23

6.1K 1.4K 97
                                    

Kurang lebih selama satu bulan akhirnya Taeyong menyelesaikan tugas KKN-nya, dan selama satu bulan itu pula Jaejoong tidak pernah kembali ke Seoul.

Pria itu memutuskan untuk menetap di rumah Sunghee sampai Taeyong menyelesaikan KKN-nya.

Persetan dengan BoA. Karena sumpah demi apapun Jaejoong sudah muak dengan istrinya yang ternyata memiliki sifat dan kelakuan busuk itu.

Dan hari ini, Jaejoong berniat membawa Ara dan Sunghee kembali ke Seoul. Menata hidup baru tanpa berniat mengingat masa lalu.

"Ara mana barang-barangnya? Kenapa lama banget, hm?" Jaejoong masuk ke kamar Ara karena putrinya itu tak kunjung keluar kamar sejak ia memanggilnya tadi.

Jaejoong spontan mengernyit bingung melihat Ara duduk di pinggir ranjangnya dengan wajah yang terlihat sedih.

"Anak papa kenapa sedih begini mukanya?" Tanya Jaejoong seraya berlutut di hadapan Ara dan menggenggam lembut tangan mungil putrinya.

Ara menunduk, matanya berkaca-kaca entah karena apa. Membuat Jaejoong seketika panik.

"Hey, Ara, sayang. Ara kenapa?" Jaejoong kembali berdiri kemudian sigap menarik Ara ke dalam dekapannya membuat tangis sang putri seketika pecah.

"Hiks.. k-kalo Ara pulang—nanti nugget sama siapa HUAAAA!" Ucap Ara dengan napas tak beraturan karena tangisannya yang semakin kencang.

Jaejoong menghela napas, ia mengira ada sesuatu yang salah dengan gadis kecilnya. Ternyata hanya karena nugget si anjing kesayangan putrinya.

"Nugget nanti dibawa sama bawahan papa. Udah ya, Ara jangan nangis lagi." Jaejoong mengusap wajah Ara yang berderai air mata dengan penuh kasih sayang.

Masih dengan sesenggukan, Ara menatap ayahnya dengan tatapan berbinar. "Beneran? Nugget bakal sama Ara lagi 'kan pa?"

Jaejoong mendengus gemas lalu mengecup pucuk hidung mancung Ara sekilas. "Iya, sayang. Sekarang kita keluar ya? Nenek sama kakak udah nungguin di luar lho."

Ara mengangguk semangat lalu merentangkan tangannya pada Jaejoong, meminta bantuan sang ayah untuk memindahkannya ke kursi roda.

"Barang-barang Ara yang mau dibawa ini aja?" Tanya Jaejoong memastikan.

"Iya. Papa bantu Ara ke kursi rodaaa," rengek Ara ketika sang ayah tak kunjung mengulurkan tangan untuk membantunya.

"Sebentar sayang, papa mau bawa barangnya Ara dulu." Jaejoong menyampirkan tas berukuran sedang yang berisi barang-barang Ara pada bahu tegapnya.

Lantas beralih pada sang putri yang menatapnya dengan wajah merengut, Jaejoong tersenyum hangat lalu menarik pipi Ara pelan.

"Gemes banget sih anaknya papa."

Jaejoong kembali mengecup pipi Ara singkat sebelum membawa putri kecilnya ke dalam gendongannya.

"Ih kok digendong sih?! Ara udah gede tau." Ara meronta pelan dalam gendongan Jaejoong.

"Kursi roda Ara gak cukup di mobil papa, nanti sekalian dibawa sama bawahan papa. Jadi Ara papa gendong dulu ya."

Jaejoong melangkah keluar dari rumah sederhana Sunghee lalu mendudukkan Ara di kursi belakang mobilnya.

"Udah selesai nih sesi dramanya?" Tanya Taeyong yang sedari tadi sudah menunggu di mobil Jaejoong bersama sang nenek.

"Taeyong," tegur Sunghee lembut. Taeyong menyengir lebar. "Bercanda nenekku sayanggg."

Setelah memastikan Ara duduk nyaman di kursinya, Jaejoong masuk ke kursi kemudi dan mulai melajukan mobil itu meninggalkan desa yang selama ini ditinggali oleh ibu mertua dan putrinya.

DISSIMILARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang