Kata hamil bergema di pikiran yuuji.
'huh? H-hamil?'
Tanpa sadar, yuuji mengeluarkan air mata dan gojou tersentak kaget.
"Y-yuuji? Sayang ada apa?" Tanya nya khawatir.
'tentu saja dia kaget, tapi kenapa dia menangis? Apa itu karena senang atau dia tidak menginginkan anak?' pikir nya.
"G-gojou.." bisik yuuji menoleh kearah gojou.
"Ya yuuji? Ada apa? Kenapa kau menangis?" Tanya gojou lagi.
"A-apa aku aneh?"
"Hah? Tidak, kau tidak. Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?"
"Karena aku hamil dan laki-laki seharusnya tidak hamil" Isak yuuji.
"Tidak tidak, kau mungkin aneh bagi orang lain tapi itu tidak berlaku untukku" kata gojou mengusap air mata yuuji.
Yuuji mengangkat tangannya untuk mengengam tangan gojou dan berbisik "kau yakin? Kau tidak akan meninggalkan ku? K-kau menginginkan kami?"
"Tentu saja! Aku mungkin sedikit kaget dengan berita besar ini tapi aku kurasa tidak apa-apa memiliki bayi kecil, apalagi bersama mu. Dan kau harus tau ini bayi kita" senyum gojou tulus.
"B-bayi kita?"
"Ya yuuji, ini. Disini adalah tempat dimana sebagian diriku dan dirimu disatukan" kata gojou menurunkan tangannya untuk menyentuh perut datar yuuji.
Yuuji melihat tangan gojou yang berada diperutnya dan dia mengeluarkan tangisan bahagia.
"Ya, bayi kita"
