"hei Satoru, apakah besar nanti kau tetap akan bersamaku? Didalam hidupku?
".. tentu! jika kita besar nanti aku akan menjadi bagian dari hidupmu yuuji! Tunggu saja!"
Ingatan masa kecil yang indah dan lucu melintas dipikiran yuuji, dia tersenyum mengingat bagaimana dia dan Satoru berteman sejak kecil.
Namun pertemanan itu hancur karena sekarang mereka telah menjadi pasangan.Seharusnya saat ini yuuji mengingat kenangan itu dengan Satoru namun itu sudah menjadi hal yang mustahil.
Kalau saja Satoru tidak memberi jantung nya pada yuuji.
Saat itu...
________"Dokter bagaimana keadaan nya?! Apa yang terjadi?! Mengapa dia belum bangun?!" Dengan Suara panik bercampur nafas yg tidak beraturan gojou bertanya pada dokter.
".. sebenarnya Pasien mengalami masalah pada bagian jantung yg membuat nya-"
"Tidak! Jangan katakan itu! Yuuji tidak mungkin mati! Dia berjanji tidak akan meninggalkan ku!" Gojou memotong penjelasan dokter dan mengoceh itu tidak benar.
"Tenanglah pak! Itadori-san belum mati tapi aku tidak tau kedepannya jika dia tidak mendapatkan pendonor secepatnya!" Dokter mencoba menenangkan gojou yang hampir mendapatkan sesak nafas saking paniknya.
"D-donor? Yuuji butuh pendonor? Apa yang harus didonorkan padanya?" Tanya gojou mulai tenang dan menatap serius pada dokter.
"Jantung" dokter menjawab dengan pedih menatap gojou.
"A-apakah disini tidak ada pendonor untuknya?" Suara gojou mulai gemetar, membayangkan yuuji yang akan mati jika tidak ada yang mendonor.
"Sayang sekali tidak ada, kami sudah berusaha juga meminta bantuan rumah sakit lain tapi-"
"Tidak! Kalian harus mencari nya! J-jangan biarkan yuuji mati kumohon.." gojou hampir berteriak sambil mencengkram kedua bahu dokter dengan putus asa.
"Kami tidak berniat untuk membiarkan pasien kami mati tapi apa yang harus kami lakukan?! Kami sudah berusaha pak maafkan kami.."
Gojou terdiam, apa yang harus dia lakukan?
Yuuji sedang dalam kondisi buruk dan dia akan segera mati karena kemungkinan itu.
Gojou hampir kehilangan akal sehatnya karena panik namun kepanikan nya itu hilang saat sebuah pemikiran terlintas."Bagaimana jika aku menjadi pendonornya?" Gumamnya.
_______".. hei yuuji" suara lesu menyapa yuuji yang masih terbaring tak sadarkan diri dikasur rumah sakit itu.
"Heii.. jawab sapaan ku" lanjut nya berjalan mendekat.
"Yuuji bertahanlah ya? Sebentar lagi.. hanya sebentar lagi kau akan segera membuka mata mu" bisik nya pada yuuji.
Sebelum gojou melanjutkan kalimatnya lagi, tiba-tiba dia disela oleh dokter yang memanggil nya.
"Gojou-san, sudah saatnya"
"Baik"
Gojou pergi sambil menatap sendu pada yuuji yang masih terbaring tak sadar disana.
_______Yuuji meneteskan air mata saat mengingat kejadian yang diceritakan oleh dokter tentang Satoru kekasihnya.
Sebelum Satoru pergi katanya dia meninggal kan surat untuk yuuji yang berisi :
Jika kau sudah membaca surat ini berarti kau akhirnya bangun ya yuuji.
Aku sangat senang akhirnya kau akan membuka matamu lagi, tapi sayang sekali aku tidak bisa melihat mata coklatmu yang kurindukan itu..
Maaf yuuji, aku mencintaimu dan aku tidak ingin kehilanganmu.
Dan kau tidak kehilangan ku karena sekarang aku sudah menjadi bagian dari hidup mu..Aku mencintaimu yuuji, setelah ini jangan berpikir untuk menyalahkan dirimu untukku..
Selamat tinggal
- Satoru for yuuji
Saat membaca surat itu yuuji merasa ingin memarahi gojou yang seenaknya pergi dan berkata dia telah menjadi bagian dari hidup yuuji dengan cara seperti ini.
"Satoru yang dimaksud dengan menjadi bagian dari hidupku bukan dengan kau menyerahkan jantung mu untuk ku.. bukan dengan kepergian mu seperti ini.."