sesuai rencananya shiren melangkah meninggalkan sekolah dan masuk ke dalam mobil taksi online yang sudah ia pesan.

Dan disinilah sekarang shiren di depan mansion keluarga Darmawan dengan tema serba putih yang terlihat mewah dari depan

"eh.. non iren" sapa tukang kebun di rumah dengan tersenyum sopan

"mau jenguk non khesya" tanya nya pada shiren

"iya mang" jawab shiren sambil tersenyum

"masuk non" ujarnya sambil mempersilahkan sahabat majikannya itu masuk. Shiren mengangguk dan tersenyum.

Teng tong

Shiren memencet bel rumah khesya dan keluarlah wanita paruh baya sekitar berumur 42 tahun yang terlihat awet muda dan cantik.

"tante" sapa shiren sopan

"ren.. masuk" balas rina (mami khesya) dengan tersrnyum melihat putri sahabatnya itu

My Boyfriend'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang