Part 9

71 6 2
                                    

"hooooawm" shiren menguap dan melirik jam di atas nakasnya pukul 06.33 lalu keluar kamar untuk sarapan tanpa mandi

"pagi mbok" sapanya saat melihat mbok na menyiapkan sarapan di meja makan

"pagi neng" jawab mbok na

Shiren memakan roti selainya dengan tenang

"ih ren mandi dulu napa" sherly yang berdiri di sabelah shiren "jorok" lanjutnya

"cepet mandi sana" usirnya

"bentar kak" shiren melanjutkan makan roti selainya

"nggak ada, cepet mandi sana" sherly mendorong dorong bahu shiren

"ck.. iya ya" shiren berjalan ke arah kamarnya

Shiren duduk di depan cermin setelah menghabiskan 15 menit untuk mandi dia memoles bedak bayi di wajahnya tak lupa liptint menambah kesan segar di pandang, shiren melihat pantulannya di dalam cermin dan tersenyum

"kak udah siap?" tanya shiren menuruni tangga yang sudah siap dengan kaos hitam bergambar mieky di tengah tengah di padu dengan jeans navy miliknya tak lupa slinbag yang bertengger di bahunya beserta sendal jepit yang ia kenakan terkesan simple namun tetap cantik saat di pakai shiren

"udah yok" sherly bangkit dari sofa dan berjalan beriringan ke mobil bersama shiren

Shiren memainkan ponselnya membiarkan sherly fokus menyetir
"kak bikin kue kering yuk" ajaknya "udah lama iren nggak makan kue kering" lanjutnya

"boleh tuh" sherly menoleh kearah shiren sebentar sebelum kembali fokus menyetir "entar kita mampir ke supermarket sebelum pulang" lanjutnya

"kakak juga mau belanja bulanan sekalian" tuturnya lagi

Sampailah mereka di toko buku tujuan pertama mereka, shiren berjalan menuju rak yang berisi kumpulan buku paket Biologi dan juga Matematika dari beberapa penulis ternama, setelah mengambil buku yang di inginkan shiren berjalan kearah kumpulan buku buku fiksi

"brrakk"

Shiren menoleh ke belakang, disana ada sherly yang sedang memungut bukunya yang jatuh dengan berjongkok dan seorang wanita yang ada di depannya membelakangi shiren

"maaf maaf saya nggak sengaja" tutur wanita itu merasa bersalah

"iya nggak papa" jawab sherly "saya juga nggak liat" sherly mendongak menatap wanita itu dan betapa terkejutnya kedua insan itu

"cika"

"sherly"

Sapa mereka bersamaan

"kak" shiren memiringkan kepalanya menatap sherly

Cika menoleh dia terkejut dua kali
"shiren kan?" tanyanya meyakinkan diri sendiri

***

Disinilah mereka bertiga, restoran terdekat dengan toko buku yang mereka kunjungi

"pantesan mukanya familiar banget" cika masih tidak percaya dapat bertemu sahabat lamanya yang ternyata kakak dari teman adiknya itu

"kamu masak nggak inget sama kakak ren?" tanya cika

Shiren tersenyum bingung karna sedari tadi tidak mengingat apapun tentang cika di masa kecilnya

"dia masih kecil banget cik" jawab sherly dengan melirik shiren

"iya juga sih" cika terkekeh

"aku kira kamu nggak balik lagi ke indo" lanjutnya

My Boyfriend'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang